Lolak Jadi Plt Ketua Hanura Bali
Sudarta Ngaku Mundur Setelah Hasil Pileg Tak Maksimal
Sudarta mengakui sebenarnya keinginan mundur sudah lama dipikirkannya pasca hasil Pileg, penyebabnya target-target politik yang gagal diwujudkan.
DENPASAR, NusaBali
Senyap pasca Pemilu Legislatif (Pileg) 2019, tiba-tiba Partai Hanura bikin heboh dengan mengangkat Kadek ‘Lolak’ Arimbawa sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Hanura Bali. Senator Bali di DPD RI periode 2014-2019 ini menggantikan posisi Made Sudarta yang sebenarnya masih menyisakan periode kepemimpinan hingga tahun 2020 mendatang.
Isu liar pun membuncah jika Made Sudarta dilengserkan, sama seperti yang menimpa Ketua DPD Hanura Jawa Barat, Aceng Fikri. Sebagaimana diketahui Aceng Fikri diberhentikan dari jabatannya sejak 31 Juli 2019, namun baru diketahui publik pada, Rabu (2/10) lalu.
Benarkah dilengserkan? “Saya mundur dari kursi Ketua DPD Hanura Bali sebagai bentuk pertanggungjawaban moril atas kegagalan memenuhi target pada Pileg lalu,” kata Made Sudarta seusai Rapat Koordinasi bersama Ketua DPC Hanura Kabupaten/Kota se-Bali di Sekretariat DPD Hanura Bali Jalan Tukad Unda Dalam IV Denpasar, Senin (10/7).
Sebagaimana diketahui, Hanura Bali pada Pileg lalu memasang target meloloskan satu wakil ke DPR RI, menambah wakil di DPRD Provinsi Bali, dan bisa membentuk satu fraksi pada DPRD kabupaten/kota. Namun target ini tak terwujud sempurna, kendati di DPRD Provinsi masih mempertahankan punya satu wakil dan ada 15 kader yang menembus kursi dewan kabupaten/kota.
Raihan Hanura Bali sebenarnya masih lumayan bagus dibandingkan 33 provinsi lainnya. DKI Jakarta misalnya, dari 10 kursi kini sama sekali tak mendapatkan kursi di DPRD Provinsi. Sumatera Barat dari 5 menjadi 1 kursi, Kepri dari 5 menjadi 2 kursi. Begitu juga kemerosotan kursi dialami Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Tapi ini tak bisa dijadikan alasan, saya merasa bertanggungjawab atas hasil yang kurang memuaskan pada Pileg lalu,” tandas Sudarta. Sementara itu Kadek Arimbawa menyebut terkejut saat ditunjuk sebagai Plt Ketua Hanura Bali. “Saya baru pulang ke Bali pada Rabu (2/10), lalu Kamis (3/10) jam 03.00 dinihari dapat WhatsApp dari Ketua Umum (Oesman Sapta Odang, Red) untuk berangkat ke Jakarta,” cerita Arimbawa.
Saat berada di kantor DPP Hanura di City Tower Jakarta, barulah Arimbawa diminta menjalankan tugas sebagai Plt menyusul mundurnya Made Sudarta. “Karena ini perintah partai, saya harus jalankan,” kata politisi yang dikenal sebagai komedian ini. SK Arimbawa sebagai Plt sendiri baru ditandatangani oleh OSO pada Senin (7/10) siang.
Bersama Made Sudarta yang berpamitan kepada Ketua DPC Kabupaten/Kota, Arimbawa pun menegaskan bahwa semua DPD Hanura secara simultan juga akan menggelar Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda). “Tapi sebelumnya akan dilakukan Musyawarah Luar Biasa (Musdalub) untuk mendapatkan ketua definitif,” kata Arimbawa yang juga berstatus Kordinator Wilayah Hanura Bali, NTB dan NTT.
Sementara itu Sekretaris Hanura Bali, Gde Wirajaya Wisna, menambahkan bahwa Rapimda akan digelar pada, Sabtu (12/10) mendatang. Dan sebelumnya akan lebih dulu digelar Musdalub untuk mendapatkan ketua definitif. “Ketua definitif nantinya tetap mengakomodasi suara DPC Kabupaten/Kota,” kata Wirajaya. Lalu ke mana Made Sudarta setelah lengser dari kursi Ketua Hanura Bali?
“Saya kembali ke habitat saya sebagai pengusaha,” kata Made Sudarta yang kariernya banyak terlibat pada beberapa BUMN sebelum akhirnya mendirikan berbagai usaha di Bali hingga ibukota.
Owner Kopi Made di bilangan Renon ini mengakui sebenarnya keinginan mundur sudah lama dipikirkannya pasca hasil Pileg pada 17 April 2019. Penyebabnya adalah target-target politik yang gagal diwujudkan. “Tapi saya tak mau bikin kegaduhan, dan menunggu selesainya pelantikan dewan,” ujar Sudarta.
Maka, dipilihlah awal Oktober sebagai waktu yang tepat untuk menyerahkan surat pengunduran diri pada Ketua Umum DPP Hanura Oesman Sapta Odang. “Ya sebenarnya terlalu lama (mengajukan mundur),” kata Sudarta.
Dia menyebut mundur adalah sikap profesional manakala tak memenuhi target. “Kalau di luar negeri, mereka yang gagal akan langsung mundur. Saya ingin mengikuti professional seperti itu,” kata Sudarta menyebut PM Inggris Theresa May yang mundur karena gagal mewujudkan Brexit.
