Hilang Sepekan, Nenek Ditemukan Tewas
Seorang nenek, Ni Wayan Isen,75, asal Banjar Carik, Desa Puhu, Kecamatan Payangan, Gianyar, ditemukaan tewas di saluran irigasi Subak Puhu, desa setempat, Selasa (10/1).
GIANYAR, NusaBali
Kondisi tubuh korban sudah membusuk dan beberapa bagian tubuh telah hilang. Jenasah korban langsung dibawa ke rumah duka dan telah divisum atas permintaan aparat kepolisian. Kapolsek Payangan AKP Gede Endrawan mengungkapkan, sbeelum ditemukan jadi mayat, Dadong (nenek) Isen meninggalkan rumah sejak Rabu (4/1) sekitar pukul 17.30 Wita. Ia berencana akan mengunjungi cucunya di pondokan yang tak jauh dari rumahnya. Saat itu, Isen terbiasa mengunjungi cucunya dengan berjalan kaki melewati jalan setapak. Karena Isen yang tak kunjung pulang, akhirnya pihak keluarga menghubungi anggota keluarga yang tinggal dipondokan itu.
Saat dihubungi, anggota keluarga yang tinggal di pondokan dimaksud mengatakan Dadong Isen tak ada ke pondokna itu. Mendengar itu, pihak keluarga pun panic dan langsung melakukan pencarian. “Keluarga korban ini menelusuri jalan-jalan yang biasa dilalui korban bila ingin menuju pondokan,” ungkapnya. Korban cukup sering menemui cucunya di pondokan bahkan menginap disana.
Saat sampai di TKP saluran irigasi subak sekitar pukul 09.00 Wita, pihak keluarga yang sedang mencari korban melihat seseorang di dalam saluran irigasi tersebut. Saat dicek ternyata tubuh yang sudah membusuk tersebut adalah Dadong Isen. Pihak keluarga dibantu warga sekitar langsung mengevakuasi korban yang hanya menggunakan baju tersebut. Jenazah korban tiba di rumah duka sekitar pukul 10.00 Wita, langsung diviusm luar oleh Tim Medis dari UPT Kesmas Payangan dipimpin dr I Nyoman Swardyana. Tim ini tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Tim medis menduga korban meninggal sudah lebih dari 24 jam. Mayat korban sudah membusuk kerena terendam air, Beberapa bagian tubuh korban sudah hilang. Pihak keluarga menerima dan mengikhlaskan kepergian Dadong Isen, dan tidak ada kecurigaan ada tindak kekerasan pihak lain pada korban. Korban meninggal diduga karena terpeleset hingga jatuh ke aliran irigasi subak. Jalan setempat juga cukup licin. “Dari keterangan pihak keluarga, korban juga punya riwayat sakit epilepsi,” ungkap AKP Gede Endrawan. * e
Saat dihubungi, anggota keluarga yang tinggal di pondokan dimaksud mengatakan Dadong Isen tak ada ke pondokna itu. Mendengar itu, pihak keluarga pun panic dan langsung melakukan pencarian. “Keluarga korban ini menelusuri jalan-jalan yang biasa dilalui korban bila ingin menuju pondokan,” ungkapnya. Korban cukup sering menemui cucunya di pondokan bahkan menginap disana.
Saat sampai di TKP saluran irigasi subak sekitar pukul 09.00 Wita, pihak keluarga yang sedang mencari korban melihat seseorang di dalam saluran irigasi tersebut. Saat dicek ternyata tubuh yang sudah membusuk tersebut adalah Dadong Isen. Pihak keluarga dibantu warga sekitar langsung mengevakuasi korban yang hanya menggunakan baju tersebut. Jenazah korban tiba di rumah duka sekitar pukul 10.00 Wita, langsung diviusm luar oleh Tim Medis dari UPT Kesmas Payangan dipimpin dr I Nyoman Swardyana. Tim ini tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Tim medis menduga korban meninggal sudah lebih dari 24 jam. Mayat korban sudah membusuk kerena terendam air, Beberapa bagian tubuh korban sudah hilang. Pihak keluarga menerima dan mengikhlaskan kepergian Dadong Isen, dan tidak ada kecurigaan ada tindak kekerasan pihak lain pada korban. Korban meninggal diduga karena terpeleset hingga jatuh ke aliran irigasi subak. Jalan setempat juga cukup licin. “Dari keterangan pihak keluarga, korban juga punya riwayat sakit epilepsi,” ungkap AKP Gede Endrawan. * e
Komentar