Koster Sebut Prananda Ikut Berperan Atas Sukses PDIP dalam Pilkada di Bali
Golkar Akui Ikut Menang di Karangasem
DENPASAR, NusaBali
Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, sebut sukses partainya memenangkan 5 dari 6 Pilkada 2020 serentak di Bali tak terlepas karena peran Ketua Bidang UMKM dan Ekonomi Kreatif DPP PDIP, Prananda Prabowo.
Wayan Koster menyebutkan, pasangan calon yang diusung PDIP di Pilkada Denpasar 2020, Pilkada Badung 2020, Pilkada Tabanan 2020, Pilkada Karangasem 2020, Pilkada Bangli 2020, dan Pilkada Jembrana 2020 lahir dari aspirasi arus bawah. Ketika paket calon aspirasi arus bawah ini diusulkan DPD PDIP Bali ke DPP PDIP, Prananda Prabowo---yang notabene putra dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri---ikut mengawal dan memperjuangkannya agar menda-patkan rekomendasi dari induk partai.
“Atas peran Mas Prananda Prabowo, akhirnya paket calon arus bawah itu mendapatkan persetujuan Ketua Umum DPP PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri. Mas Prananda Prabowo yang memperlihatkan komitmen dan perhatiannya untuk Bali," ujar Wayan Koster yang notabene Gubernur Bali dalam statement yang diunggah di akun media sosial milik DPD PDIP Bali, Sabtu (12/12).
Dengan paket calon aspirasi arus bawah yang diusungnya, PDIP berhasil memenangkan Pilkada Denpasar 2020, Pilkada Badung 2020, Pilkada Tabanan 2020, Pilkada Karangasem 2020, dan Pilkada Bangli 2020. Dalam Pilkada serentak yang digelar 9 Desember 2020 itu, PDIP hanya kalah di Jembrana ketika pasangan I Made Kembang Hartawan-I Ketut Sugiasa dipecundangi I Nengah Tamba-I Gede Ngurah Patriana Kresna, paket calon yang diusung Golkar-Gerindra-Demokrat-PKB-PPP.
Sementara di Pilkada Kartangasem 2020, PDIP yang bergandengan dengan Hanura sukses meluncurkan pasangan I Gede Dana-I Wayan Artha Dipa (paket Dana Dipa) sebagai pemenang. Dana Dipa mengungguli pasangan I Gusti Ayu Mas Sumatri-I Made Sukerana (Paket Massker), yang diusung koalisi besar Golkar-NasDem-Gerindra-Demokrat-Perindo-PKS.
Sementara di Pilkada Denpasar 2020, pasangan I Gusti Ngurah Jaya Negara-I Kadek Agus Arya Wibawa alias Jaya-Wibawa (yang diusung PDIP bersama Gerindra-Hanura-PSI) berhasil mengungguli pasangan I Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertanegara (diusung Golkar-Demokrat-NasDem). Di Pilkada Badung 2020, pasangan incumbent Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa (diusung PDIP bersama Golkar), berhasil unggul telak melawan kotak kosong. Giri Prasta-Suiasa harus tarung melawan kotak kosong, karena tidak dapat lawan di Badung dalam Pilkada calon tunggal ini.
Sedangkan di Pilkada Tabanan 2020, pasangan I Komang Gede Sanjaya-I Made Edi Wirawan alias Jaya-Wira (yang diusung PDIP bersama Gerindra) unggul telak atas AA Ngurah Panji Astika-Dewa Nyoman Budiasa (diusung Golkar-NasDem-Demokrat). Sebaliknya, di Pilkada Bangli 2020, pasangan Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar (yang diusung PDIP bersama Demokrat-Gerindra-PKPI-Hanura) berhasil mengungguli I Made Subrata-Ngakan Made Kutha Parwata (diusung Golkar-NasDem).
Di sisi lain, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyebutkan kemenangan partainya dalam Pilkada serentak di Bali tak terlepas dari soliditas dan bersatunya kader memenangkan pasangan calon (Paslon). Ini nyata terjadi dalam sukses PDIP memenangkan Dana Dipa di Pilkada Karangasem 2020. "Ini (sukses Dana Dipa) bukti kebersatuan dengan rakyat adalah kunci kemenangan," ujar Hasto dalam rilisnya, Sabtu lalu.
