Bawang Super Philips Dikembangkan di Denpasar
Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar melakukan pengembangan bibit Bawang Super Philips yang merupakan salah satu solusi pertanian perkotaan.
DENPASAR, NusaBali
Bawang tersebut dipanen perdana petani di tiga subak di Kota Denpasar, yakni Subak Buaji, Subak Delod Sema di Kelurahan Kesiman, Denpasar Timur, dan Subak Mergaya di Denpasar Barat pada 10 Juli lalu. Pada tiga subak tersebut sedikitnya sudah memanen 34 ton bawang per hektarnya.
Kadis Pertanian Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra didampingi Plt Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ni Nyoman Yeni Mulyani kepada NusaBali, Sabtu (14/7) mengungkapkan bawang super philips merupakan jenis tanaman yang tergolong mudah untuk dikembangkan. Sehingga sangat cocok dikembangkan di daerah pertanian tengah kota seperti halnya Kota Denpasar.
"Bawang Super Philips ini sangat cocok dikembangkan di Kota Denpasar yang tergolong dataran rendah dengan tingkat produksi panen di kisaran 16-18 ton per hektare," ungkapnya. Lebih lanjut dikatakan, selain mudah dalam pengembangan, bawang jenis ini juga menjadi solusi bagi daerah pertanian dengan jumlah air yang terbatas dan mampu menghasilkan umbi yang tergolong besar.
Menurut Ambara, bawang super philips saat ini sangat produktif dan laku di pasaran. Selain dari bentuk umbinya yang besar, masa tanam jenis bawang ini juga tidak terlalu lama, yakni 70 hari sudah dapat dipanen. Pihaknya menambahkan, di Kota Denpasar sendiri saat ini pengembangan bawang jenis ini terdapat di tujuh subak, yakni Subak Buaji, Subak Delod Sema, Subak Sanur, Subak Mergaya, Subak Lungatad, Subak Dalem dan Subak Pakel 1.
Pekaseh Subak Mergaya, I Nyoman Ariantha mengatakan bawang super philips ini merupakan jawaban atas permasalahan pertanian di Kota Denpasar. "Kami berharap agar terus dikembangkan karena sangat produktif bagi pertanian perkotaan serta diminati di pasaran," pungkasnya. *m
Bawang tersebut dipanen perdana petani di tiga subak di Kota Denpasar, yakni Subak Buaji, Subak Delod Sema di Kelurahan Kesiman, Denpasar Timur, dan Subak Mergaya di Denpasar Barat pada 10 Juli lalu. Pada tiga subak tersebut sedikitnya sudah memanen 34 ton bawang per hektarnya.
Kadis Pertanian Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra didampingi Plt Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ni Nyoman Yeni Mulyani kepada NusaBali, Sabtu (14/7) mengungkapkan bawang super philips merupakan jenis tanaman yang tergolong mudah untuk dikembangkan. Sehingga sangat cocok dikembangkan di daerah pertanian tengah kota seperti halnya Kota Denpasar.
"Bawang Super Philips ini sangat cocok dikembangkan di Kota Denpasar yang tergolong dataran rendah dengan tingkat produksi panen di kisaran 16-18 ton per hektare," ungkapnya. Lebih lanjut dikatakan, selain mudah dalam pengembangan, bawang jenis ini juga menjadi solusi bagi daerah pertanian dengan jumlah air yang terbatas dan mampu menghasilkan umbi yang tergolong besar.
Menurut Ambara, bawang super philips saat ini sangat produktif dan laku di pasaran. Selain dari bentuk umbinya yang besar, masa tanam jenis bawang ini juga tidak terlalu lama, yakni 70 hari sudah dapat dipanen. Pihaknya menambahkan, di Kota Denpasar sendiri saat ini pengembangan bawang jenis ini terdapat di tujuh subak, yakni Subak Buaji, Subak Delod Sema, Subak Sanur, Subak Mergaya, Subak Lungatad, Subak Dalem dan Subak Pakel 1.
Pekaseh Subak Mergaya, I Nyoman Ariantha mengatakan bawang super philips ini merupakan jawaban atas permasalahan pertanian di Kota Denpasar. "Kami berharap agar terus dikembangkan karena sangat produktif bagi pertanian perkotaan serta diminati di pasaran," pungkasnya. *m
Komentar