Nyalip Mobil Berlampu Strobo, Sopir Truk Dikeroyok
NEGARA, NusaBali - Kasus pengeroyokan dialami seorang sopir truk bernama I Kadek Ogik Hendra Pratama,23, di Jalan Umum Denpasar-Gilimanuk, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana, Kamis (11/10) malam.
Korban asal Banjar Baluk II, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana ini dikeroyok beberapa orang dalam tiga mobil. Para pelaku yang mobilnya menggunakan lampu strobe ini diduga tak terima saat disalip oleh truk yang disopiri korban Ogik. Parahnya mereka mengaku sebagai oknum wartawan.
Dari informasi yang dihimpun, kasus pengeroyokan di Jalan Umun Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di tepi jalan depan sebuah warung makan seberang Pabrik Charoen di Desa Tuwed tesebut terjadi, Kamis malam sekitar pukul 23.50 Wita. Dari keterangan korban Ogik, kejadian berawal saat perjalanan dari arah Gilimanuk menuju Denpasar. Saat itu dia melihat ada mobil dengan menyalakan lampu strobo di belakangnya. Karena menduga yang akan lewat adalah Polisi, dia pun memutuskan menepi untuk memberikan jalur.
Namun saat mobil itu mendahului, ternyata bukanlah mobil petugas kepolisian. Di belakang mobil jenis Honda C-RV yang berstrobo itu tampak diikuti dua mobil jenis Honda Brio. "Pas tahu bukan Polisi, saya biasa saja. Cuma karena mereka di depan melaju pelan, saya berusaha menyalip. Tapi saat disalip orang yang dalam mobil tiba-tiba melempar botol air ke kaca depan truk saya," ujar Ogik saat ditemui di Mapolres Jembrana, Jumat (11/10).
Setelah dilempari botol air minum kemasan itu, Ogik mengaku tetap berusaha tenang. Namun dirinya melihat mobil berstrobo beserta dua mobil lainnya itu berusaha mengejar dan mencegatnya sehingga dirinya memutuskan ikut menepi. Untuk berjaga-jaga, korban yang hanya sendirian pun berusaha turun dari truk dengan memegang besi dongkrak.
Saat terjadi perdebatan, korban yang sempat menanyakan soal penggunaan lampu strobo itu tiba-tiba dibanting dari arah belakang oleh salah satu pelaku dan langsung dipukuli pelaku lainnya. Bahkan pelaku sempat diseret hingga terpojok di jineng yang ada di lokasi kejadian dan kembali dipukuli ataupun ditendang berulangkali oleh para pelaku.
Aksi brutal para pelaku itu pun diketahui sempat terekam kamera CCTV yang ada di lokasi kejadian. "Di 3 mobil itu ada 9 orang, 8 laki-laki dan 1 perempuan. Cuman yang perempuan saja yang sepertinya tidak ikut memukul," ujar Ogik.
Akibat pengeroyokan itu, korban diketahui mengalami sejumlah luka. Salah satu yang paling parah adalah luka pada bagian mata kanannya. Dari hasil pemeriksaan di RSUD Negara, dinyatakan bahwa ada pembuluh darah yang pecah pada bagian mata kanannya sehingga memerah dan membuat penglihatan korban menjadi kabur. Korban pun diharuskan menjalani kontrol secara berkala terkait luka tersebut.
Menurut Ogik, saat menanyakan penggunaan lampu strobo, salah satu pelaku sempat mengaku dirinya adalah 'anggota'. Setelah mengeroyok korban, para pelaku belakangan mengaku sebagai wartawan. Mereka sempat meminta korban tetap diam di lokasi dan mengaku akan melaporkan korban ke polisi dengan tuduhan mengemudi dalam keadaan mabuk.
Namun setelah kejadian itu, ternyata para pelaku diketahui malah kabur. Korban yang memastikan dirinya tidak ada mabuk saat kejadian itu pun memutuskan melapor ke Polsek Melaya dan para pelaku berhasil dicegat di wilayah hukum Polsek Mendoyo, Jembrana. "Saya mau lanjutkan prosesnya. Tadi katanya akan ditangani langsung sama Polres sehingga saya ke sini," ucap Ogik. Sementara Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto saat dikonfirmasi, Jumat kemarin, membenarkan adanya laporan kasus pengeroyokan tersebut. Menurutnya, para terduga pelaku masih diamankan di Mapolsek Melaya dan masih dilakukan tahap pemeriksaan. "Masih diperiksa. Kita tangani sesuai ketentuan yang berlaku," ujarnya. 7 ode
Komentar