Jonathan ke Babak Kedua
Sedih pasti, kecewa pasti. Kami coba netralisir dulu pikiran itu. Kami mengejar ke atas, tapi semua orang ingin mengalahkan kami
Greysia/Apriyani Langsung Tersingkir
BIRMINGHAM, NusaBali
Pebulu tangkis tunggal putra nasional, Jonatan Christie memastikan diri lolos ke babak kedua turnamen All England Terbuka 2018. Bertanding di Birmingham Arena, Inggris, Rabu (14/3) malam Wita, Jonatan meraih kemenangan 21-7, 21-13 atas Wong Wing Ki Vincent (Hong Kong) dalam 33 menit. Di babak kedua, Jonatan berhadapan dengan pemenang antara Son Wan-ho (Korea Selatan) dan Sai Praneeth (India).
Sebelumnya, dua pasangan Indonesia juga lolos ke babak kedua. Yakni, ganda putri Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta, yang mengalahkan pasangan Korea Selatan, Chang Ye-na/Kim Hye-rin, 22-20, 18-21, 21-17. Lalu ganda campuran Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja mendepak wakil Malaysia, Tan Kian Meng/Lai Pei Jing, 21-18, 21-11.
Sementara kejutan terjadi pada ganda putri andalan Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu, yang di luar dugaan langsung tersingkir di babak pertama. Sedangkan satu ganda ganda putri pasangan Ni Ketut Mahadewi/Anggia Shitta dijadwalkan bertanding pada hari Kamis (15/3) .
Greysia/Apriyani kalah 11-21 19-21menghadapi ganda non unggulan asal Bulgaria, Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva.
Berstatus sebagai unggulan keenam, Greysia/Apriyani justru tampil tertekan. Mereka terlambat panas sehingga pasangan lawan berhasil mengontrol pertandingan.
Tak tampil di permainan terbaik, pertahanan rapat Greysia/Apriyani yang biasanya menjadi andalannya, dapat dibobol kakak beradik Stoeva tersebut. Banyak pengembalian tanggung yang juga menjadi makanan empuk bagi lawan.
"Sedih pasti, kecewa pasti. Kami coba netralisir dulu pikiran itu. Kami mengejar ke atas, tapi semua orang ingin mengalahkan kami," kata Greysia, di Badmintonindonesia.org.
Greysia mengatakan, dia ingin mengalahkan diri sendiri. Sebab pelatih selalu mengingatkan, semakin di atas, harusnya semakin tidak nyaman karena semua ingin mengalahkan mereka.
Selain faktor non-teknis, Greysia juga mengungkapkan bahwa pertahanan lawan memang tak mudah ditembus, tenaga lawan pun kuat. Shuttlecock berat yang digunakan di turnamen ini dinilai Greysia cocok untuk pasangan Bulgaria tersebut.
Sementara Apriyani mengakui dirinya belum dapat menemukan solusi dalam mengatasi tekanan di lapangan. Apalagi, di turnamen bergengsi sekelas All England, turnamen tertua di dunia yang kini menyandang predikat BWF World Tour Super 1000.*
BIRMINGHAM, NusaBali
Pebulu tangkis tunggal putra nasional, Jonatan Christie memastikan diri lolos ke babak kedua turnamen All England Terbuka 2018. Bertanding di Birmingham Arena, Inggris, Rabu (14/3) malam Wita, Jonatan meraih kemenangan 21-7, 21-13 atas Wong Wing Ki Vincent (Hong Kong) dalam 33 menit. Di babak kedua, Jonatan berhadapan dengan pemenang antara Son Wan-ho (Korea Selatan) dan Sai Praneeth (India).
Sebelumnya, dua pasangan Indonesia juga lolos ke babak kedua. Yakni, ganda putri Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta, yang mengalahkan pasangan Korea Selatan, Chang Ye-na/Kim Hye-rin, 22-20, 18-21, 21-17. Lalu ganda campuran Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja mendepak wakil Malaysia, Tan Kian Meng/Lai Pei Jing, 21-18, 21-11.
Sementara kejutan terjadi pada ganda putri andalan Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu, yang di luar dugaan langsung tersingkir di babak pertama. Sedangkan satu ganda ganda putri pasangan Ni Ketut Mahadewi/Anggia Shitta dijadwalkan bertanding pada hari Kamis (15/3) .
Greysia/Apriyani kalah 11-21 19-21menghadapi ganda non unggulan asal Bulgaria, Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva.
Berstatus sebagai unggulan keenam, Greysia/Apriyani justru tampil tertekan. Mereka terlambat panas sehingga pasangan lawan berhasil mengontrol pertandingan.
Tak tampil di permainan terbaik, pertahanan rapat Greysia/Apriyani yang biasanya menjadi andalannya, dapat dibobol kakak beradik Stoeva tersebut. Banyak pengembalian tanggung yang juga menjadi makanan empuk bagi lawan.
"Sedih pasti, kecewa pasti. Kami coba netralisir dulu pikiran itu. Kami mengejar ke atas, tapi semua orang ingin mengalahkan kami," kata Greysia, di Badmintonindonesia.org.
Greysia mengatakan, dia ingin mengalahkan diri sendiri. Sebab pelatih selalu mengingatkan, semakin di atas, harusnya semakin tidak nyaman karena semua ingin mengalahkan mereka.
Selain faktor non-teknis, Greysia juga mengungkapkan bahwa pertahanan lawan memang tak mudah ditembus, tenaga lawan pun kuat. Shuttlecock berat yang digunakan di turnamen ini dinilai Greysia cocok untuk pasangan Bulgaria tersebut.
Sementara Apriyani mengakui dirinya belum dapat menemukan solusi dalam mengatasi tekanan di lapangan. Apalagi, di turnamen bergengsi sekelas All England, turnamen tertua di dunia yang kini menyandang predikat BWF World Tour Super 1000.*
Komentar