Jalan Inspeksi di Kawasan Pura Uluwatu Dipastikan Bukan untuk Pariwisata
DENPASAR, NusaBali.com – Proyek penanganan keretakan tebing di kawasan Pura Uluwatu yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung telah memasuki tahap signifikan. Salah satu elemen penting dari proyek ini adalah pembangunan jalan inspeksi yang dipastikan bukan untuk kepentingan pariwisata, melainkan untuk keperluan teknis pemeliharaan tebing.
Hal ini ditegaskan oleh Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Badung, AA Rama Putra, dalam acara konsultasi publik di Kantor Perbekel Desa Pecatu, Selasa (24/12/2024). “Jalan inspeksi ini didesain khusus untuk mendukung kegiatan pemeliharaan tebing dan sarana teknis di masa mendatang, bukan untuk aktivitas pariwisata,” ujar Rama Putra.
Selain mendukung pemeliharaan, jalan tersebut juga berfungsi untuk mempermudah akses dalam pelaksanaan upacara keagamaan di kawasan Pura Uluwatu. Menurut Rama Putra, jalan ini akan menghubungkan area sekitar Pura Uluwatu hingga ke Pura Goa Batu Metandal, lokasi yang sering digunakan umat Hindu untuk kegiatan ritual.
Akses jalan sempadan pantai ini memiliki panjang 1.650 meter dan lebar 6 meter, termasuk drainase sisi tebing, serta nantinya dilengkapi dengan guardrail sebagai pengaman.
“Kami memastikan jalan ini hanya untuk mendukung kegiatan keagamaan dan teknis. Tidak ada rencana menjadikan jalan ini sebagai akses pariwisata,” tegasnya.
Hingga Selasa (24/12/2024), proyek ini telah mencapai 70 persen dan diperkirakan selesai pada pertengahan Januari 2025. Namun, Rama Putra mengakui cuaca ekstrem menjadi salah satu tantangan utama yang menghambat kelancaran pengerjaan.
“Gelombang besar dan curah hujan tinggi menjadi tantangan berat, tetapi kami telah menerapkan strategi seperti pemasangan batu boulder untuk meredam dampak gelombang dan pengelolaan drenase untuk mencegah erosi,” jelasnya.
Proyek ini melibatkan berbagai kajian ilmiah, termasuk hidrologi, geologi, dan oseanografi, untuk memastikan keamanan tebing. Lubang-lubang yang ditemukan di tebing akan diisi dengan material khusus untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
“Prioritas kami adalah melindungi tebing dari kerusakan lebih lanjut. Semua langkah teknis sudah disesuaikan dengan kondisi lapangan,” tambah Rama Putra.
Rama Putra juga mengapresiasi dukungan masyarakat lokal, termasuk doa dan kerja sama dari pengurus Pura Uluwatu. Ia berharap masyarakat terus mendukung proyek ini hingga selesai karena manfaatnya sangat besar untuk keberlanjutan kawasan Uluwatu.
“Kami berterima kasih atas dukungan masyarakat dan berharap proyek ini dapat selesai tepat waktu untuk menjaga kawasan ini tetap aman dan lestari,” tutupnya.
Proyek jalan inspeksi dan penanganan tebing Uluwatu diharapkan tidak hanya melindungi kawasan tersebut, tetapi juga mendukung pelestarian budaya dan nilai keagamaan yang menjadi ciri khas Bali.
Komentar