KPU Bali Undang Seniman Mural Suarakan Kegelisahan
DENPASAR, NusaBali - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali membuat lomba mural berisi keinginan para seniman ke calon pemimpin yang akan berkontestasi di Pilkada Serentak 2024 baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Lomba mural, poster, dan pameran kartun dengan tema ‘Bali yang Diinginkan’, digelar di halaman Kantor KPU Bali, Jalan Cok Agung Tresna, Niti Mandala, Denpasar, Sabtu (14/9).
Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan menyampaikan, lomba ini dilakukan untuk menyerap aspirasi para seniman mural di Bali. Melalui media gambar para seniman menyuarakan keresahan dan harapan untuk Bali di masa depan. Selain lomba mural dam poster, KPU juga mengundang para kartunis di Bali melakukan pameran karya-karya mereka yang pada umumnya mengkritisi kondisi Bali kekinian.
“Hari ini kita melakukan sesuatu yang berbeda dalam rangka menyerap aspirasi dari teman-teman seniman pelukis jalanan yang sering corat-coret tembok di mana-mana,” ucap Lidartawan.
Lidartawan mengemukakan, karya-karya mural dan poster yang dilombakan akan dipajang di halaman Kantor KPU Bali pada 23 September 2024 yang merupakan tanggal pengundian nomor urut paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali. Dari sana Lidartawan berharap para calon pemimpin Bali semakin tergerak membawa Bali ke arah yang lebih baik.
Lidartawan mengatakan, kegiatan lomba mural yang identik dengan anak muda juga diharapkan meningkatkan animo kalangan muda terhadap Pilkada Serentak 2024. Menurutnya para pemilih muda harus didekati secara berbeda untuk menggunakan hak pilihnya pada 27 November 2024 nanti, sehingga target partisipasi pemilih 75 persen dapat tercapai dalam Pilgub Bali.
“Untuk menggerakkan 56 persen milenial harus dibuat sesuatu yang beda,” kata mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli, ini.
Salah seorang juri lomba Dr Anak Agung Gde Bagus Udayana menyampaikan apresiasi kepada KPU telah mengajak insan kreatif dalam menyambut hajatan Pilkada Serentak 2024. Menurutnya animo seniman mengikuti lomba mural dan poster ini sangat tinggi.
“Ada 75 peserta yang sudah mendaftar lomba poster dan mural ini. Kami melakukan penjaringan menghasilkan 10 peserta lomba poster dan 13 peserta lomba mural,” ujar Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Salah satu peserta lomba Komang Zico, 19, tertarik mengikuti lomba untuk menyampaikan kegelisahannya kepada para pemimpin yang kerap ingkar janji. Mahasiswa Desain Komunikasi Visual ISI Denpasar ini membuat sosok manusia yang mulutnya ditutupi kertas bertuliskan janji.
“Saya tidak ingin pemimpin tidak hanya memberikan janji semata, tapi bisa memberikan bukti nyata,” ucapnya.
Sementara I Komang ‘Genetik’ Merta Sedana memvisualisasikan efek serangan fajar yang menyerbu pemilih jelang pencoblosan, hati nurani rakyat terbeli secara instan. “Tanpa memikirkan dampak lima tahun ke depan seperti apa. Saya mengkritisi serangan fajar karena menghancurkan demokrasi,” kata Genetik.
Dita Rani, 18, salah satu perempuan yang mengikuti lomba mural mengaku senang karena diselenggarakan kegiatan yang ramah anak muda ini.
Menurut dia kegiatan ini selain untuk kampanye meningkatkan kesadaran pemilih agar datang ke tempat pemungutan suara (TPS), juga untuk mengasah kemampuan.
“Kami melukis mural bertemakan pemimpin yang memberi perubahan, jadi dalam mural kami membawa pesan, kami masyarakat Bali tidak menginginkan pemimpin yang kebanyakan janji, janji yang tidak ditepati,” ujarnya.
Di dinding milik timnya, Dita menggambar sosok pria yang berbicara dengan pengeras suara namun mulutnya ditutup dan diberi coretan merah bak plang jalanan.
Di sekitar lukisannya turut digambarkan beberapa bibir yang menggambarkan janji manis para calon pemimpin, sehingga yang timnya inginkan agar mengurangi janji manis atau setidaknya mewujudkan apa janji semasa kampanye. 7 a, ant
Komentar