Kandang Terbakar, 5.000 Ayam Terpanggang
Petugas dengan dua unit truk pemadam kebakaran ke lokasi membantu mematikan api. Namun sampai di lokasi api makin besar membakar seluruh kandang.
TABANAN, NusaBali
Sebuah kandang ayam milik I Ketut Sukanadi Yasa,57, di Banjar Pagi, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Tabanan, terbakar, Jumat (8/3) sekitar pukul 04.00 Wita. Akibatnya 5.000 ayam umur seminggu mati terpanggang.
Kebakaran diduga terjadi karena korsleting arus listrik di mesin pemanas. Informasi yang dihimpun, kebakaran bermula pada Jumat dini hari sekitar pukul 02.00 Wita, buruh ternak Heri dan Nirkayanti memberikan pakan, saat itu lampu masih dalam keadaan menyala. Usai itu sekitar pukul 02.30 Wita mereka pun kembali tidur di dalam kandang ayam bagian atas. Selang beberapa menit mereka mendengarkan gedoran suara pintu gerbang, dan melihat ada api di timur laut kandang ayam.
Dengan kondisi gelap karena mati lampu, ia pun bergegas menuju ke rumah pemilik ayam I Ketut Sukanadi Yasa yang tak jauh dari kandang ayam tersebut. Namun apes karena api semakin besar kandang dan 5.000 ayam yang baru berumur seminggu tak bisa diselamatkan.
Saat itu, petugas dengan dua unit truk pemadam kebakaran ke lokasi membantu mematikan api. Namun sampai di lokasi api makin besar membakar seluruh kandang. Api semakin besar karena awal titik api di sekitarnya terdapat sekam padi sehingga mempermudah membakar seluruh kandang ayam. Dengan kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sekitar Rp 661.680.000, serta kandang ayam dengan ukuran 83 meter x 8 meter hangus terbakar.
Kapolsek Penebel AKP I Ketut Mastra Budaya, saat dikonfirmasi, menjelaskan kebakaran diduga bersumber dari salah satu mesin pemanas korban yang alami korsleting. Kebetulan yang korsleting itu berada di timur laut kandang ayam korban. "Disamping itu di areal mesin pemanas adat sekam padi yang mudah membakar kandang ayam," tegasnya.
Dengan kondisi tersebut, korban mengalami kerugian ratusan juta. Mengingat ayam korban yang baru berusia 1 minggu ikut mati terpanggang. "Tidak ada yang bisa diselamatkan seluruhnya hangus meskipun telah dibantu memadamkan api oleh petugas pemadam dan warga setempat," tandasnya.*de
Kebakaran diduga terjadi karena korsleting arus listrik di mesin pemanas. Informasi yang dihimpun, kebakaran bermula pada Jumat dini hari sekitar pukul 02.00 Wita, buruh ternak Heri dan Nirkayanti memberikan pakan, saat itu lampu masih dalam keadaan menyala. Usai itu sekitar pukul 02.30 Wita mereka pun kembali tidur di dalam kandang ayam bagian atas. Selang beberapa menit mereka mendengarkan gedoran suara pintu gerbang, dan melihat ada api di timur laut kandang ayam.
Dengan kondisi gelap karena mati lampu, ia pun bergegas menuju ke rumah pemilik ayam I Ketut Sukanadi Yasa yang tak jauh dari kandang ayam tersebut. Namun apes karena api semakin besar kandang dan 5.000 ayam yang baru berumur seminggu tak bisa diselamatkan.
Saat itu, petugas dengan dua unit truk pemadam kebakaran ke lokasi membantu mematikan api. Namun sampai di lokasi api makin besar membakar seluruh kandang. Api semakin besar karena awal titik api di sekitarnya terdapat sekam padi sehingga mempermudah membakar seluruh kandang ayam. Dengan kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sekitar Rp 661.680.000, serta kandang ayam dengan ukuran 83 meter x 8 meter hangus terbakar.
Kapolsek Penebel AKP I Ketut Mastra Budaya, saat dikonfirmasi, menjelaskan kebakaran diduga bersumber dari salah satu mesin pemanas korban yang alami korsleting. Kebetulan yang korsleting itu berada di timur laut kandang ayam korban. "Disamping itu di areal mesin pemanas adat sekam padi yang mudah membakar kandang ayam," tegasnya.
Dengan kondisi tersebut, korban mengalami kerugian ratusan juta. Mengingat ayam korban yang baru berusia 1 minggu ikut mati terpanggang. "Tidak ada yang bisa diselamatkan seluruhnya hangus meskipun telah dibantu memadamkan api oleh petugas pemadam dan warga setempat," tandasnya.*de
Komentar