Kanwil Kemenag Provinsi Bali Launching Video ‘Tebarkan Kedamaian'
Kerukunan antar umat beragama penting untuk disuarakan secara terus menerus. Selain penyuluhan agama, upaya-upaya kreatif juga efektif digunakan untuk mengajak seluruh umat memelihara perdamaian.
DENPASAR, NusaBali
Seperti itu juga yang dilakukan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama RI Provinsi Bali dengan melaunching video kreatif berjudul ‘Tebarkan Kedamaian’ di tengah perayaan Bulan Suci Ramadhan.
Video ‘Tebarkan Kedamaian’ dilaunching secara resmi di Hotel Nirmala, Jalan Mahendradatta, Denpasar Barat, Jumat (25/5) lalu. Video tersebut merupakan produksi dari Sub Bagian Hukum dan Kerukunan Umat Beragama Kanwil Kemenag Provinsi Bali. Menurut Kepala Sub Bagian Hukum dan Kerukunan Umat Beragama, Haji Saifudin, penayangan video ini adalah kontribusi Kanwil Kemenag Provinsi Bali dalam upaya merawat kerukunan umat beragama yang tertuang dalam bentuk saling bekerjasama dan tolong menolong.
Alur cerita dalam video ini menceritakan seorang nenek tua pecinta NKRI sangat sedih menyaksikan para pemuda lintas agama saling berseteru. Namun, ketegangan menjadi cair karena hadir anak-anak kecil yang dengan polos membagikan merpati kertas simbol perdamaian. Akhirnya, pemuda merasa malu dan saling menyadari diri untuk menjaga kerukunan bersama. “Video ini sebagai upaya merawat kerukunan umat beragama, yang di Bali sudah terpelihara dengan baik. Apalagi Bali sebagai daerah pariwisata, jika warganya tidak rukun tentu tidak akan dikunjungi tamu dan wisatawan,” ungkapnya usai launching video ‘Tebarkan Kedamaian’.
Dalam video ini, Saifudin bertindak sebagai penggagas sekaligus sutradara. Sedangkan skenario dan pencipta lagu oleh Ida Bagus Krisna, serta pemusik oleh Ida Bagus Weda Adnyana dan Ida Bagus Arijaya. Sementara aktor pendukung video, selain pemuda lintas agama, juga melibatkan para tokoh dari masing-masing majelis agama, serta karyawan-karyawati Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali. Dalam video ini, para pemuda yang menjadi tokoh benar-benar diambil dari agama yang berbeda-beda. “Video klip ini sudah melibatkan semua usia. Mulai dari nenek yang cinta pada NKRI, hingga pemuda lintas agama dan anak-anak. Untuk pemudanya, kami memang ambil beberapa pemuda yang nyata berbeda agama. Agar ekspresinya lebih bisa natural,” ujar Saifudin.
Sementara Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bali, I Nyoman Lastra, mengatakan, euforia kehidupan bermasyarakat saat ini menunjukkan ritme yang agak panas. Karena itulah gema perdamaian harus dikumandangkan di seluruh pelosok negeri, dan tidak boleh putus. “Tim kreatif kami menggagas sebuah video klip untuk menunjukkan betapa pentingnya kerukunan untuk kesejahteraan sebuah bangsa. Jargon ‘Tebarkan Kedamaian’ ini sudah dilaunching Kemenag untuk kita suarakan secara terus menerus. Jangan pernah berhenti menyampaikan pesan-pesan moral tentang kedamaian,” katanya.
Disinggung mengenai kerukunan umat beragama di Bali, Lastra menyebut, sudah terjaga dengan baik dan kondusif. Karena itu, tugas terberat sekarang adalah merawat kerukunan tersebut agar tetap terpelihara. “Bali sampai saat ini kami lihat tidak mengalami gesekan-gesekan. Ini artinya, pengertian antar umat beragama benar-benar dalam kondisi yang sangat baik, kondusif. Tugas kita adalah merawat ini,” tegasnya.
Menurut Lastra, secara periodik berbagai ormas keagamaan terus berkumpul untuk merekatkan simpul-simpul antara kelompok-kelompok dan lembaga sosial agar jangan sampai ada yang lepas dalam menjaga perdamaian. Begitu pun pertemuan antar tokoh agama juga terus dilakukan. “Harapannya kita bisa melakukan gerakan yang kolektif untuk membangun kedamaian ini agar senantiasa terjaga. Sehingga masyarakat bisa semakin dewasa dalam menyikapi fenomena yang terjadi. Saya kira masyarakat Bali juga sudah sangat dewasa dengan pancingan-pancingan semacam peristiwa bom kemarin. Termasuk tidak berstatement yang aneh-aneh di media sosial,” tandasnya. *ind
Seperti itu juga yang dilakukan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama RI Provinsi Bali dengan melaunching video kreatif berjudul ‘Tebarkan Kedamaian’ di tengah perayaan Bulan Suci Ramadhan.
