MPLS di SLBN 1 Bangli Disatukan
BANGLI, NusaBali - Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di sekolah umum tentu berbeda. MPLS di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Bangli berlangsung secara khusus.
Pola ini untuk memudahkan pengawasan dan koordinasi dengan orangtua siswa. MPLS dari jenjang SD, SMP dan SMA di SLBN 1 Bangli dilaksanakan secara bersamaan di aula sekolah.
Kepala SLB Negeri 1 Bangli I Wayan Mudayana mengatakan pelaksanaan MPLS berlangsung serentak sejak 15 Juli - 19 Juli. Materi MPLS mengacu Kemendikbud seperti gerakan kebersihan.
Sedangkan materi yang disusun oleh para guru, di antaranya pengenalan lingkungan belajar dan pengenalan lingkungan sekolah. Di dalamnya ada juga pengenalan guru-gurunya, sarana, dan prasarana sekolah.
Kemudian untuk MPLS jenjang SD, SMP dan SMA dijadikan satu sesuai hasil rapat guru dan komite agar bagaimana anak-anak bisa berinteraksi, meningkatkan hubungan sosial. "Selain itu, pengawasan juga akan lebih mudah. Namun anak-anak dikelompokkan sesuai jenjang sekolah baik SD, SMP dan SMA di aula," jelasnya, Kamis (18/7).
Menurut Mudayana, dalam MPLS hal yang paling ditekankan adalah menciptakan sekolah yang aman dan nyaman bagi siswa. Pihaknya mengaku intens melakukan pendampingan kepada para siswa dalam setiap kegiatan belajar mengajar, agar tidak ada kekhawatiran bagi orang tua. Misalnya ada anak yang agresif. "Kami pastikan para guru memberikan pendampingan, pengawasan dan proses pembelajaran yang maksimal," ujarnya.
Diakui, dalam pelaksanaan MPLS dan pembelajaran, tentu sejumlah kendala dihadapi pihak sekolah. Tentu ino, harus dihadapkan dengan kondisi anak yang mempunyai berbagai jenis kebutuhan khusus.
"Perlu kesabaran tinggi dalam penangannya. Ini merupakan komitmen dan pengabdian kami untuk bisa mendampingi anak-anak yang berkebutuhan khusus. Peran orang tua sebagai pendamping juga masih dibutuhkan," sebutnya.
Setelah MPLS, proses belajar direncanakan akan dimulai dari tanggal 22 Juli mendatang. MPLS di SLBN 1 Bangli tahun ajaran 2024/2025, untuk anak SD sebanyak 12 dari segala jenis ketunaan dan 1 orang pindahan kelas dua, sehingga ada 13 anak. Untuk SMP, ada 23 siswa termasuk pindahan dua siswa dari sekolah formal dan SMA sebanyak 14 siswa baru.
Ditegaskan, pihaknya selalu berkomitmen dan berharap untuk bisa meningkatkan pelayanan kepada peserta didik, pembelajaran berjalan baik dan orang tua bisa terus berkontribusi memberikan masukan kepada sekolah agar proses pembelajaran anak didik bisa berkesinambungan.
"Disekolah anak-anak bisa belajar dan dirumah bisa dilanjutkan, baik program belajarnya maupun program khususnya," imbuhnya.7esa
Komentar