Kecepatan WiFi Dipangkas Jadi 10 Mbps

Pemangkasan kecepatan WiFi ini akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, sehingga berdampak pada pembiayaan beberapa program. Termasuk salah satunya pemasangan WiFi gratis di banjar-banjar. Pada anggaran Perubahan APBD 2021, kecepatan WiFi yang dipasang di masing-masing banjar dipangkas dari kecepatan 20 Mbps menjadi 10 Mbps.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Badung I Gusti Ngurah Gede Jaya Saputra, menjelaskan layanan WiFi gratis masih diberikan kepada masyarakat dan juga di fasilitas umum. Hanya untuk kecepatannya dipangkas, karena terkena rasionalisasi anggaran. Ini khusus yang dipasang di banjar saja. “Pemangkasan kecepatan untuk WiFi khusus di banjar dipangkas, karena kapasitas bandwidth terkena rasionalisasi anggaran,” ujar Jaya Saputra, dikonfirmasi, Kamis (2/9).

Mamun, mantan Camat Mengwi ini melanjutkan, untuk WiFi di fasilitas kesehatan dan sekolah tidak ada pemangkasan. “Jadi untuk WiFi yang dibatasi, yakni di kantor camat, desa, balai banjar dan yang lainnya. Untuk di layanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit tetap kita hidupkan,” jelas Jaya Saputra sembari menyebut pembatasan layanan WiFi sudah sesuai arahan dan hasil rapat Forkompinda Provinsi Bali.

Menurut Jaya Saputra yang kini ditunjuk jadi Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 ini, dalam situasi saat ini masyarakat pun sudah memahami kondisi yang terjadi. Justru sekarang masyarakat membeli secara swadaya, karena menganggap internet itu penting. Untuk biaya mereka bagi rata. “Misalnya beli bandwidth satu juta, mereka bagi bersama. Paling bayarnya Rp 50 ribu sebulan, jadi sangat murah. Kalau beli paket kan jauh mahal,” katanya.

Untuk diketahui, di Kabupaten Badung terdapat kurang lebih 987 titik sudah terpasang jaringan WiFi. Meliputi Kecamatan Petang 103 titik, Kecamatan Abiansemal 230 titik, Kecamatan Mengwi 325 titik, Kecamatan Kuta Utara 128 titik, Kecamatan Kuta 66 titik, dan Kecamatan Kuta Selatan sebanyak 135 titik wifi. *ind