Koster : Tri Hita Karana Forum Sejalan dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tampil sebagai keynote speaker dalam acara Tri Hita Karana on Sustainable Development Forum 2018 yang digelar di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Kamis (11/10).
MANGUPURA, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster yang ikut mendampingi Presiden Jokowi, menyatakan Tri Hita Karana Forum ini sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Dalam acara Tri Hita Karana on Sustainable Development Forum bertema ‘Blended Finance and Innovation for Better Bussiness Better World’, Kamis kemarin, Presiden Jokowi menggugah kesadaran para peserta dan delegasi dari berbagai negara, bahwa pembangunan berkelanjutan seharusnya bermuara pada kebahagiaan. Hal ini sesuai dengan filosofi Tri Hita Karana, di mana terjadi keharmonisan antara manusia dengan Tuhan, antara manusia dengan sesamanya, dan antara manusia dengan alam, yang merupakan kunci dari kebahagiaan.
Presiden Jokowi menegaskan, meski bukan sebagai negara terkaya atau paling maju, namun banyak hal yang menunjukkan kalau orang-orang Indonesia adalah salah satu yang paling bahagia di dunia. Karena itu, Jokowi mengundang para peserta Tri Hita Karana Forum 2018 untuk mencari tahu bagaimana hal itu bisa terjadi, dengan mendatangi berbagai tempat di Indonesia.
Jokowi sendiri menyambut gembira Bali dipercaya sebagai tuan rumah Tri Hita Karana Forum on Sustainable Development Forum yang digelar buat kedua kalinya ini. Kegiatan ini merupakan acara parallel meeting dengan penyelenggaraan Annual Meeting IMF-World Bank 2018 yang digelar di Nusa Dua.
Tri Hita Karana Forum di Nusa Dua ini digelar selama tiga hari, 9-11 Oktober 2018. Acara ini dihadiri sekitar 200-250 pemimpin senior dari berbagai negara, terdiri dari unsur pemerintahan, entrepreneurs, bank pembangunan, donor internasional, investor, bisnis, dan organisasi kemasyarakatan. Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan kerjasama senilai 30 juta dolar AS sebagai bagian dari penerapan pembangunan berkelanjutan berbasis Tri Hita Karana di United in Diversity Campus, Bali.
Tri Hita Karana on Sustainable Development Forum pertama kali diluncurkan saat event akbar APEC 2018 di Bali. Kegiatan ini bertujuan menyamakan tindakan global untuk program Sustainable Development Goals (SDGs), yang dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan fokus menggerakkan modal swasta dan inovasi untuk program SDGs di Indonesia dan Asia Tenggara.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, dipromosikannya kearifan lokal Tri Hita Karana dalam pertemuan internasional yang menjadi bagian Annual Meeting IMF-WB 2018 ini, merupakan sebuah peristiwa yang membanggakan bagi umat Hindu dan Bali. Apalagi, kata Gubernur Koster, Tri Hita Karana ini juga menjadi pola pembangunan Bali ke depan sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Untuk mewujudkan hal itu, Gubernur Koster ingin bersinergi dengan semua pihak yang memiliki kepedulian dengan alam, manusia, dan budaya Bali. “Program saya ke depan yang utama adalah mengkonservasi alam, manusia, dan budaya Bali dengan konsep penjabaran Sat Kerthi,” tandas Koster di Nusa Dua, Kamis kemarin. *
Gubernur Bali Wayan Koster yang ikut mendampingi Presiden Jokowi, menyatakan Tri Hita Karana Forum ini sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Dalam acara Tri Hita Karana on Sustainable Development Forum bertema ‘Blended Finance and Innovation for Better Bussiness Better World’, Kamis kemarin, Presiden Jokowi menggugah kesadaran para peserta dan delegasi dari berbagai negara, bahwa pembangunan berkelanjutan seharusnya bermuara pada kebahagiaan. Hal ini sesuai dengan filosofi Tri Hita Karana, di mana terjadi keharmonisan antara manusia dengan Tuhan, antara manusia dengan sesamanya, dan antara manusia dengan alam, yang merupakan kunci dari kebahagiaan.
Presiden Jokowi menegaskan, meski bukan sebagai negara terkaya atau paling maju, namun banyak hal yang menunjukkan kalau orang-orang Indonesia adalah salah satu yang paling bahagia di dunia. Karena itu, Jokowi mengundang para peserta Tri Hita Karana Forum 2018 untuk mencari tahu bagaimana hal itu bisa terjadi, dengan mendatangi berbagai tempat di Indonesia.
Jokowi sendiri menyambut gembira Bali dipercaya sebagai tuan rumah Tri Hita Karana Forum on Sustainable Development Forum yang digelar buat kedua kalinya ini. Kegiatan ini merupakan acara parallel meeting dengan penyelenggaraan Annual Meeting IMF-World Bank 2018 yang digelar di Nusa Dua.
Tri Hita Karana Forum di Nusa Dua ini digelar selama tiga hari, 9-11 Oktober 2018. Acara ini dihadiri sekitar 200-250 pemimpin senior dari berbagai negara, terdiri dari unsur pemerintahan, entrepreneurs, bank pembangunan, donor internasional, investor, bisnis, dan organisasi kemasyarakatan. Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan kerjasama senilai 30 juta dolar AS sebagai bagian dari penerapan pembangunan berkelanjutan berbasis Tri Hita Karana di United in Diversity Campus, Bali.
Tri Hita Karana on Sustainable Development Forum pertama kali diluncurkan saat event akbar APEC 2018 di Bali. Kegiatan ini bertujuan menyamakan tindakan global untuk program Sustainable Development Goals (SDGs), yang dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan fokus menggerakkan modal swasta dan inovasi untuk program SDGs di Indonesia dan Asia Tenggara.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, dipromosikannya kearifan lokal Tri Hita Karana dalam pertemuan internasional yang menjadi bagian Annual Meeting IMF-WB 2018 ini, merupakan sebuah peristiwa yang membanggakan bagi umat Hindu dan Bali. Apalagi, kata Gubernur Koster, Tri Hita Karana ini juga menjadi pola pembangunan Bali ke depan sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Untuk mewujudkan hal itu, Gubernur Koster ingin bersinergi dengan semua pihak yang memiliki kepedulian dengan alam, manusia, dan budaya Bali. “Program saya ke depan yang utama adalah mengkonservasi alam, manusia, dan budaya Bali dengan konsep penjabaran Sat Kerthi,” tandas Koster di Nusa Dua, Kamis kemarin. *
Komentar