Hasto menyebutkan, kultur dan jaringan historis membuktikan bahwa basis PDIP ada di Bali. "Paling menarik kader PDIP bisa merebut kemenangan di Karangasem, mengalahkan incumbent," ujar Hasto. Dalam perspektif spiritual, kata Hasto, kemenangan PDIP di Karangasem sangat penting. "Kemenangan di Karangasem semakin mendorong kader bahwa betapa pentingnya membumikan falsafah Tri Hita Karana. Matur suksma," katanya.
Sementara itu, Ketua DPD I Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry meminta seluruh kader Beringin legowo dengan hasil Pilkada 2020 serentak di 6 kabupaten/kota se-Bali, terutama Pilkada Karangasem yang membuahkan hasil mengejutkan dengan tumbangnya incumbent IGA Mas Sumatri-Made Sukerana. Sugawa Korry menyebutkan, secara umum Pilkada di 6 kabupaten/kota ini menjadi sebuah prestasi bagi Golkar.
Sugawa Korry kemudian menyebut sukses Nengah Tamba-Patriana Krisna di Jembrana. Dengan sukses itu, dari semula tidak ada kursi kepala daerah, kini menjadi ada. "Kan ini prestasi. Karena kita berhasil menciptakan pemenang baru," tegas Sugawa Korry di sela-sela kegiatan Expo Entrepreneur di Kantor DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Minggu (13/12) siang.
Lebih spesifik lagi, kata Sugawa Korry, Calon Wakil Bupati Jembrana terpilih yakni Gede Ngurah Patriana Krisna adalah Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kabupaten Jembrana. AMPI merupakan organisasi underbow Golkar. "Begitu terjun menjadi Calon Wakil Bupati Jembrana dan pensiun dini sebagai PNS, Patriana Krisna langsung menjadi kader Golkar," tegas Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Golkar ini.
Selain kemenangan di Jembrana, kata Sugawa Korry, Golkar juga juga merasa ikut menang di Karangasem. Secara de yure, Golkar memang kalah di Pilkada Karangasem 2020, namun secara de facto mereka juga mendudukan kadernya di kursi eksekutif. Kader dimaksud adalah I Wayan Artha Dipa, Calon Wakil Bupati pendamping I Gede Dana yang diusung PDIP.
Disebutkan, sampai saat ini Artha Dipa masih kantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Golkar. Artha Dipa masuk Golkar menjelang proses pencalonan untuk Pilkada Karangasem 2020. Namun, pada akhirnya Artha Dipa digaet PDIP, karena Calon Bupati (Cabup) incumbent yang diusung Golkar, IGA Mas Sumatri, lebih memilih kader Beringin lainnya yakni I Made Sukerana sebagai tandemnya. Ternyata, Dana Dipa (yang diusung PDIP bersama Hanura) yang keluar sebagai pemenang kontestasi Pilkada Karangasem 2020, bukan Mas Sumatri-Sukerana. *nat
“Atas peran Mas Prananda Prabowo, akhirnya paket calon arus bawah itu mendapatkan persetujuan Ketua Umum DPP PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri. Mas Prananda Prabowo yang memperlihatkan komitmen dan perhatiannya untuk Bali," ujar Wayan Koster yang notabene Gubernur Bali dalam statement yang diunggah di akun media sosial milik DPD PDIP Bali, Sabtu (12/12).
Dengan paket calon aspirasi arus bawah yang diusungnya, PDIP berhasil memenangkan Pilkada Denpasar 2020, Pilkada Badung 2020, Pilkada Tabanan 2020, Pilkada Karangasem 2020, dan Pilkada Bangli 2020. Dalam Pilkada serentak yang digelar 9 Desember 2020 itu, PDIP hanya kalah di Jembrana ketika pasangan I Made Kembang Hartawan-I Ketut Sugiasa dipecundangi I Nengah Tamba-I Gede Ngurah Patriana Kresna, paket calon yang diusung Golkar-Gerindra-Demokrat-PKB-PPP.
Sementara di Pilkada Kartangasem 2020, PDIP yang bergandengan dengan Hanura sukses meluncurkan pasangan I Gede Dana-I Wayan Artha Dipa (paket Dana Dipa) sebagai pemenang. Dana Dipa mengungguli pasangan I Gusti Ayu Mas Sumatri-I Made Sukerana (Paket Massker), yang diusung koalisi besar Golkar-NasDem-Gerindra-Demokrat-Perindo-PKS.
