Jango Kenalkan ‘Glo-bali-sm’ di Pasar Raya Den Haag Belanda
Semangat perayaan Hari Kemerdekaan RI belum berakhir. Riak-riak kemeriahan HUT ke-73 RI masih terasa sampai di Den Haag, Belanda.
DENPASAR, NusaBali
Pasalnya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Belanda kembali menggelar ‘Pasar Raya’ yang dihelat 14-16 September 2018 di De Broodfabriek, Rijswijk Belanda. Dalam event tersebut, kartunis Bali Kadek Jango Pramartha dan kawan-kawan berkesempatan tampil untuk pertama kalinya lewat pameran kartun bertema ‘glo-bali-sm’.
“Glo-bali-sm adalah konsep atau tema yang diusung dalam pameran kartun ini. Kehadiran saya di Pasar Raya Den Haag atas undangan dari KBRI untuk mengisi stand pameran. Kebetulan untuk tahun ini, kartun (visual art) untuk pertama kalinya ditampilkan,” ungkap Jango kepada NusaBali, Senin (17/9).
Tema glo-bali-sm, jika digabung akan menjadi globalism. Lewat kartun, konsep ini menyampaikan pesan bahwa di tengah alam globalisasi atau perubahan zaman, Bali tetap kuat dengan tradisi dan budayanya, sekalipun berada di tengah arus pariwisata yang begitu deras. “Justru disitulah kekuatan Bali. Satu sisi harus berada pada kekuatan tradisi dan satu sisi beradaptasi dsengan kekuatan arus modern. Disitulah kekuatan kartun-kartun saya berada,” ujar pria plontos pengisi rubrik KartuNusa di Harian NusaBali ini.
Tidak disangka apresiasi pengunjung sangat antusias terhadap pamera kartun glo-bali-sm. Menurut Jango, mereka para pengunjung tidak mengira bahwa seni kartun Bali bisa atraktif dan bisa dimengerti oleh semua pengunjung. Bahkan Dubes RI di Den Haag, Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja dan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi sempat berlama-lama di stand kartun glo-bali-sm. “Mereka sangat antusias dengan acara ini. Begitu juga dengan ibu Menlu RI, Retno Marsudi. Ibu Menlu bahkan berkesempatan berlama-lama dan menghayati pesan-pesan kartun glo-bali-sm di stand kartun,” ungkap Jango, bahagia.
Tidak sekedar menggelar pameran kartun, Jango Pramartha juga memanjakan pengunjung dengan atraksi sketsa wajah kartun dan presentasi kartun tentang 'glo-bali-sm'. Tidak hanya itu, selama ke Den Haag, Belanda, Jango tidak sendiri. Selain kartun, dari Bali juga menampilkan kelompok musik Bali Blues Brothers yang personelnya terdiri dari Bagus Mantra, Bobby Dinar, Krisna Darmawan, Gde Kurniawan, dan Sandi Lasuardi. Mereka menyebut diri sebagai team Glo-bali-sm.
Pasar Raya di Den Haag Belanda sendiri merupakan salah satu ajang untuk memperkenalkan secara luas budaya Indonesia di Eropa. Saking antusiasnya, bahkan pengunjung bisa mencapai 7.000 – 8.000 orang setiap harinya. Selain itu, ajang ini juga untuk mempererat hubungan silahturahmi antar orang Indonesia yang berada di Eropa khususnya di Belanda. Pasar Raya Indonesia dilaksanakan setiap bulan September serangkaian untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI. *ind
Pasalnya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Belanda kembali menggelar ‘Pasar Raya’ yang dihelat 14-16 September 2018 di De Broodfabriek, Rijswijk Belanda. Dalam event tersebut, kartunis Bali Kadek Jango Pramartha dan kawan-kawan berkesempatan tampil untuk pertama kalinya lewat pameran kartun bertema ‘glo-bali-sm’.
“Glo-bali-sm adalah konsep atau tema yang diusung dalam pameran kartun ini. Kehadiran saya di Pasar Raya Den Haag atas undangan dari KBRI untuk mengisi stand pameran. Kebetulan untuk tahun ini, kartun (visual art) untuk pertama kalinya ditampilkan,” ungkap Jango kepada NusaBali, Senin (17/9).
Tema glo-bali-sm, jika digabung akan menjadi globalism. Lewat kartun, konsep ini menyampaikan pesan bahwa di tengah alam globalisasi atau perubahan zaman, Bali tetap kuat dengan tradisi dan budayanya, sekalipun berada di tengah arus pariwisata yang begitu deras. “Justru disitulah kekuatan Bali. Satu sisi harus berada pada kekuatan tradisi dan satu sisi beradaptasi dsengan kekuatan arus modern. Disitulah kekuatan kartun-kartun saya berada,” ujar pria plontos pengisi rubrik KartuNusa di Harian NusaBali ini.
Tidak disangka apresiasi pengunjung sangat antusias terhadap pamera kartun glo-bali-sm. Menurut Jango, mereka para pengunjung tidak mengira bahwa seni kartun Bali bisa atraktif dan bisa dimengerti oleh semua pengunjung. Bahkan Dubes RI di Den Haag, Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja dan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi sempat berlama-lama di stand kartun glo-bali-sm. “Mereka sangat antusias dengan acara ini. Begitu juga dengan ibu Menlu RI, Retno Marsudi. Ibu Menlu bahkan berkesempatan berlama-lama dan menghayati pesan-pesan kartun glo-bali-sm di stand kartun,” ungkap Jango, bahagia.
Tidak sekedar menggelar pameran kartun, Jango Pramartha juga memanjakan pengunjung dengan atraksi sketsa wajah kartun dan presentasi kartun tentang 'glo-bali-sm'. Tidak hanya itu, selama ke Den Haag, Belanda, Jango tidak sendiri. Selain kartun, dari Bali juga menampilkan kelompok musik Bali Blues Brothers yang personelnya terdiri dari Bagus Mantra, Bobby Dinar, Krisna Darmawan, Gde Kurniawan, dan Sandi Lasuardi. Mereka menyebut diri sebagai team Glo-bali-sm.
Pasar Raya di Den Haag Belanda sendiri merupakan salah satu ajang untuk memperkenalkan secara luas budaya Indonesia di Eropa. Saking antusiasnya, bahkan pengunjung bisa mencapai 7.000 – 8.000 orang setiap harinya. Selain itu, ajang ini juga untuk mempererat hubungan silahturahmi antar orang Indonesia yang berada di Eropa khususnya di Belanda. Pasar Raya Indonesia dilaksanakan setiap bulan September serangkaian untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI. *ind
Komentar