Sosialisasi Haluan Pembangunan 100 Tahun Bali Era Baru
Koster: Visi Misi Calon Kepala Daerah Harus Sejalan
AMLAPURA, NusaBali - Gubernur Bali periode 2018-2023 Wayan Koster menggelar sosialisasi Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 di Gedung UKM Center, Jalan Gajah Mada Amlapura, Jumat (12/7).
Koster mengungkapkan visi misi calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah di Pilkada serentak di Bali tahun 2024 nanti mesti sejalan dengan Haluan Pembangunan 100 Tahun Bali Era Baru yang telah dituangkan dan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2023.
“Kalau mau jadi pemimpin di Bali, jalankan ini agar bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakat Bali," ujar Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Provinsi Bali ini. Baginya, adanya haluan pembangunan Bali ini memperjelas jelas arah pembangunan Bali ke depan, seperti di China dan Singapura, juga ada haluan 100 tahun, pemimpin berikutnya tinggal melanjutkan, sehingga pembangunan terarah, konsisten dan berkelanjutan.
Menurut Koster, hal ini menjadi tanggungjawab bersama apalagi PDIP memiliki suara tertinggi di legislatif, sehingga PDIP paling besar tanggungjawabnya, baik secara politik, moral dan konstitusional. Mengenai haluan pembangunan Bali masa depan 100 tahun era baru sebelumnya telah disosialisasikan di 16 perguruan tinggi di Bali, bahkan berbagai sektor memberikan apresiasi. "Saat ini hanya Bali memiliki haluan pembangunan, karena Bali ditata orang-orang suci, sehingga dalam implementasinya nanti mesti paham peradaban Bali, sejarah Bali dan menjiwai peradaban Bali," tambahnya.
Latar belakang implementasi haluan pembangunan Bali, karena memiliki alam Bali yang indah, kebudayaan, sehingga menjadi tujuan wisata dunia. "Tiga unsur utama sebagai pendukungnya, yakni alam Bali, manusianya dan budayanya," lanjut politisi senior PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini. Salah satu cara menjaga Bali secara niskala, yakni dengan menggelar upacara secara kontinyu, mulai Usaba Kapat, Usaba Kalima, Usaba Kadasa, Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, hingga Karya Eka Dasa Rudra yang datangnya 100 tahun sekali.
Koster memaparkan, Bali tempo dulu alamnya masih bersih, tanpa polusi, membangun dengan kearifan lokal. Di wilayah yang memiliki luas 5.590 kilometer persegi ini di dalamnya berisi 29 gunung, 4 danau, 244 sungai dan 24 air terjun, diatur di 1.493 desa adat. Sedangkan Bali masa kini telah mengalami banyak masalah, mulai dari persoalan air, sampah, hingga limbah yang mengancam lingkungan. "Itulah tantangan kita bersama, agar mampu mengembalikan alam Bali," tambahnya.
Dalam acara yang dihadiri para bendesa adat, perbekel, kelian banjar adat se-Karangasem, pamangku hingga sulinggih ini, juga dihadiri Bupati Karangasem I Gede Dana, Ketua DPRD Karangasem I Wayan Suastika, dan undangan lainnya.
Sebelumnya terkait debat Pilgub Bali 2024 nanti, KPU Bali saat ini menerima masukan dari berbagai kalangan soal tema debat kandidat di Pilgub Bali. “Sementara temanya masih menunggu Peraturan KPU tentang kampanye. Tetapi, secara garis umum debat calon kepala daerah pilkada serentak 2024 akan linear dengan rencana pembangunan jangka menengah dan jangka panjang masing-masing daerah,” ujar Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan saat Rapat Persiapan Sosialisasi Pilgub Bali 2024 di Kantor KPU Bali Jalan Tjok Agung Tresna Denpasar, Kamis (11/7).
Lidartawan menegaskan kepada bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode 2024-2029 yang tengah mempersiapkan diri dalam perhelatan pilkada serentak di pulau Dewata untuk merancang visi-misinya sesuai Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun.
Menurut Lidartawan sudah ada surat dari KPU RI agar seluruh visi-misi kandidat harus sejalan dengan rencana pembangunan jangka menengah dan jangka panjang masing-masing provinsi atau kabupaten/kota. “Kita di Bali punya Perda tentang Haluan Pembangunan Masa Depan Bali, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125, sehingga visi-misi calon Gubernur/Wakil Gubernur Bali gak boleh melenceng dari ini, karena kami akan mengajak Bappeda dalam Pokja kita untuk menilai visi-misi itu. Ini sudah ada suratnya,” ujar Lidartawan. 7 k16
Komentar