Pelaku Pembakar Ibu Tiri Ditangkap
Polisi menangkap Jumasri alias Ijum (42) yang diduga sebagai pelaku pembakaran ibu tirinya sendiri, Saminem (50) di Asahan.
ASAHAN, NusaBali
Ijum ditangkap di wilayah Riau. "Iya benar, pelakunya sudah kita amankan," kata Kapolres Asahan AKBP Faisal F Napitupulu di RSUD Haji Abdul Manan Simatupang (RSUD HAMS) Kisaran, Asahan, Sumut, Jumat (28/6) seperti dilansir detik. Polisi langsung menetapkan Ijum sebagai tersangka dan dia terancam hukuman mati.
"Atas perbuatannya terhadap ibu tirinya, Jumasri alias Ijum terancam dijerat hukuman mati. Pelaku kita jerat Pasal 340 pembunuhan berencana," kata Faisal.
Faisal mengatakan Ijum dijerat pasal 340 karena terbukti sudah merencanakan aksi sadisnya. Sebelum membakar ibu tirinya, ia diduga lebih dulu mempersiapkan bahan bakar yang akan disiramkan ke tubuh Saminem.
"Hasil penyelidikan kami, pelaku membeli bahan bakar dengan jeriken pada malam hari sebelumnya," jelas Faisal.
Ijum mengaku membakar ibu tiri karena sakit hati. "Sementara hasil interogasi, pelaku merasa sakit hati karena dimaki-maki," jelas Faisal.
Saat hendak ditangkap petugas, Ijum terpaksa ditembak karena berupaya melawan dan mencoba kabur. Dalam pelariannya di daerah Rokan Hilir, pelaku berupaya mengelabui polisi yang tengah memburunya dengan mengubah penampilannya.
"Tersangka juga sempat mencoba mengelabui petugas dengan memotong rambut botak pelontos dan mencukur kumis," kata Faisal. Pelaku diringkus setelah diburu selama tiga hari. Saat ditangkap pelaku sempat melakukan perlawanan, sehingga ditindak tegas oleh polisi.
Ijum sebelumnya diduga membakar Saminem yang merupakan ibu tirinya di Jalan Mawar, Dusun III, Desa Sidomulyo, Asahan, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (25/6) sekitar pukul 09.30 WIB. Saat polisi datang, kondisi tubuh korban sudah mengalami luka bakar.
Namun, sebelum meninggal Suminem disebut masih dapat berkomunikasi. Dia kemudian mengatakan bahwa yang membakar dirinya adalah anak tirinya.
Barang bukti yang diamankan polisi dalam peristiwa tersebut di antaranya, satu buah jeriken berisi bahan bakar, satu buah mangkok plastik warna merah berisikan sisa minyak, kemudian tumpukan pakaian dan karpet plastik yang sudah terbakar. *
"Atas perbuatannya terhadap ibu tirinya, Jumasri alias Ijum terancam dijerat hukuman mati. Pelaku kita jerat Pasal 340 pembunuhan berencana," kata Faisal.
Faisal mengatakan Ijum dijerat pasal 340 karena terbukti sudah merencanakan aksi sadisnya. Sebelum membakar ibu tirinya, ia diduga lebih dulu mempersiapkan bahan bakar yang akan disiramkan ke tubuh Saminem.
"Hasil penyelidikan kami, pelaku membeli bahan bakar dengan jeriken pada malam hari sebelumnya," jelas Faisal.
Ijum mengaku membakar ibu tiri karena sakit hati. "Sementara hasil interogasi, pelaku merasa sakit hati karena dimaki-maki," jelas Faisal.
Saat hendak ditangkap petugas, Ijum terpaksa ditembak karena berupaya melawan dan mencoba kabur. Dalam pelariannya di daerah Rokan Hilir, pelaku berupaya mengelabui polisi yang tengah memburunya dengan mengubah penampilannya.
"Tersangka juga sempat mencoba mengelabui petugas dengan memotong rambut botak pelontos dan mencukur kumis," kata Faisal. Pelaku diringkus setelah diburu selama tiga hari. Saat ditangkap pelaku sempat melakukan perlawanan, sehingga ditindak tegas oleh polisi.
Ijum sebelumnya diduga membakar Saminem yang merupakan ibu tirinya di Jalan Mawar, Dusun III, Desa Sidomulyo, Asahan, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (25/6) sekitar pukul 09.30 WIB. Saat polisi datang, kondisi tubuh korban sudah mengalami luka bakar.
Namun, sebelum meninggal Suminem disebut masih dapat berkomunikasi. Dia kemudian mengatakan bahwa yang membakar dirinya adalah anak tirinya.
Barang bukti yang diamankan polisi dalam peristiwa tersebut di antaranya, satu buah jeriken berisi bahan bakar, satu buah mangkok plastik warna merah berisikan sisa minyak, kemudian tumpukan pakaian dan karpet plastik yang sudah terbakar. *
Komentar