nusabali

Atlet Paramotor Mendarat Darurat

Mati Mesin Tandai Pertandingan Perdana Tim Bali di PON 2024

  • www.nusabali.com-atlet-paramotor-mendarat-darurat

Ketinggian 15 meter itu titik krusial atlet paramotor saat ada gangguan teknis, seperti gagal mesin. Sebab , atlet tidak punya cukup waktu bermanuver. Akibatnya, Azhar Teguh mendarat cukup keras di landasan dan cedera otot pinggang.

DENPASAR, NusaBali
Kejadian tidak diinginkan melanda salah satu atlet Paramotor Bali, Azhar Teguh Pangesti saat pertandingan perdana kontingen Bali pada PON Aceh dan Sumatera Utara pada Kamis (29/8). Atlet yang turun pada nomor navigasi footlauuch itu mengalami mati mesin di ketinggian 15 meter. Akibatnya, sang atlet harus mendarat darurat dan mengalami cedera ringan pada bagian pinggang.

Salah satu pengurus sekaligus atlet Paramotor Bali, Agus Rianto mengungkapkan kejadian itu saat Azhar Teguh berlaga bersama dengan 47 atlet dari 17 provinsi lainnya. Saat itu, Azhar bersama atlet lainya lepas landas dari Bandara Malikussaleh, Lhokseumawe, Kabupaten Banda Aceh Utara, dengan ketinggian 15 meter. 

"Namun beberapa saat kemudian, mesin yang digunakan Pak Azhar itu mati. Sehingga harus dilakukan pendaratan darurat," kata Agus Rianto, saat dikonfirmasi Kamis (29/8) malam.

Menurutnya, ketinggian 15 meter itu titik krusial bagi atlet paramotor saat ada gangguan teknis, seperti gagal mesin. Karena, atlet tidak memiliki cukup waktu untuk manuver. Akibatnya, Azhar Teguh pun mendarat cukup keras di landasan dan cedera otot pinggang. 

"Kalau di ketinggian lebih dari itu sebenarnya lebih baik. Karena atlet dapat melakukannya manuver. Tapi, kondisi yang dialami atlet kita itu masih rendah yang mengakibatkan hanya cedera pada pinggang," sebut Agus Rianto.

Meski demikian, Agus Rianto mengaku, rekannya itu langsung ditangani pihak medis dengan CT Scan usai kejadian, Kondisina saat ini berangsur membaik dan dapat beristirahat di hotel. Bahkan, sore harinya sempat mengunjungi lokasi perhelatan event. 

"Kita mohon doanya semoga cepat pulih. Apalagi, rekan kami (Azhar Teguh Pangesti) itu merupakan andalan Bali pada Paramotor ini. Semoga cepat sembuh dan bisa bertanding lagi," kata Agus Rianto.

Sementara itu, Technical Delegate (TD) Paramotor PON XXI Aceh-Sumut Cahyo Alkantana mengatakan, pihaknya sedang menganalisa penyebab pendaratan darurat empat atlet paramotor tersebut.

"Mereka bukan jatuh. Mereka mendarat darurat atau emergency landing. Kondisi para atlet tersebut tidak apa-apa, semuanya dalam keadaan baik," kata Cahyo Alkantana.

Dia menyebutkan ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan atlet paramotor melakukan pendaratan darurat. Di antaranya, kemungkinan mesin kemasukan air. Sebab, malam sebelum perlombaan, terjadi hujan dan badai. Apalagi tenda untuk mesin paramotor kecil.

Selain Azher Teguh, adapun tiga atlet paramotor lainnya yang mendarat darurat, yakni Hasbul Asra dari Aceh, Supratman (Riau), dan Jevy Oky Cahyono (Nusa Tenggara Timur).

Cahyo Alkantana yang juga Ketua Paramotor Indonesia menyebutkan empat atlet tersebut mengikuti perlombaan nomor navigasi footlauuch putra. Nomor tersebut diikuti 47 atlet dari 17 provinsi.

"Nomor tersebut menguji keahlian atlet untuk terbang yang hanya dibekali navigasi berupa kompas dan peta buta. Mereka terbang untuk menemukan 15 titik koordinat dengan jelajah sejauh 40 kilometer dari Bandara Malikussaleh," kata Cahyo Alkantana. dar

Komentar