Jeruk Kintamani Masuk Musim Panen Raya
DENPASAR, NusaBali - Kawasan Kintamani, Bangli bukan saja terkenal dengan pemandangan alam Gunung dan Danau Batur-nya saja, tetapi juga sebagai daerah penghasil jeruk, salah satu komoditi perkebunan di Bali. Lumrah disebut jeruk Kintamani.
Dan belakangan ini merupakan musim panen. Tak heran kegiatan memetik dan mengumpulkan jeruk gampang ditemui di jalur wisata Kintamani. Seperti di jalur jalan utama Desa Sekardadi dan sekitarnya, hamparan kebun jeruk yang sebagian besar buahnya sudah menguning tanda sudah matang terlihat di kiri-kanan jalur.
“Awal panen sudah mulai bulan Juni lalu,” ujar I Nengah Ardana, petani dan sekaligus saudagar jeruk, Minggu (11/8).
Puncak panen nanti, pada bulan September. Bahkan masa panen bisa sampai bulan November. “Terutama di kawasan Kintamani utara. Mungkin karena pengaruh cuaca, sehingga di sana lebih lama panennya,” lanjut Ardana.
Karena sedang masa panen jeruk itulah, kegiatan di perkebunan meningkat. Mulai memetik mengumpulkan, kemudian mengangkut untuk dipasarkan. “Jadi cukup banyak menyerap tenaga kerja,” kata Ardana.
Selain dipasarkan di Bali sendiri, jeruk Kintamani juga dikirim ke luar daerah, seperti di Jawa atau ke Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ardana menyatakan bersyukur, kondisi cuaca mendukung pertumbuhan dan perkembangan buah jeruk.
“Rata-rata sekarang bagus. Satu pohon bisa menghasilkan 20 kilogram sekali petik,” lanjutnya.
Tidak saja, pertumbuhan dan perkembangan buah jeruk yang bagus, tanaman perkebunan lainnya juga demikian. Kubis atau kol, buncis, tomat hingga bunga gumitir juga banyak yang panen.
“Jadi pendapatan tidak saja dari jeruk juga dari tanaman sayur-mayur dan bunga,” ucap Nengah Ardana. K17
Komentar