Prabowo Menteri, Gerindra Bali Tetap Kritis
Merapatnya Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, ke Istana Negara dengan peluang menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) di Kabinet Indonesia Kerja Jilid II, tidak serta merta mengubah permainan politik partai berlambang Kepala Garuda itu di Provinsi Bali.
DENPASAR, NusaBali
Untuk di pemerintahan, Gerindra Bali tegaskan akan tetap kritis dan konstruktif di Provinsi Bali. Sementara untuk perhelatan Pilkada 2020, Gerindra melihat peta politik di masing-masing kabupaten/kota.
Ketua DPD Gerindra Bali, Ida Bagus Putu Sukarta, di Denpasar, Selasa (22/10) siang mengatakan Gerindra di Bali akan tetap mengedepankan fungsi kontrol secara konstruktif dan kritis untuk mengawal janji pemimpin (Gubernur-Wakil Gubernur) Bali periode 2018-2023. Meskipun di pusat petanya Gerindra bergabung di pemerintahan, di mana Sang Ketua Umum, Prabowo Subianto menjadi Menteri Jokowi.
“Di Bali kita tetap kedepankan peran kita secara maksimal melakukan fungsi kontrol secara kritis dan konstruktif. Kalau memang bagus untuk rakyat kita dukung, kalau tidak sesuai dengan aspirasi rakyat tentu kita akan berbuat,” ujar Gus Sukarta.
Mantan anggota Fraksi Gerindra DPR RI periode 2014-2019 ini menyebutkan situasi politik yang terjadi di pusat berbeda dengan di daerah. Partai Gerindra Bali dengan kekuatan fraksi di DPRD Bali, DPRD Kabupaten dan Kota sikapnya jelas, yakni berpihak kepada rakyat. “Kami instruksikan selalu kritis terhadap program yang tidak pro rakyat. Karena Gerindra sejak awal berkomitmen bersama rakyat,” ujar mantan Wakil Ketua DPRD Bali periode 2009-2014 ini.
Bagaimana dengan Pilkada 2020? Gus Sukarta menyebutkan Partai Gerindra harus berkoalisi di 6 Pilkada, yakni Pilkada Denpasar, Badung, Tabanan, Jembrana, Bangli, dan Pilkada Karangasem. Apakah akan koalisi dengan partai pendukung Jokowi, seperti PDIP, kata Gus Sukarta tergantung peta politik di daerah.
“Kalau Pilkada 2020 kita melihat situasi dan peta politik di daerah yang akan melaksanakan Pilkada. Potensi kita di daerah itu bisa koalisi ke PDIP bisa tidak. Kan melihat peluang juga. Kita targetnya jelas ingin menang di Pilkada 2020 di 6 kabupaten dan kota,” tegas politisi asal Griya Buruan, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan ini.
Partai Gerindra akan berproses untuk Pilkada dengan memulai membuka pendaftaran calon pada 25 Oktober 2019 mendatang. Pendaftaran itu akan dibuka di masing-masing DPC (Dewan Pimpinan Cabang) yang akan melaksanakan perhelatan Pilkada 2020. “Kami sekarang sedang menyusun mekanisme penjaringan. Nanti 25 Oktober mulai dibuka pendaftaran di DPC Gerindra yang akan menghadapi Pilkada serentak,” tegas Gus Sukarta.
Gus Sukarta pun mendorong kader-kader Gerindra yang punya peluang maju di Pilkada memulai uji elektabilitas dan sosialisasi ke bawah. Gerindra juga berharap tokoh masyarakat juga bisa maju di Pilkada 2020 melalui kendaraan Gerindra.
“Nanti ada mekanisme dan proses yang diatur sesuai dengan AD/ART. Kita partai terbuka, kader yang mau maju siapkan sejak sekarang. Kami juga terbuka untuk tokoh yang ingin maju melalui Partai Gerindra untuk bertarung di Pilkada,” pungkas Gus Sukarta. *nat
Ketua DPD Gerindra Bali, Ida Bagus Putu Sukarta, di Denpasar, Selasa (22/10) siang mengatakan Gerindra di Bali akan tetap mengedepankan fungsi kontrol secara konstruktif dan kritis untuk mengawal janji pemimpin (Gubernur-Wakil Gubernur) Bali periode 2018-2023. Meskipun di pusat petanya Gerindra bergabung di pemerintahan, di mana Sang Ketua Umum, Prabowo Subianto menjadi Menteri Jokowi.
“Di Bali kita tetap kedepankan peran kita secara maksimal melakukan fungsi kontrol secara kritis dan konstruktif. Kalau memang bagus untuk rakyat kita dukung, kalau tidak sesuai dengan aspirasi rakyat tentu kita akan berbuat,” ujar Gus Sukarta.
Mantan anggota Fraksi Gerindra DPR RI periode 2014-2019 ini menyebutkan situasi politik yang terjadi di pusat berbeda dengan di daerah. Partai Gerindra Bali dengan kekuatan fraksi di DPRD Bali, DPRD Kabupaten dan Kota sikapnya jelas, yakni berpihak kepada rakyat. “Kami instruksikan selalu kritis terhadap program yang tidak pro rakyat. Karena Gerindra sejak awal berkomitmen bersama rakyat,” ujar mantan Wakil Ketua DPRD Bali periode 2009-2014 ini.
Bagaimana dengan Pilkada 2020? Gus Sukarta menyebutkan Partai Gerindra harus berkoalisi di 6 Pilkada, yakni Pilkada Denpasar, Badung, Tabanan, Jembrana, Bangli, dan Pilkada Karangasem. Apakah akan koalisi dengan partai pendukung Jokowi, seperti PDIP, kata Gus Sukarta tergantung peta politik di daerah.
“Kalau Pilkada 2020 kita melihat situasi dan peta politik di daerah yang akan melaksanakan Pilkada. Potensi kita di daerah itu bisa koalisi ke PDIP bisa tidak. Kan melihat peluang juga. Kita targetnya jelas ingin menang di Pilkada 2020 di 6 kabupaten dan kota,” tegas politisi asal Griya Buruan, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan ini.
Partai Gerindra akan berproses untuk Pilkada dengan memulai membuka pendaftaran calon pada 25 Oktober 2019 mendatang. Pendaftaran itu akan dibuka di masing-masing DPC (Dewan Pimpinan Cabang) yang akan melaksanakan perhelatan Pilkada 2020. “Kami sekarang sedang menyusun mekanisme penjaringan. Nanti 25 Oktober mulai dibuka pendaftaran di DPC Gerindra yang akan menghadapi Pilkada serentak,” tegas Gus Sukarta.
Gus Sukarta pun mendorong kader-kader Gerindra yang punya peluang maju di Pilkada memulai uji elektabilitas dan sosialisasi ke bawah. Gerindra juga berharap tokoh masyarakat juga bisa maju di Pilkada 2020 melalui kendaraan Gerindra.
“Nanti ada mekanisme dan proses yang diatur sesuai dengan AD/ART. Kita partai terbuka, kader yang mau maju siapkan sejak sekarang. Kami juga terbuka untuk tokoh yang ingin maju melalui Partai Gerindra untuk bertarung di Pilkada,” pungkas Gus Sukarta. *nat
Komentar