Persoalan Lahan Di-deadline Bulan Mei
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Buleleng berharap permasalahan dalam pemanfaatan lahan pembangunan pasar di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, dapat segara dituntaskan.
Pembangunan Pasar di Desa Giri Emas
SINGARAJA, NusaBali
Rencananya pasar desa itu akan dibangun bulan Mei 2018, dengan dana sebesar Rp 1,2 miliar. “Kita berharap, bulan Mei itu lahan sudah rata, karena pasar akan dibangun bulan Mei, atau paling lambat awal bulan Juni,” kata Kadisperindag Buleleng, Ketut Suparto yang dikonfirmasi di sela-sela peringatan HUT Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Kabupaten Buleleng, Kamis (22/3) di Gedung Wanita Laksmi Graha, Singaraja.
Sejauh ini lahan yang akan dijadikan lokasi pembangunan pasar desa masih bermasalah, karena masih ada tiga unit bangunan tempat tinggal berdiri di atas lahan tersebut. Dua dan tiga kepala keluarga (KK) pemilik rumah menolak membongkar tempat tinggalnya, sedangkan satu KK sudah menyerahkan sepenuhnya pada desa.
Menurut Kadisperindag Suparto, penyelesaian masalah lahan tersebut sudah diserahkan kepada pihak Desa Giri Emas, selaku pengguna lahan dengan status pinjam pakai. Pihaknya sendiri sudah mensosialisasikan rencana pembangunan pasar di atas lahan tersebut kepada warga Giri Emas. “Persoalan yang masih ada di atas lahan itu, menjadi tanggungjawab desa. Makanya beberapa waktu lalu, desa dan Satpol PP sudah menangani persamalahan yang ada. Intinya kita berahap bulan Mei persoalan sudah kelas, sehingga lahan itu sudah bisa diratakan,” ujarnya.
Masih kata Suparto, dari luas lahan 1 hektar yang menjadi hak pakai Desa Giri Emas, pembangunan pasar hanya memanfaatkan beberapa are saja. Rencananya bangunan induk pasar nanti berukuran 20 meter x 10 meter. Di sisi timur bangunan pasar nanti akan ada ruas jalan masuk selebar 4 meter. Sedangkan disisi barat bangunan pasar, disiapkan lahan untuk pedagang musiman.”Bangunan induk akan dibuat lapak dari beton, kita pakai percontohan pasar ini ke depannya. Nanti kita siapkan untuk 50-an pedagang dulu,” ungkapnya.
Sebelumnya, pihak Desa Giri Emas akan membongkar paksa tiga unit bangunan tempat tinggal yang masih berdiri di atas lahan tersebut. Karena pemilik bangunan tidak mengindahkan untuk membongkar sendiri bangunanya.”Kami sudah berulangkali berkoordinasi dengan pemilik bangunan, baik lisan maupun surat, selalu tidak ada tanggapan. Maksudnya agar mereka yang membongkar, sehingga kalau ada sisa bangunan masih bisa dimanfaatkan. Tetapi tidak pernah mendapat tanggapan. Makanya nanti kami yang membongkar, karena ini demi kepentingan masyarakat banyak juga, dan akan dibangun pasar desa,” kata Kepala Desa (Perbekel) Giri Emas,Wayan Sunarsa.*k19
SINGARAJA, NusaBali
Rencananya pasar desa itu akan dibangun bulan Mei 2018, dengan dana sebesar Rp 1,2 miliar. “Kita berharap, bulan Mei itu lahan sudah rata, karena pasar akan dibangun bulan Mei, atau paling lambat awal bulan Juni,” kata Kadisperindag Buleleng, Ketut Suparto yang dikonfirmasi di sela-sela peringatan HUT Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Kabupaten Buleleng, Kamis (22/3) di Gedung Wanita Laksmi Graha, Singaraja.
Sejauh ini lahan yang akan dijadikan lokasi pembangunan pasar desa masih bermasalah, karena masih ada tiga unit bangunan tempat tinggal berdiri di atas lahan tersebut. Dua dan tiga kepala keluarga (KK) pemilik rumah menolak membongkar tempat tinggalnya, sedangkan satu KK sudah menyerahkan sepenuhnya pada desa.
Menurut Kadisperindag Suparto, penyelesaian masalah lahan tersebut sudah diserahkan kepada pihak Desa Giri Emas, selaku pengguna lahan dengan status pinjam pakai. Pihaknya sendiri sudah mensosialisasikan rencana pembangunan pasar di atas lahan tersebut kepada warga Giri Emas. “Persoalan yang masih ada di atas lahan itu, menjadi tanggungjawab desa. Makanya beberapa waktu lalu, desa dan Satpol PP sudah menangani persamalahan yang ada. Intinya kita berahap bulan Mei persoalan sudah kelas, sehingga lahan itu sudah bisa diratakan,” ujarnya.
Masih kata Suparto, dari luas lahan 1 hektar yang menjadi hak pakai Desa Giri Emas, pembangunan pasar hanya memanfaatkan beberapa are saja. Rencananya bangunan induk pasar nanti berukuran 20 meter x 10 meter. Di sisi timur bangunan pasar nanti akan ada ruas jalan masuk selebar 4 meter. Sedangkan disisi barat bangunan pasar, disiapkan lahan untuk pedagang musiman.”Bangunan induk akan dibuat lapak dari beton, kita pakai percontohan pasar ini ke depannya. Nanti kita siapkan untuk 50-an pedagang dulu,” ungkapnya.
Sebelumnya, pihak Desa Giri Emas akan membongkar paksa tiga unit bangunan tempat tinggal yang masih berdiri di atas lahan tersebut. Karena pemilik bangunan tidak mengindahkan untuk membongkar sendiri bangunanya.”Kami sudah berulangkali berkoordinasi dengan pemilik bangunan, baik lisan maupun surat, selalu tidak ada tanggapan. Maksudnya agar mereka yang membongkar, sehingga kalau ada sisa bangunan masih bisa dimanfaatkan. Tetapi tidak pernah mendapat tanggapan. Makanya nanti kami yang membongkar, karena ini demi kepentingan masyarakat banyak juga, dan akan dibangun pasar desa,” kata Kepala Desa (Perbekel) Giri Emas,Wayan Sunarsa.*k19
Komentar