Hadir di Tabanan, Koster Minta Ajegkan ‘KB’ Bali
Sosialisasi Haluan Pembangunan Bali Masa Depan
TABANAN, NusaBali - Setelah Karangasem dan Jembrana, Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Provinsi Bali yang juga Gubernur Bali Periode 2018-2023 Wayan Koster kini lanjutkan roadshow-nya ke Tabanan, Selasa (16/7).
Koster hadir di Tabanan untuk Sosialisasi Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125. Acara yang bertempat di Gedung Kesenian I Ketut Maria Tabanan ini dihadiri Ketua DPC PDIP Tabanan yang juga Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan jajaran PDIP Tabanan. Dalam kesempatan ini, Koster menekankan sejumlah konsep yang harus dijalankan dalam membangun Bali di masa depan. Salah satunya harus mempertahankan ‘KB ala Bali’ agar Nyoman dan Ketut tidak punah.
Menurut Koster, nama Ketut ini lima tahun ke depan dikhawatirkan bakal punah. Untuk tetap mengajegkan itu masyarakat diminta untuk mempertahankan KB (Keluarga Berencana) Bali. Bahkan tak perlu khawatir keluarga yang bisa melahirkan Nyoman dan Ketut akan diberikan insentif. "Untuk mekanisme pemberian insentif ini masih dikonsepkan dengan tim," tegas politisi senior PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Dalam arahannya Koster menjelaskan agar haluan pembangunan Bali 100 tahun ke depan ini bisa berjalan dengan baik hendaknya dijadikan visi misi pembangunan oleh calon kepala daerah, baik Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bali. "Sepatutnya dijadikan rencana pembangunan jangka panjang menengah dan rencana kerja tahunan. Semua calon Kepala Daerah agar menggunakan visi misi yang bersumber dari panduan pembangunan Bali 100 tahun ke depan. Karena ini pedomannya," tegas Koster.
Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster (tengah, baju putih) dan jajaran PDIP. –IST
Sementara itu Ketua DPC PDIP Tabanan, I Komang Gede Sanjaya menegaskan dalam memastikan Bali 100 tahun ke depan akan tetap ajeg, menurutnya ada beberapa poin yang mendasar, di antaranya perjuangan yang harus dimulai langsung oleh Kader-kader PDIP, ambil posisi terdepan dalam menjaga Bali ke depan.
"Kemudian mulai perjuangan dari sekarang dan semua harus menyatukan frekuensi bahwa sudah saatnya Bali bergerak, menjaga dirinya sendiri, memastikan demografi orang Bali tetap terjaga, memastikan keturunan, kesenian, bahasa, adat dan budaya Bali tidak tergerus oleh arus deras globalisasi," jelasnya. Hal itu dikatakan Sanjaya harus ditingkatkan dan betul-betul dilakukan oleh seluruh kader Partai Moncong Putih.
"Hari ini akan disampaikan secara tuntas, bagaimana kita bisa menjaga tanah kelahiran kita sampai 100 tahun nantinya. Untuk itu, saya berharap semua pihak dapat menyimaknya dengan seksama, untuk bekal kita menyalakan lilin di hati kita masing-masing dan untuk meneguhkan keyakinan kita, bahwa kita harus mulai bergerak dari hal-hal yang kecil untuk memastikan Bali tidak akan hilang dari peradaban dunia," tegas Sanjaya.
Bahkan terkait dengan konsep mempertahankan KB Bali, selaku Bupati Tabanan, Sanjaya pun setuju akan hal tersebut. Intinya sejalur dengan Provinsi Bali. "Pemberian insentif itu seperti memberikan motivasi. Jadi apapun aturan provinsi di daerah juga mengikuti," katanya. Konsep haluan 100 tahun ini pun mendapat apresiasi dari sejumlah perbekel. Ketua Forum Perbekel Tabanan, I Gede Komang Restan Wisnawa mengatakan konsep ini sangat positif.
Menurutnya penting adanya program jangka panjang dengan perencanaan yang jelas untuk mengantisipasi perkembangan pesat di Bali. "Pembangunan di Bali sangat pesat sekali. Coba bayangkan bagaimana Bali 10 tahun lalu, 20 tahun lalu, dan Bali saat ini yang sudah mulai krodit lalulintasnya. Jika tidak disiapkan dengan penataan jangka panjang, maka kesemrawutan di Bali akan semakin parah," kata Perbekel Delod Peken ini. 7 des
1
Komentar