Traffic Light di Pengosekan Mendesak
Arus Lalin Semrawut di Selatan Ubud
GIANYAR, NusaBali
Selama ini kesemrawutan arus arus lalu lintas (lalin) tak hanya terjadi di pusat wisata Ubud, Gianyar, khususnya jalur Desa Peliatan ke arah barat hingga di Banjar Sanggingan, Desa Kedewatan. Kesemrautan yang diperparah dengan kemacetan arus lalin, terutama antara pukul 11.00 Wita – 18.00 Wita, juga kerap terjadi di kawasan Ubud sisi selatan. Antara lain, pertigaan SPBU Pengosekan, Desa Mas dan pertigaan Pengosekan menuju Desa Singakerta, Kecamatan Ubud.
Guna mengurai kesemrawutan arus lalin itu, sejumlah warga sekitar minta kepada Pemkab Gianyar atau pihak terkait untuk segera memasang traffic light (TL) atau lampu pengatur arus lalin di dua titik tersebut. Permintaan warga tersebut juga sempat disampaikan kepada salah seorang anggota DPRD Gianyar asal Desa Lodtunduh, Ubud, I Wayan Gde Sudarta. Dihubungi, Kamis (8/8), politisi Golkar ini mengakui usulan warga untuk pemasangan TL di Pengosekan. Menurut mantan Perbekel Lodtuduh, Ubud ini, permintaan tersebut sangat masuk akal. Karena, jika dua titik krodit di Pengosekan itu telah dipasangi TL, maka pergerakan arus lalin baik dari arah selatan yakni Desa Batuan, Kecamatan Sukawati dan arah timur yakni Desa Peliatan dan Desa Mas, Ubud, pasti akan lebih teratur. Kemacetan arus lalin pun akan terurai. ‘’Selama ini arus lalin di dua pertigaan itu sangat krodit dan sangat tak teratur. Karena tak ada lampu pengatur lalin,’’ jelas wakil rakyat yang akrab disapa Yande Sudarta ini.
Dia mengingatkan kepada jajaran Dinas Perhubungan Gianyar dan pihak terkait untuk mengkaji secara matang kondisi arus lalin di dua pertigaan itu. Jika tidak, kondisi krodit arus lalin ini akan makin parah hingga memancing kejengkelen para pengendara. Jika arus lalin telah diatur secara baik, maka pergerakan kendaraan pasti akan lebih rapi dan lancar. ‘’Masalah ini jelas akan kami koordinasikan dengan Dinas Perhubungan. Kami juga akan sampaikan dalam kesempatan rapat-rapat di dewan nanti,’’ jelasnya.
Kepala Dinas Perhubungan Gianyar I Wayan Suamba mengakui arus lalin di Pengosekan itu belakangan ini makin semrawut. Salah satunya karena ketiadaan TL. Untuk pemasangan TL, dia mengaku harus mengkaji secara matang kondisi di lapangan hingga pemasangan TL itu memang urgen.. ‘’Sepertinya, satu unit TL sangat memungkinkan dipasang. Apakah di pertigaan SPBU Pengosekan atau pertigaan menuju Desa Singakerta. Karena jarak antara pertigaan ini tak sampa 150 meter,’’ jelasnya. Suamba menambahkan, anggaran pengadaan satu unit TL antara Rp 300 juta Rp 350 juta. *lsa
Guna mengurai kesemrawutan arus lalin itu, sejumlah warga sekitar minta kepada Pemkab Gianyar atau pihak terkait untuk segera memasang traffic light (TL) atau lampu pengatur arus lalin di dua titik tersebut. Permintaan warga tersebut juga sempat disampaikan kepada salah seorang anggota DPRD Gianyar asal Desa Lodtunduh, Ubud, I Wayan Gde Sudarta. Dihubungi, Kamis (8/8), politisi Golkar ini mengakui usulan warga untuk pemasangan TL di Pengosekan. Menurut mantan Perbekel Lodtuduh, Ubud ini, permintaan tersebut sangat masuk akal. Karena, jika dua titik krodit di Pengosekan itu telah dipasangi TL, maka pergerakan arus lalin baik dari arah selatan yakni Desa Batuan, Kecamatan Sukawati dan arah timur yakni Desa Peliatan dan Desa Mas, Ubud, pasti akan lebih teratur. Kemacetan arus lalin pun akan terurai. ‘’Selama ini arus lalin di dua pertigaan itu sangat krodit dan sangat tak teratur. Karena tak ada lampu pengatur lalin,’’ jelas wakil rakyat yang akrab disapa Yande Sudarta ini.
Dia mengingatkan kepada jajaran Dinas Perhubungan Gianyar dan pihak terkait untuk mengkaji secara matang kondisi arus lalin di dua pertigaan itu. Jika tidak, kondisi krodit arus lalin ini akan makin parah hingga memancing kejengkelen para pengendara. Jika arus lalin telah diatur secara baik, maka pergerakan kendaraan pasti akan lebih rapi dan lancar. ‘’Masalah ini jelas akan kami koordinasikan dengan Dinas Perhubungan. Kami juga akan sampaikan dalam kesempatan rapat-rapat di dewan nanti,’’ jelasnya.
Kepala Dinas Perhubungan Gianyar I Wayan Suamba mengakui arus lalin di Pengosekan itu belakangan ini makin semrawut. Salah satunya karena ketiadaan TL. Untuk pemasangan TL, dia mengaku harus mengkaji secara matang kondisi di lapangan hingga pemasangan TL itu memang urgen.. ‘’Sepertinya, satu unit TL sangat memungkinkan dipasang. Apakah di pertigaan SPBU Pengosekan atau pertigaan menuju Desa Singakerta. Karena jarak antara pertigaan ini tak sampa 150 meter,’’ jelasnya. Suamba menambahkan, anggaran pengadaan satu unit TL antara Rp 300 juta Rp 350 juta. *lsa
Komentar