Usai Ngayah, Pecalang Terjatuh
Pecalang I Wayan Sueja, 52, tumbang di Banjar Batusesa, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem, Selasa (19/3).
AMLAPURA, NusaBali
Pecalang asal Banjar Tiyingtali Kelod, Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang, Karangasem, jatuh usai ngayah di Pura Ida Bhatara Ratu Pande Besakih. Korban mengalami luka-luka, keluar darah dari kepala dan mata. Sempat dirawat di pos kesehatan Pura Besakih dan Puskesmas Rendang, korban akhirnya dirujuk ke RSUD Klungkung.
Relawan Pasebaya Agung yang bertugas di Pos Terpadu Terminal Banjar Kedundung, Desa Besakih, Jro Mangku Jumu, mengatakan usai ngayah di Pura Ida Bhatara Ratu Pande Besakih, korban mapamit pulang ke Banjar Tiyingtali Kelod, Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang. Saat itu turun hujan lebat sehingga jalan licin. Pegangan korban lepas dari stang sepeda motor Yamaha DK 6135 TC hingga terjatuh. Kejadian itu langsung diinformasikan ke petugas pos kesehatan. “Jalan licin karena turun hujan lebat,” kata Jro Mangku Jumu.
Korban menderita luka parah, kepalanya benturan dengan aspal. Korban muntah darah dan tak sadarkan diri. “Keluarganya ikut mengantar ke RSUD Klungkung,” tambahnya. Terpisah, Ketua Satgas TRC-IKB RAPI Wilayah 04 Karangasem, Jro Wayan Gede Astika membenarkan dapat laporan adanya pangayah jatuh dari sepeda motor dan menugaskan anggotanya ikut melakukan penanganan. Dikatakan, di Pura Penataran Agung Besakih awalnya berlangsung upacara mapepada wewalungan dengan menghadirkan kurban untuk banten caru di puncak Karya Agung Panca Walikrama lan Ida Bhatara Turun Kabeh, Buda Wage Menail, Rabu (20/3).
Usai menggelar upacara mapapeda wewalungan, disusul turun gerimis, selanjutnya hujan lebat. Saat itu diperkirakan korban hendak kembali ke kampungnya melintasi jalur Desa Besakih bagian timur. Di jalan menurun, mulai dari Banjar Besakih Kangin, Banjar Batang, Banjar Palak, dan TKP-nya di Banjar Batusesa. Korban jatuh di jalan lurus di selatan pura di Banjar Batusesa, yang merupakan jalur menuju Banjar Susut, Desa Muncan, Kecamatan Selat. *k16
Relawan Pasebaya Agung yang bertugas di Pos Terpadu Terminal Banjar Kedundung, Desa Besakih, Jro Mangku Jumu, mengatakan usai ngayah di Pura Ida Bhatara Ratu Pande Besakih, korban mapamit pulang ke Banjar Tiyingtali Kelod, Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang. Saat itu turun hujan lebat sehingga jalan licin. Pegangan korban lepas dari stang sepeda motor Yamaha DK 6135 TC hingga terjatuh. Kejadian itu langsung diinformasikan ke petugas pos kesehatan. “Jalan licin karena turun hujan lebat,” kata Jro Mangku Jumu.
Korban menderita luka parah, kepalanya benturan dengan aspal. Korban muntah darah dan tak sadarkan diri. “Keluarganya ikut mengantar ke RSUD Klungkung,” tambahnya. Terpisah, Ketua Satgas TRC-IKB RAPI Wilayah 04 Karangasem, Jro Wayan Gede Astika membenarkan dapat laporan adanya pangayah jatuh dari sepeda motor dan menugaskan anggotanya ikut melakukan penanganan. Dikatakan, di Pura Penataran Agung Besakih awalnya berlangsung upacara mapepada wewalungan dengan menghadirkan kurban untuk banten caru di puncak Karya Agung Panca Walikrama lan Ida Bhatara Turun Kabeh, Buda Wage Menail, Rabu (20/3).
Usai menggelar upacara mapapeda wewalungan, disusul turun gerimis, selanjutnya hujan lebat. Saat itu diperkirakan korban hendak kembali ke kampungnya melintasi jalur Desa Besakih bagian timur. Di jalan menurun, mulai dari Banjar Besakih Kangin, Banjar Batang, Banjar Palak, dan TKP-nya di Banjar Batusesa. Korban jatuh di jalan lurus di selatan pura di Banjar Batusesa, yang merupakan jalur menuju Banjar Susut, Desa Muncan, Kecamatan Selat. *k16
Komentar