Tapi Sudarta membantah akan hengkang ke parpol lain. “Tidak, saya tidak akan gabung parpol lain. Saya tidak mundur dari kader Hanura, apapun tawarannya,” kata politisi yang selama ini wira-wiri Bali-Jakarta ini. *mao
Isu liar pun membuncah jika Made Sudarta dilengserkan, sama seperti yang menimpa Ketua DPD Hanura Jawa Barat, Aceng Fikri. Sebagaimana diketahui Aceng Fikri diberhentikan dari jabatannya sejak 31 Juli 2019, namun baru diketahui publik pada, Rabu (2/10) lalu.
Benarkah dilengserkan? “Saya mundur dari kursi Ketua DPD Hanura Bali sebagai bentuk pertanggungjawaban moril atas kegagalan memenuhi target pada Pileg lalu,” kata Made Sudarta seusai Rapat Koordinasi bersama Ketua DPC Hanura Kabupaten/Kota se-Bali di Sekretariat DPD Hanura Bali Jalan Tukad Unda Dalam IV Denpasar, Senin (10/7).
Sebagaimana diketahui, Hanura Bali pada Pileg lalu memasang target meloloskan satu wakil ke DPR RI, menambah wakil di DPRD Provinsi Bali, dan bisa membentuk satu fraksi pada DPRD kabupaten/kota. Namun target ini tak terwujud sempurna, kendati di DPRD Provinsi masih mempertahankan punya satu wakil dan ada 15 kader yang menembus kursi dewan kabupaten/kota.
Raihan Hanura Bali sebenarnya masih lumayan bagus dibandingkan 33 provinsi lainnya. DKI Jakarta misalnya, dari 10 kursi kini sama sekali tak mendapatkan kursi di DPRD Provinsi. Sumatera Barat dari 5 menjadi 1 kursi, Kepri dari 5 menjadi 2 kursi. Begitu juga kemerosotan kursi dialami Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Tapi ini tak bisa dijadikan alasan, saya merasa bertanggungjawab atas hasil yang kurang memuaskan pada Pileg lalu,” tandas Sudarta. Sementara itu Kadek Arimbawa menyebut terkejut saat ditunjuk sebagai Plt Ketua Hanura Bali. “Saya baru pulang ke Bali pada Rabu (2/10), lalu Kamis (3/10) jam 03.00 dinihari dapat WhatsApp dari Ketua Umum (Oesman Sapta Odang, Red) untuk berangkat ke Jakarta,” cerita Arimbawa.
Saat berada di kantor DPP Hanura di City Tower Jakarta, barulah Arimbawa diminta menjalankan tugas sebagai Plt menyusul mundurnya Made Sudarta. “Karena ini perintah partai, saya harus jalankan,” kata politisi yang dikenal sebagai komedian ini. SK Arimbawa sebagai Plt sendiri baru ditandatangani oleh OSO pada Senin (7/10) siang.
Bersama Made Sudarta yang berpamitan kepada Ketua DPC Kabupaten/Kota, Arimbawa pun menegaskan bahwa semua DPD Hanura secara simultan juga akan menggelar Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda). “Tapi sebelumnya akan dilakukan Musyawarah Luar Biasa (Musdalub) untuk mendapatkan ketua definitif,” kata Arimbawa yang juga berstatus Kordinator Wilayah Hanura Bali, NTB dan NTT.
Sementara itu Sekretaris Hanura Bali, Gde Wirajaya Wisna, menambahkan bahwa Rapimda akan digelar pada, Sabtu (12/10) mendatang. Dan sebelumnya akan lebih dulu digelar Musdalub untuk mendapatkan ketua definitif. “Ketua definitif nantinya tetap mengakomodasi suara DPC Kabupaten/Kota,” kata Wirajaya. Lalu ke mana Made Sudarta setelah lengser dari kursi Ketua Hanura Bali?
“Saya kembali ke habitat saya sebagai pengusaha,” kata Made Sudarta yang kariernya banyak terlibat pada beberapa BUMN sebelum akhirnya mendirikan berbagai usaha di Bali hingga ibukota.
Owner Kopi Made di bilangan Renon ini mengakui sebenarnya keinginan mundur sudah lama dipikirkannya pasca hasil Pileg pada 17 April 2019. Penyebabnya adalah target-target politik yang gagal diwujudkan. “Tapi saya tak mau bikin kegaduhan, dan menunggu selesainya pelantikan dewan,” ujar Sudarta.
Maka, dipilihlah awal Oktober sebagai waktu yang tepat untuk menyerahkan surat pengunduran diri pada Ketua Umum DPP Hanura Oesman Sapta Odang. “Ya sebenarnya terlalu lama (mengajukan mundur),” kata Sudarta.
Dia menyebut mundur adalah sikap profesional manakala tak memenuhi target. “Kalau di luar negeri, mereka yang gagal akan langsung mundur. Saya ingin mengikuti professional seperti itu,” kata Sudarta menyebut PM Inggris Theresa May yang mundur karena gagal mewujudkan Brexit.
Tapi Sudarta membantah akan hengkang ke parpol lain. “Tidak, saya tidak akan gabung parpol lain. Saya tidak mundur dari kader Hanura, apapun tawarannya,” kata politisi yang selama ini wira-wiri Bali-Jakarta ini. *mao
Komentar