Geredeg Bantah Dirinya Diplot Gantikan Gus Adhi di DPP Golkar
DPD I Golkar Bali tegaskan tidak tahu menahu dan tak ada urusan dengan dicopotnya AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi dari jabatan Anggota Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar.
DENPASAR, NusaBali
Sementara, mantan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg bantah dirinya diplot menggantikan posisi Gus Adhi di DPP Golkar.
Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, mengatakan tidak tahu masalah pencopotan Gus Adhi dari struktur kepengurusan DPP Golkar. Lagipula, DPD I Golkar Bali juga tidak ada mengajukan usulan untuk copot Gus Adhi, yang disebut-sebut membekingi aksi demo-demo tolak pelengseran 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten se-Bali.
"Kami tidak mungkin jawab pertanyaan media, kecuali kami ada mengusulkan atau sebelumnya ada statment resmi dari kami. Ini nggak ada apa pun," ujar Sugawa Korry saat dikonfirmasi NusaBali di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Jumat (19/7).
Sugawa Korry juga menolak berkomentar ketika ditanya apakah sudah ada pengganti Gus Adhi di DPP Golkar? "Saya nggak komentar. Karena memang kita tidak tahu soal masalah itu," kelit politisi senior asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Golkar ini.
Sementara itu, sudah beredar kabar siapa yang menggantikan Gus Adhi di kepengurusan DPP Golkar. Dia adalah I Wayan Geredeg, politisi senior asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang mantan Bupati Karangasem dua periode (2005-2010, 2010-2015). Saat ini, Wayan Geredeg masih menjadi Anggota Badan Kajian Strategis Intelijen DPP Golkar.
Wayan Geredeg dikenal dekat dengan Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto. Selain itu, Geredeg juga memiliki hubungan dekat dengan kubu Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, yang melengserkan 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten.
Saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat kemarin, Geredeg membantah dirinya diplot gantikan Gus Adhi. Kalaupun benar, dirinya tidak mau membahas hal itu dengan alasan tidak ingin terjadi gaduh antar sesama kader Golkar. "Saya tidak ada terima surat apa-apa. Sampai saat ini saya masih jadi Anggota Badan Kajian Strategis Intelijen, karena Pengurus Harian DPP Golkar sudah penuh,” kilah mantan Kteua DPD II Golkar Karangasem ini.
Kalau ditugaskan gantikan Gus Adhi, apa siap? "Belum ada info apa pun saya dengar. Kan nggak etis saya omongin. Bagi saya, tidak usah dibahaslah itu. Nanti malah sesama kader jadi nggak enak, saling curiga. Saya saat ini fokus dengan tugas di badan saja. Saya no comennt. Kalau ada info kan tiyang kabari," tegas Geredeg yang notabene ayah dari anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Karangasem, Ni Putu Yuliartini.
Gus Adhi sendiri, sebagaimana diberitakan, dilengserkan dari jabatannya di DPP Golkar, karena dianggap membekingi gerakan menentang kebijakan Demer melengserkan Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra, Ketua DPD II Tabanan I Ketut Arya Budi Giri, Ketua DPD II Golkar Bangli I Wayan Gunawan, Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana, Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng I Made Adi Djaya, dan Ketua DPD II Golkar Jembrana I Wayan Suardika.
Semula, Gus Adhi yang kini anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali, menjadi Anggota Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar, yang dikoordinatori Demer. Sedangkan Anggota Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar lainnya, Dewa Made Widiyasa Nida, tidak kena gusur karena satu gerbong dengan Demer.
Pasca dilengserkan dari struktur DPP Golkar, karier politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini terancam tamat. Pasalnya, Gus Adhi diprediksi akan susah mendapatkan tiket sebagai caleg DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2024 mendatang. "Apalagi, nanti Ketua Umum DPP Golkar adalah Airlangga Hartarto, maka posisi Gus Adhi semakin terpojok,” ungkap seorang ka-der senior Golkar, Jumat kemarin. *nat
Sementara, mantan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg bantah dirinya diplot menggantikan posisi Gus Adhi di DPP Golkar.
Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, mengatakan tidak tahu masalah pencopotan Gus Adhi dari struktur kepengurusan DPP Golkar. Lagipula, DPD I Golkar Bali juga tidak ada mengajukan usulan untuk copot Gus Adhi, yang disebut-sebut membekingi aksi demo-demo tolak pelengseran 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten se-Bali.
"Kami tidak mungkin jawab pertanyaan media, kecuali kami ada mengusulkan atau sebelumnya ada statment resmi dari kami. Ini nggak ada apa pun," ujar Sugawa Korry saat dikonfirmasi NusaBali di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Jumat (19/7).
Sugawa Korry juga menolak berkomentar ketika ditanya apakah sudah ada pengganti Gus Adhi di DPP Golkar? "Saya nggak komentar. Karena memang kita tidak tahu soal masalah itu," kelit politisi senior asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Golkar ini.
Sementara itu, sudah beredar kabar siapa yang menggantikan Gus Adhi di kepengurusan DPP Golkar. Dia adalah I Wayan Geredeg, politisi senior asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang mantan Bupati Karangasem dua periode (2005-2010, 2010-2015). Saat ini, Wayan Geredeg masih menjadi Anggota Badan Kajian Strategis Intelijen DPP Golkar.
Wayan Geredeg dikenal dekat dengan Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto. Selain itu, Geredeg juga memiliki hubungan dekat dengan kubu Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, yang melengserkan 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten.
Saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat kemarin, Geredeg membantah dirinya diplot gantikan Gus Adhi. Kalaupun benar, dirinya tidak mau membahas hal itu dengan alasan tidak ingin terjadi gaduh antar sesama kader Golkar. "Saya tidak ada terima surat apa-apa. Sampai saat ini saya masih jadi Anggota Badan Kajian Strategis Intelijen, karena Pengurus Harian DPP Golkar sudah penuh,” kilah mantan Kteua DPD II Golkar Karangasem ini.
Kalau ditugaskan gantikan Gus Adhi, apa siap? "Belum ada info apa pun saya dengar. Kan nggak etis saya omongin. Bagi saya, tidak usah dibahaslah itu. Nanti malah sesama kader jadi nggak enak, saling curiga. Saya saat ini fokus dengan tugas di badan saja. Saya no comennt. Kalau ada info kan tiyang kabari," tegas Geredeg yang notabene ayah dari anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Karangasem, Ni Putu Yuliartini.
Gus Adhi sendiri, sebagaimana diberitakan, dilengserkan dari jabatannya di DPP Golkar, karena dianggap membekingi gerakan menentang kebijakan Demer melengserkan Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra, Ketua DPD II Tabanan I Ketut Arya Budi Giri, Ketua DPD II Golkar Bangli I Wayan Gunawan, Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana, Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng I Made Adi Djaya, dan Ketua DPD II Golkar Jembrana I Wayan Suardika.
Semula, Gus Adhi yang kini anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali, menjadi Anggota Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar, yang dikoordinatori Demer. Sedangkan Anggota Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar lainnya, Dewa Made Widiyasa Nida, tidak kena gusur karena satu gerbong dengan Demer.
Pasca dilengserkan dari struktur DPP Golkar, karier politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini terancam tamat. Pasalnya, Gus Adhi diprediksi akan susah mendapatkan tiket sebagai caleg DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2024 mendatang. "Apalagi, nanti Ketua Umum DPP Golkar adalah Airlangga Hartarto, maka posisi Gus Adhi semakin terpojok,” ungkap seorang ka-der senior Golkar, Jumat kemarin. *nat
Komentar