Pasca Tergerus Longsor, Senderan Jalan di Desa Sepang Kelod Perlu Perbaikan
SINGARAJA, NusaBali
Tanah longsor yang menerjang Desa Sepang Kelod, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, beberapa waktu lalu membuat senderan jalan ikut tergerus.
Kondisi ini cukup membahayakan pengguna jalan. Mengingat jalan tersebut merupakan jalan penghubung yang sering dilewati warga menuju pusat desa maupun pusat Kecamatan Busungbiu.
Perbekel Desa Sepang Kelod, Ketut Ngurah mengatakan, senderan jalan yang menghubungkan Banjar Dinas Gunung Sari-Banjar Dinas Asah Badung ini ikut tergerus longsor pasca hujan deras yang mengguyur desa setempat pada pertengahan Januari lalu. Senderan jalan tergerus hingga 15 meter ke jurang yang berada di samping jalan.
Kondisi tersebut, kata dia, membuat warga was-was saat melintas. Ditambah lagi kondisi jalan yang terjal dan menikung dan di sisinya terdapat jurang yang cukup dalam. "Akses jalan masih bisa dilalui karena material sisa longsor sudah kami bersihkan. Namun kondisi ini masih membahayakan pengguna jalan," ujar KetutNgurah, Kamis (4/2) siang.
Senderan jalan yang terkena longsor sedikitnya ada di 6 titik. Pihaknya berharap kerusakan tersebut segera ditangani, guna memberi kenyamanan pengguna ruas jalan yang berstatus jalan kabupaten ini. "Perlu obaikan secepatnya agar tidak terjadi sesuatu pada warga yang melintas. Mengingat jalan ini merupakan akses utama warga," lanjutnya.
Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kecelakaan atau pengendara yang melintas jatuh, di sisi jalan diisi rambu hati-hati dan garis pembatas sambil menunggu perbaikan. Pihaknya juga sudah bersurat kepada Pemerintah Daerah dan dinas terkait agar segera diperbaiki. Hanya saja, Ketut Ngurah belum dapat memastikan kapan akan diperbaiki.
Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Buleleng Putu Adiptha Eka Putra mengatakan, kerusakan pada senderan jalan setelah tergerus longsor di Desa Sepang Kelod merupakan aset jalan kabupaten. Sehingga penangananya akan dilakukan Pemkab Buleleng melalui Dinas PUTR. Pihaknya mengaku sudah menghitung biaya penanganan pasca longsor tersebut.
"Dinas PUTR Buleleng sudah menghitung biaya penanganan pasca longsor di Desa Sepang Kelod, dengan anggaran kurang lebih Rp 197 juta. Selanjutnya akan diusulkan kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah dalam rangka penyediaan anggaran perbaikan. Terkait perbaikan fisiknya masih menunggu kepastian anggaran dahulu," jelasPutu Adiptha.*m
Perbekel Desa Sepang Kelod, Ketut Ngurah mengatakan, senderan jalan yang menghubungkan Banjar Dinas Gunung Sari-Banjar Dinas Asah Badung ini ikut tergerus longsor pasca hujan deras yang mengguyur desa setempat pada pertengahan Januari lalu. Senderan jalan tergerus hingga 15 meter ke jurang yang berada di samping jalan.
Kondisi tersebut, kata dia, membuat warga was-was saat melintas. Ditambah lagi kondisi jalan yang terjal dan menikung dan di sisinya terdapat jurang yang cukup dalam. "Akses jalan masih bisa dilalui karena material sisa longsor sudah kami bersihkan. Namun kondisi ini masih membahayakan pengguna jalan," ujar KetutNgurah, Kamis (4/2) siang.
Senderan jalan yang terkena longsor sedikitnya ada di 6 titik. Pihaknya berharap kerusakan tersebut segera ditangani, guna memberi kenyamanan pengguna ruas jalan yang berstatus jalan kabupaten ini. "Perlu obaikan secepatnya agar tidak terjadi sesuatu pada warga yang melintas. Mengingat jalan ini merupakan akses utama warga," lanjutnya.
Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kecelakaan atau pengendara yang melintas jatuh, di sisi jalan diisi rambu hati-hati dan garis pembatas sambil menunggu perbaikan. Pihaknya juga sudah bersurat kepada Pemerintah Daerah dan dinas terkait agar segera diperbaiki. Hanya saja, Ketut Ngurah belum dapat memastikan kapan akan diperbaiki.
Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Buleleng Putu Adiptha Eka Putra mengatakan, kerusakan pada senderan jalan setelah tergerus longsor di Desa Sepang Kelod merupakan aset jalan kabupaten. Sehingga penangananya akan dilakukan Pemkab Buleleng melalui Dinas PUTR. Pihaknya mengaku sudah menghitung biaya penanganan pasca longsor tersebut.
"Dinas PUTR Buleleng sudah menghitung biaya penanganan pasca longsor di Desa Sepang Kelod, dengan anggaran kurang lebih Rp 197 juta. Selanjutnya akan diusulkan kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah dalam rangka penyediaan anggaran perbaikan. Terkait perbaikan fisiknya masih menunggu kepastian anggaran dahulu," jelasPutu Adiptha.*m
Komentar