Video ‘Tebarkan Kedamaian’ dilaunching secara resmi di Hotel Nirmala, Jalan Mahendradatta, Denpasar Barat, Jumat (25/5) lalu. Video tersebut merupakan produksi dari Sub Bagian Hukum dan Kerukunan Umat Beragama Kanwil Kemenag Provinsi Bali. Menurut Kepala Sub Bagian Hukum dan Kerukunan Umat Beragama, Haji Saifudin, penayangan video ini adalah kontribusi Kanwil Kemenag Provinsi Bali dalam upaya merawat kerukunan umat beragama yang tertuang dalam bentuk saling bekerjasama dan tolong menolong.
Alur cerita dalam video ini menceritakan seorang nenek tua pecinta NKRI sangat sedih menyaksikan para pemuda lintas agama saling berseteru. Namun, ketegangan menjadi cair karena hadir anak-anak kecil yang dengan polos membagikan merpati kertas simbol perdamaian. Akhirnya, pemuda merasa malu dan saling menyadari diri untuk menjaga kerukunan bersama. “Video ini sebagai upaya merawat kerukunan umat beragama, yang di Bali sudah terpelihara dengan baik. Apalagi Bali sebagai daerah pariwisata, jika warganya tidak rukun tentu tidak akan dikunjungi tamu dan wisatawan,” ungkapnya usai launching video ‘Tebarkan Kedamaian’.
Dalam video ini, Saifudin bertindak sebagai penggagas sekaligus sutradara. Sedangkan skenario dan pencipta lagu oleh Ida Bagus Krisna, serta pemusik oleh Ida Bagus Weda Adnyana dan Ida Bagus Arijaya. Sementara aktor pendukung video, selain pemuda lintas agama, juga melibatkan para tokoh dari masing-masing majelis agama, serta karyawan-karyawati Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali. Dalam video ini, para pemuda yang menjadi tokoh benar-benar diambil dari agama yang berbeda-beda. “Video klip ini sudah melibatkan semua usia. Mulai dari nenek yang cinta pada NKRI, hingga pemuda lintas agama dan anak-anak. Untuk pemudanya, kami memang ambil beberapa pemuda yang nyata berbeda agama. Agar ekspresinya lebih bisa natural,” ujar Saifudin.
Sementara Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bali, I Nyoman Lastra, mengatakan, euforia kehidupan bermasyarakat saat ini menunjukkan ritme yang agak panas. Karena itulah gema perdamaian harus dikumandangkan di seluruh pelosok negeri, dan tidak boleh putus. “Tim kreatif kami menggagas sebuah video klip untuk menunjukkan betapa pentingnya kerukunan untuk kesejahteraan sebuah bangsa. Jargon ‘Tebarkan Kedamaian’ ini sudah dilaunching Kemenag untuk kita suarakan secara terus menerus. Jangan pernah berhenti menyampaikan pesan-pesan moral tentang kedamaian,” katanya.
Disinggung mengenai kerukunan umat beragama di Bali, Lastra menyebut, sudah terjaga dengan baik dan kondusif. Karena itu, tugas terberat sekarang adalah merawat kerukunan tersebut agar tetap terpelihara. “Bali sampai saat ini kami lihat tidak mengalami gesekan-gesekan. Ini artinya, pengertian antar umat beragama benar-benar dalam kondisi yang sangat baik, kondusif. Tugas kita adalah merawat ini,” tegasnya.
Menurut Lastra, secara periodik berbagai ormas keagamaan terus berkumpul untuk merekatkan simpul-simpul antara kelompok-kelompok dan lembaga sosial agar jangan sampai ada yang lepas dalam menjaga perdamaian. Begitu pun pertemuan antar tokoh agama juga terus dilakukan. “Harapannya kita bisa melakukan gerakan yang kolektif untuk membangun kedamaian ini agar senantiasa terjaga. Sehingga masyarakat bisa semakin dewasa dalam menyikapi fenomena yang terjadi. Saya kira masyarakat Bali juga sudah sangat dewasa dengan pancingan-pancingan semacam peristiwa bom kemarin. Termasuk tidak berstatement yang aneh-aneh di media sosial,” tandasnya. *ind
Komentar