Sementara di Pilkada Denpasar 2020, pasangan I Gusti Ngurah Jaya Negara-I Kadek Agus Arya Wibawa alias Jaya-Wibawa (yang diusung PDIP bersama Gerindra-Hanura-PSI) berhasil mengungguli pasangan I Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertanegara (diusung Golkar-Demokrat-NasDem). Di Pilkada Badung 2020, pasangan incumbent Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa (diusung PDIP bersama Golkar), berhasil unggul telak melawan kotak kosong. Giri Prasta-Suiasa harus tarung melawan kotak kosong, karena tidak dapat lawan di Badung dalam Pilkada calon tunggal ini.
Sedangkan di Pilkada Tabanan 2020, pasangan I Komang Gede Sanjaya-I Made Edi Wirawan alias Jaya-Wira (yang diusung PDIP bersama Gerindra) unggul telak atas AA Ngurah Panji Astika-Dewa Nyoman Budiasa (diusung Golkar-NasDem-Demokrat). Sebaliknya, di Pilkada Bangli 2020, pasangan Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar (yang diusung PDIP bersama Demokrat-Gerindra-PKPI-Hanura) berhasil mengungguli I Made Subrata-Ngakan Made Kutha Parwata (diusung Golkar-NasDem).
Di sisi lain, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyebutkan kemenangan partainya dalam Pilkada serentak di Bali tak terlepas dari soliditas dan bersatunya kader memenangkan pasangan calon (Paslon). Ini nyata terjadi dalam sukses PDIP memenangkan Dana Dipa di Pilkada Karangasem 2020. "Ini (sukses Dana Dipa) bukti kebersatuan dengan rakyat adalah kunci kemenangan," ujar Hasto dalam rilisnya, Sabtu lalu.
Hasto menyebutkan, kultur dan jaringan historis membuktikan bahwa basis PDIP ada di Bali. "Paling menarik kader PDIP bisa merebut kemenangan di Karangasem, mengalahkan incumbent," ujar Hasto. Dalam perspektif spiritual, kata Hasto, kemenangan PDIP di Karangasem sangat penting. "Kemenangan di Karangasem semakin mendorong kader bahwa betapa pentingnya membumikan falsafah Tri Hita Karana. Matur suksma," katanya.
Sementara itu, Ketua DPD I Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry meminta seluruh kader Beringin legowo dengan hasil Pilkada 2020 serentak di 6 kabupaten/kota se-Bali, terutama Pilkada Karangasem yang membuahkan hasil mengejutkan dengan tumbangnya incumbent IGA Mas Sumatri-Made Sukerana. Sugawa Korry menyebutkan, secara umum Pilkada di 6 kabupaten/kota ini menjadi sebuah prestasi bagi Golkar.
Sugawa Korry kemudian menyebut sukses Nengah Tamba-Patriana Krisna di Jembrana. Dengan sukses itu, dari semula tidak ada kursi kepala daerah, kini menjadi ada. "Kan ini prestasi. Karena kita berhasil menciptakan pemenang baru," tegas Sugawa Korry di sela-sela kegiatan Expo Entrepreneur di Kantor DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Minggu (13/12) siang.
Lebih spesifik lagi, kata Sugawa Korry, Calon Wakil Bupati Jembrana terpilih yakni Gede Ngurah Patriana Krisna adalah Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kabupaten Jembrana. AMPI merupakan organisasi underbow Golkar. "Begitu terjun menjadi Calon Wakil Bupati Jembrana dan pensiun dini sebagai PNS, Patriana Krisna langsung menjadi kader Golkar," tegas Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Golkar ini.
Selain kemenangan di Jembrana, kata Sugawa Korry, Golkar juga juga merasa ikut menang di Karangasem. Secara de yure, Golkar memang kalah di Pilkada Karangasem 2020, namun secara de facto mereka juga mendudukan kadernya di kursi eksekutif. Kader dimaksud adalah I Wayan Artha Dipa, Calon Wakil Bupati pendamping I Gede Dana yang diusung PDIP.
Disebutkan, sampai saat ini Artha Dipa masih kantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Golkar. Artha Dipa masuk Golkar menjelang proses pencalonan untuk Pilkada Karangasem 2020. Namun, pada akhirnya Artha Dipa digaet PDIP, karena Calon Bupati (Cabup) incumbent yang diusung Golkar, IGA Mas Sumatri, lebih memilih kader Beringin lainnya yakni I Made Sukerana sebagai tandemnya. Ternyata, Dana Dipa (yang diusung PDIP bersama Hanura) yang keluar sebagai pemenang kontestasi Pilkada Karangasem 2020, bukan Mas Sumatri-Sukerana. *nat
Komentar