nusabali

De Gadjah ‘Satu’ Komando, Koster Lanjut ‘Dua’ Periode

Mulia-PAS 1, Koster-Giri 2

  • www.nusabali.com-de-gadjah-satu-komando-koster-lanjut-dua-periode

KPU Bali berharap tahapan yang berlangsung di tengah rangkaian Hari Raya Galungan-Kuningan ini memberi kedamaian sepanjang perjalanan Pilgub Bali

DENPASAR, NusaBali 
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali menetapkan nomor urut pasangan calon peserta Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur (Pilgub) Bali 2024 setelah melalui pengundian. Dalam pengundian nomor urut, Pasangan Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) mendapatkan nomor urut 1 dan Pasangan Cagub-Cawagub Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) nomor urut 2.

“Berdasarkan pengundian ditetapkan nomor urut pasangan calon, nomor urut satu calon gubernur Made Muliawan Arya dan calon wakil gubernur Putu Agus Suradnyana, nomor urut dua calon gubernur Wayan Koster dan calon wakil gubernur Nyoman Giri Prasta,” kata Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan di Denpasar, Senin (23/9).

Nomor urut ini  dituangkan dalam berita acara nomor 32/PL.02.3-BA/51/2024 tentang Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali 2024. Lidartawan berharap tahapan yang berlangsung di tengah rangkaian Hari Raya Galungan dan Kuningan ini memberi kedamaian sepanjang perjalanan Pilgub Bali, seperti jingel mereka yaitu Ngardi Bali Shanti. Proses pengundian nomor urut kemarin berlangsung sekitar pukul 09.30 Wita yang dimulai dengan pengambilan nomor undian antara 1-14 oleh tiap-tiap wakil. Nyoman Giri Prasta mengambil lebih awal dan mendapat nomor 14 kemudian Putu Agus Suradnyana mendapat nomor satu.

KPU Bali memberi kesempatan Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) maju dan mengambil nomor urut pertama, kemudian dilanjutkan Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri). Secara bersamaan keduanya membuka gulungan kain yang dipilih dan disambut meriahnya pendukung dengan atribut sesuai nomor urut yang diperoleh.

Cagub nomor urut 1, Made Muliawan Arya yang akrab disapa De Gadjah menyebut nomor urut 1 identik dengan satu jalur dengan kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Meski tim pemenangan sebelumnya menyebut tidak mengharapkan nomor urut tertentu dalam pengundian, De Gadjah justru menyebut nomor urut 1 sebagai nomor yang diidamkan

Dua pasangan Cagub-Cawagub Bali Mulia-PAS dan Koster-Giri berfoto bersama dengan jajaran KPU Bali dalam deklarasi kampanye damai di halaman Kantor KPU Bali, Senin (23/9). –SURYADI 

“Nomor 1 adalah nomor yang kami harapkan, nomor yang kami inginkan. Nomor 1 adalah simbol kemenangan di mana dalam kontestasi politik di Bali sedang memperebutkan posisi Bali 1,” ujarnya dalam konferensi pers. Menurut Ketua DPD Partai Gerindra Bali ini, kemenangan Mulia-PAS dalam Pilgub penting karena dirinya bersama partai pengusung satu koalisi dengan pengusung Presiden terpilih Prabowo Subianto. 

“Kita semua, kami berdua harus berjuang satu komando, satu jalur dengan pemerintah pusat yang di mana kami akan menjadi selain kepala daerah adalah kami menjadi wakil pemerintah pusat. Jadi wajib satu komando satu linier,” tekannya. De Gadjah menjelaskan, satu jalur satu komando akan memudahkan eksekusi Program Strategis Nasional (PSN) yang dilakukan Pemerintah Pusat di Pulau Dewata. 

Ia menyebut PAD Bali tidak akan cukup membiayai pembangunan berskala besar seperti jalan tol dan bandar udara. Oleh karena itu diperlukan sinergi yang baik dengan pemerintah pusat. Menurut De Gadjah PAD Bali nantinya dapat difokuskan untuk pembangunan lain seperti di bidang kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan. “Kami bersama Pak Agus (Suradnyana) bersatu berjuang untuk mewujudkan Bali yang damai, yang unggul, Bali yang cerdas dan berkelanjutan,” tandasnya. 

