Sasar Tokoh Masyarakat Adat, Diharap Dapat Turunkan Angka Stunting
Sosialisasi Draft Perwali soal Konseling Perkawinan
DENPASAR, NusaBali - Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2AP3KB) menggelar sosialisasi terkait draft Peraturan Walikota yang mengatur tentang konseling perkawinan dan pemeriksaan kesehatan pra perkawinan calon pengantin, bagi sejumlah tokoh masyarakat Kota Denpasar, Selasa (22/10).
Kepala Dinas P2AP3KB Denpasar I Gusti Agung Sri Wetrawati, mengatakan penyampaian informasi seputar draft Perwali konseling perkawinan dan pemeriksaan kesehatan pra perkawinan calon pengantin kepada para tokoh tersebut, dirasa sangat penting sebagai upaya pembinaan dan penyuluhan untuk membentuk generasi sehat dan berkualitas.
“Para tokoh masyarakat yang kita undang dalam sosialisasi draft Perwali ini, nantinya kita harapkan akan mampu mendistribusikan informasi di lingkungan adat maupun masyarakat umum, terkait betapa pentingnya konseling perkawinan dan pemeriksaan pra perkawinan bagi calon pengantin untuk menyiapkan kesehatan reproduksi mereka,” kata Sri Wetrawati.
Acara tersebut dibuka Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Denpasar I Dewa Nyoman Semadi mewakili Pjs Walikota. Hadir di acara tersebut dari unsur OPD Pemkot Denpasar, para Jero Bendesa, para Panca Angga, para Tri Angga Bendesa Alitan, dan beberapa pihak terkait.
Sri Wetrawati juga menekankan, konseling perkawinan dan pemeriksaan pra perkawinan juga diharapkan dapat mempercepat penurunan stunting dan juga angka perceraian di daerah. Hal ini dikarenakan, para calon pengantin telah dibekali materi untuk kesiapan dirinya sebelum melangkah ke jenjang perkawinan.
Dewa Nyoman Semadi menyatakan diharapkan para peserta yang hadir dapat memberikan masukan untuk penyempurnaan draft Perwali tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Untuk itu, saya harapkan akan ada masukan dari para peserta untuk penyempurnaan draft Perwali ini. Sehingga nantinya akan memberikan manfaat bagi program konseling perkawinan di Kota Denpasar,” ujarnya.
Dewa Nyoman Semadi juga menyampaikan dengan adanya konseling perkawinan dan pemeriksaan kesehatan pra perkawinan bagi calon pengantin, juga akan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang kesiapan pernikahan. Hal ini nantinya diharapkan akan berdampak pada penurunan prevalensi stunting.
“Risiko stunting akan bisa kita cegah sedini mungkin. Peningkatan kualitas calon pengantin adalah salah satu langkah yang bisa diupayakan,” ucapnya. 7 mis
Komentar