Unud Masuk Top Kolaborator BRIN, Dua Penelitinya Raih Top Co-Authors
DENPASAR, NusaBali - Ada kabar gembira di sela-sela kegiatan Simposium Nasional 2024 Riset dan Abdimas Inovatif Berkelanjutan yang diselenggarakan Universitas Udayana (Unud), di The Patra Bali Resort & Villas Kuta, Badung, pada 29-30 Oktober 2024.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengumumkan Unud masuk Top Kolaborator BRIN, dua peneliti Unud atas nama Made Ary Sarasmita dan Abd Rahman As-syakur dinobatkan sebagai top co-author BRIN with Unud.
“Kriteria penilaian top kolaborator dari berbagai aspek, satu di antaranya jumlah artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal bereputasi global,” ujarnya.
Dia berharap pada tahun-tahun mendatang peringkat Unud naik, dan kolaborasi antara peneliti Unud dan BRIN semakin erat.
Wakil Rektor I Unud Prof Dr Ir I Gede Rai Maya Temaja MP, IPU menyambut baik atas penghargaan yang diberikan BRIN kepada Unud. “Mudah-mudahan tahun depan dapat ditingkatkan dan semakin banyak memanfaatkan dana-dana penelitian yang disediakan BRIN, sehingga semakin banyak menghasilkan artikel ilmiah yang ditulis bersama dengan BRIN dan terpublikasi pada jurnal ilmiah bereputasi global,” kata Maya Temaja.
Dalam pemaparannya di hadapan civitas akademika Unud, Laksana Tri Handoko menjelaskan ada tiga aspek untuk memajukan riset di Indonesia yakni SDM berkualitas, infrastruktur, dan dana. “Faktor yang paling berpengaruh adalah SDM peneliti unggul sebanyak 70 persen, 20 persen infrastruktur riset, serta dana hanya mencapai 10 persen,” ucapnya. Dijelaskan, infrastruktur riset berupa mesin dan teknologi mahal dikelola secara terbuka di mana peneliti diberi akses pemanfaatannya. Oleh karena itu, hibah riset saat ini tidak lagi termasuk pembelian dan pemeliharaan alat, tetapi peneliti cukup menyampaikan ke infrastruktur penelitian di Cibinong.
Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN Prof Dr Eng Agus Haryono memaparkan skema pendanaan dan fasilitasi riset inovasi BRIN tahun 2024. Diungkapkan ada delapan skema pendanaan yang dikelola BRIN di antaranya kompetisi, ekspedisi, invitasi, kolaborasi, dan start-up. Tiga skim pendanaan lainnya berupa pengujian produk inovasi kesehatan, pengujian produk inovasi pertanian, dan pusat kolaborasi riset.
“Skim kompetisi yang terserap di wilayah Bali, total dananya Rp 2,8 miliar dengan tujuh proyek di bidang pangan, material, maritim, lingkungan, kesehatan, dan ekonomi sebanyak 2 proyek,” paparnya.
Luaran skim kompetisi minimal 1 karya tulis ilmiah yang diterbitkan pada jurnal ilmiah internasional terindeks Q3.
Skim ekspedisi dan eksplorasi berkaitan dengan memperkokoh rasa nasionalisme dan mencintai keberagaman bangsa Indonesia. “Skim ini berkaitan dengan ekspedisi dan eksplorasi bidang agama, etnisitas, seni, tradisi, pengetahuan lokal, bahasa, sastra, dan tema lain yang relevan,” tegas Agus.
Ditambahkan untuk Bali terdapat 11 proyek dengan dana Rp 2,4 miliar untuk tema riset biodiversitas, kebencanaan geologi, kesehatan dan pengelolaan lingkungan, pengungkapan potensi lokal serta ekspedisi dan eksplorasi keragaman masyarakat dan budaya Indonesia.
Sementara itu, Direktur Manajemen Talenta Badan Riset dan Inovasi Nasional menyediakan magang riset Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk lebih dari 2.900 mahasiswa dengan durasi 1 semester yang setara dengan 20 SKS. Mahasiswa yang terlibat akan mendapatkan pelatihan riset (1 minggu) dan pembimbingan (24 minggu). “Semester ganjil 2024/2025 ada 8 mahasisiwa Unud magang riset MBKM untuk bidang marine natural product, peralatan static, dan mikroalga bioproses,” ujar Agus.
Ditambahkan pada semester genap 2023/2024 ada 13 mahasiswa Unud ikut magang riset MBKM di bidang biomassa bioproduk, kimia terapan, limbah radioaktif, pencemaran laut, dan rekayasa genetik.
BRIN juga menyediakan beasiswa doctor talenta riset dan inovasi nasional dalam bidang advanced biodiversity utilization, deep sea and maritime, radiation and nuclear technology, serta space and aeronautics. Ditambahkan ada juga program postdoctoral and visiting researcher dengan durasi 1 tahun. “Peserta wajib menghasilkan publikasi pada jurnal ilmiah bereputasi global, dan yang bersangkutan mendapatkan penghargaan berupa uang saku bulanan,” paparnya.
Ada 508 peneliti yang terlibat program ini dengan rincian 378 postdoctoral dan 130 visiting researcher, dan 82 di antaranya peneliti luar negeri. Tahun 2023 ada dua peneliti Unud mengikuti program postdoctoral dalam bidang inovasi daerah dan pemerintahan digital serta bidang rekayasa mikrobiom tanah. “Satu peneliti Unud diterima sebagai visiting researcher dalam bidang lansekap bahasa,” tegas Agus.
Pembicara dari pihak industri menghadirkan ICT Talent Ecosystem Development Manager PT Huawei Tech Investment Rayi Prodono Iswara yang memaparkan peluang kerja sama antara Unud dengan PT Huawei. Kegiatan Senastek XI dan Senasdimas III dilanjutkan dengan presentasi makalah dari peneliti Unud. Sebanyak 1.171 makalah dipresentasikan oleh peneliti dari berbagai fakultas di Unud. @
Komentar