Bali Ingin Dampak Ekonomi Berlanjut
Alangkah baiknya, data base delegasi sebagai referensi, bahan kajian untuk kepentingan ekonomi bisnis pengusaha dan pelaku UKM di Bali.
Pasca IMF-WB Annual Meeting
DENPASAR NusaBali
Berbagai pihak terkait berharap berharap perhelatan pertemuan IMF-WB di Nusa Dua, Badung memberi dampak susulan bagi perekonomian Bali. Khususnya, para pelaku usaha kecil menengah (UKM) dampak ekonomi tersebut dirasakan tak hanya selama acara berlangsung, tapi juga sesudahnya.
“Dari teman-teman UKM, sangat berharap demikian. Harapan dampak susulan hal yang wajar dan memang semestinya seperti itu,” ujar Ketua Kadin Bali Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra, Selasa (16/10).
Menurut Alit Wiraputra, sangat disayangkan, kalau perhelatan yang ‘heboh’ itu tak meninggalkan dampak ekonomis signifikan bagi Bali. Alit Wiraputra pun yakin, pemerintah pasti menangkap harapan itu. Menurut Alit Wiraputra, jumlah delegasi sampai 30-an ribu tentu angka yang tidak sedikit. Karena alangkah baiknya, data base kunjungan delegasi tersebut ditindaklanjuti sebagai referensi, bahan kajian untuk kepentingan ekonomi bisnis bagi pengusaha dan pelaku UKM di Bali.
Sebab, kata Ali Wiraputra, data base itu menunjukkan potensi pasar Bali di luar negeri. Bukan sebatas pasar wisata, tetapi juga potensial pasar aneka produk industri kerajinan/handicraft dan komoditas unggulan Bali lainnya. Yakni, komoditas perkebunan, perikanan maupun industri olahan.
Menurutnya, Kadin sebagai salah satu stakeholder patner pemerintah, berharap dampak susulan ekonomis dari perhelatan IMF- WB dapat berlanjut. Karena itu, Kadin pun siap memfasilitasi, mendorong setiap upaya untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi Bali.
Sebelumnya, kalangan pelaku UKM di Bali optimistis, bahwa imbas positif ekonomi akan mereka rasakan meskipun IMF- WB berakhir.
“Kalau melihat dari respon peserta saat menyaksikan pameran, sih optimis,” ujar Komang Sukarsana, pelaku UKM produk kopi yang berpameran di venue IMF-WB di Nusa Dua.
Sukarsana menunjukkan bagaimana antusias kalangan delegasi, menikmati kekhasan kopi Bali. “Tentu saja kami berharap produk Bali (makin) dikenal, sehingga pemasaran menjadi lebih luas,” kata Komang Sukarsana.
Harapan yang sama disampaikan kalangan pekerja pariwisata. “ Sukses perhelatan ini (IMF-WB) tak hanya pada saat pelaksanaanya. Namun juga adalah sesudahnya,” ujar Ketua PC Federasi Serikat Pekerja Pariwisata (FC PSP Par) Badung Putu Satyawira.
Sukses selanjutnya, jumlah wisman ke Bali meningkat. Artinya, dari mereka datang pada event IMF-WB meeting, mau datang lagi ke Bali, karena Bali memang pantas dan layak dikunjungi dengan segala kelebihan,profesionalisme dan hospitality sektor pariwisata.
“Karena itulah kami pekerja pariwisata melakukan pekerjaan seprofesional mungkin, sesuai kompetensi kami,” ujar Satya Wira. *K17
DENPASAR NusaBali
Berbagai pihak terkait berharap berharap perhelatan pertemuan IMF-WB di Nusa Dua, Badung memberi dampak susulan bagi perekonomian Bali. Khususnya, para pelaku usaha kecil menengah (UKM) dampak ekonomi tersebut dirasakan tak hanya selama acara berlangsung, tapi juga sesudahnya.
“Dari teman-teman UKM, sangat berharap demikian. Harapan dampak susulan hal yang wajar dan memang semestinya seperti itu,” ujar Ketua Kadin Bali Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra, Selasa (16/10).
Menurut Alit Wiraputra, sangat disayangkan, kalau perhelatan yang ‘heboh’ itu tak meninggalkan dampak ekonomis signifikan bagi Bali. Alit Wiraputra pun yakin, pemerintah pasti menangkap harapan itu. Menurut Alit Wiraputra, jumlah delegasi sampai 30-an ribu tentu angka yang tidak sedikit. Karena alangkah baiknya, data base kunjungan delegasi tersebut ditindaklanjuti sebagai referensi, bahan kajian untuk kepentingan ekonomi bisnis bagi pengusaha dan pelaku UKM di Bali.
Sebab, kata Ali Wiraputra, data base itu menunjukkan potensi pasar Bali di luar negeri. Bukan sebatas pasar wisata, tetapi juga potensial pasar aneka produk industri kerajinan/handicraft dan komoditas unggulan Bali lainnya. Yakni, komoditas perkebunan, perikanan maupun industri olahan.
Menurutnya, Kadin sebagai salah satu stakeholder patner pemerintah, berharap dampak susulan ekonomis dari perhelatan IMF- WB dapat berlanjut. Karena itu, Kadin pun siap memfasilitasi, mendorong setiap upaya untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi Bali.
Sebelumnya, kalangan pelaku UKM di Bali optimistis, bahwa imbas positif ekonomi akan mereka rasakan meskipun IMF- WB berakhir.
“Kalau melihat dari respon peserta saat menyaksikan pameran, sih optimis,” ujar Komang Sukarsana, pelaku UKM produk kopi yang berpameran di venue IMF-WB di Nusa Dua.
Sukarsana menunjukkan bagaimana antusias kalangan delegasi, menikmati kekhasan kopi Bali. “Tentu saja kami berharap produk Bali (makin) dikenal, sehingga pemasaran menjadi lebih luas,” kata Komang Sukarsana.
Harapan yang sama disampaikan kalangan pekerja pariwisata. “ Sukses perhelatan ini (IMF-WB) tak hanya pada saat pelaksanaanya. Namun juga adalah sesudahnya,” ujar Ketua PC Federasi Serikat Pekerja Pariwisata (FC PSP Par) Badung Putu Satyawira.
Sukses selanjutnya, jumlah wisman ke Bali meningkat. Artinya, dari mereka datang pada event IMF-WB meeting, mau datang lagi ke Bali, karena Bali memang pantas dan layak dikunjungi dengan segala kelebihan,profesionalisme dan hospitality sektor pariwisata.
“Karena itulah kami pekerja pariwisata melakukan pekerjaan seprofesional mungkin, sesuai kompetensi kami,” ujar Satya Wira. *K17
Komentar