Tingkat Hunian Hotel di Bali 70 Persen
Hunian Hotel
PHRI Bali
Wisata Favorit
IHGMA (Indonesia Hotel General Manager Association)
Bali Villa Association (BVA)
PHRI optimistis Bali masih menjadi tujuan wisata favorit
DENPASAR, NusaBali
Tingkat hunian hotel di Bali memasuki kuartal III 2024 masih stabil diangka 70 persen. Dari 70 persen tersebut, untuk sementara masih didominasi wisatawan mancanegara, sekitar 60-70 persen. Sekretaris BPC PHRI Badung Gede Ricky Sukarta mengatakan Minggu (6/10).
Disampaikan untuk angka persisnya memang belum bisa dipastikan. Karena untuk memperoleh data riil harus dicek secara detil.
“Namun dari informasi teman-teman di IHGMA (Indonesia Hotel General Manager Association) maupun Bali Villa Association (BVA), rata-rata okupansi sekitar itu (70-an persen),” ujarnya.
Gede Sukarta mengatakan memasuki awal Oktober ini pergerakan wisatawan agak slow. Namun, kata dia pelambatan tersebut diperkirakan tidak akan berlangsung lama. Karena bagaimana pun, Bali tetap menjadi sentra utama pariwisata, sehingga tetap akan mengundang orang berlibur ke pulau dewata.
“Bali tetap akan menjadi tujuan wisata favorit,” ujar pria yang juga Penasehat Bali Villa Associationa(BVA).
Karena itulah lanjutnya, seiring dengan itu diperkirakan pada rentang Oktober-November okupansi hotel akan meningkat berkisar 75 persen-80 persen.
“Malah ada yang sudah 90 persen on hand. Namun realisasinya tentu masih menunggu,” ucapnya.
Namun demikian Gede Sukarta menggarisbawahi kunjungan wisman ke Bali masih akan stabil, sepanjang kondisi negara-negara asal wisman yang ke Bali tetap kondusif, tidak terganggu.
“Terutama pasar Australia, India dan China dan kantong-kantong wisman lainnya. Termasuk di negara-negara Asean,” jelasnya.
Memang ada konflik global di beberapa kawasan dunia, yang mempengaruhi pergerakan wisman. Namun mengingat, secara geografis kawasan konflik relatif jauh dari Indonesia, hal tersebut tidak akan terlalu berdampak bagi pariwisata Bali.
“Itu yang memang kita harapkan, jangan sampai konflik terjadi, sehingga pariwisata dan ekonomi jalan,” lanjutnya.
Potensi peningkatan kunjungan juga akan terjadi menyusul momen Natal dan Tahun Baru 2025 yang akan datang. Terutama potensi tambahan peningkatan kedatangan wisatawan nusantara atau domestik.
“Biasanya mulai tanggal 20 Desember, sudah akan semakin memuncak keramaiannya,” kata Gede Sukarta.
Sebagai perbandingan, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat jumlah total kunjungan wisman ke Bali dari Januari-Agustus 2024 sebanyak 4.155.540.
Kunjungan wisman berasal dari 3 negara (tiga besar) yakni Australia, India dan Tiongkok (China). Khusus pada bulan Agustus lalu, jumlah kunjungan wisman 616.641, mengalami penurunan 1,44 persen dari bulan Juli dengan kunjungan sebanyak 625.665. Sedang tingkat penghunian kamar berbintang pada bulan Agustus 70,16 persen, naik 1,38 poin dari bulan Juli.
Rata-rata tamu menginap pada hotel berbintang 2,86 hari,naik 0,11 poin dari bulan Juli, selama 2,45 hari. K17
Komentar