Sementara itu Cawagub Agus Suradnyana berharap tuah nomor urut satu membawa dirinya bersama De Gadjah memenangkan kontestasi Pilgub Bali. Agus Suradnyana sedari awal mengaku sudah yakin dirinya dan De Gadjah akan meraih nomor satu. Terbukti ketika dirinya mengambil nomor untuk menentukan siapa yang akan terlebih dahulu mengambil nomor urut dirinya mendapat nomor terkecil yaitu 1. De Gadjah yang kemudian mengambil nomor urut pun mendapatkan nomor sakral tersebut. 

“Dari saya baru masuk pikiran saya cuma satu harus dapat nomor satu karena saya ditugaskan pertama untuk mengambil nomor undi dari 14 bola saya dapat nomor satu langsung. Mudah-mudahan ini pertanda baik buat kita. Semoga bisa memenangkan Pilkada untuk menuju Bali satu,” tandasnya. Sementara Cagub nomor urut 2 Wayan Koster melihat nomor urut 2 sebagai jalan melanjutkan kepemimpinan Bali untuk periode kedua. Menurutnya, melanjutkan periode pertamanya sangat penting untuk pembangunan Bali yang berkesinambungan. Di periode pertama Koster menyebut sudah banyak capaian yang diraih sebagai implementasi visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali Melalui Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru yang dituangkan dalam 44 tonggak peradaban penanda Bali era baru. 

“Semoga nomor 2 ini menjadi penanda restu alam pasangan Koster-Giri lanjut dua periode,” kata politikus asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini. Koster melanjutkan, visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali perlu dilanjutkan guna memantapkan pembangunan Bali yang menguatkan dan melindungi alam, budaya, dan manusia Bali. Pembangunan Bali menurutnya harus dilakukan dengan berlandaskan kearifan lokal Bali. 

Ia menyebut Bali harus ikut menjadi pemain dalam percaturan pembangunan dunia yang mengandalkan teknologi digital tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur budayanya sendiri. “Kami Koster Giri dengan nomor urut 2 memohon doa restu, dukungan seluruh komponen masyarakat Bali supaya terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode kedua agar bisa melanjutkan sejumlah agenda penting strategis, agar Bali ke depan semakin maju berkualitas, berdaya saing, dan berkelanjutan menghadapi perkembangan dunia yang semakin masif didorong perkembangan teknologi terutama teknologi digital,” papar Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini. 

Ia menekankan, perbedaan koalisi partai politik antara paslon Koster-Giri dengan presiden nanti semestinya tidak akan menjadi penghalang dirinya bersama Giri Prasta melanjutkan pembangunan Bali. Dirinya siap bersinergi dengan Pemerintah Pusat untuk mensejahterakan krama Bali. Ia menambahkan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara satu komando satu jalur tidak berarti harus satu partai.  “Astungkara kalau kita terpilih sudah pasti kita akan melaksanakan kebijakan pemerintah pusat. Presiden memang di dalam konstitusi itu harus memajukan seluruh masyarakat Indonesia di seluruh wilayah,” tandasnya. 

Sementara itu Cawagub Giri Prasta dalam kesempatan sama meyakinkan bahwa dirinya bersama Koster akan memberikan keadilan kepada seluruh krama Bali. Di hadapan awak media, Giri Prasta menjanjikan pembangunan konsep sekolah serupa SMA/SMK Bali Mandara di seluruh kabupaten/kota di Bali untuk memfasilitasi siswa dengan latar belakang ekonomi kurang mampu. “Satu kota delapan kabupaten akan kami wujudkan SMA Bali Mandara yang akan mewujudkan fasilitas SMA Bali Mandara untuk masyarakat yang kurang mampu,” ujar Bupati Badung ini. 

Giri juga meyakinkan bahwa dirinya bersama Koster akan memberlakukan layanan kesehatan gratis untuk seluruh krama Bali. Sementara dalam bidang kebudayaan, Giri menyampaikan pemerintahan yang dipimpinnya bersama Koster akan memperhatikan pembangunan pura hingga balai banjar. “Pada saat upacara panca yadnya kami pemerintah akan hadir bilamana krama Bali memberikan kesempatan pada Koster-Giri,” tandasnya.

Untuk diketahui pasangan Koster-Giri diusulkan oleh gabungan partai politik (PDI Perjuangan, PKB, Partai Gelora, Partai Hanura, Partai Perindo, PBB, Partai Ummat, dan Partai Buruh), sedangkan pasangan Mulia-PAS diusulkan oleh gabungan partai (Partai Gerindra, Partai NasDem, PKS, PAN, Partai Golkar, Partai Demokrat, PKN, dan PSI). 7 a 

Komentar