Lapas Singaraja Gelar Simulasi Penanggulangan Kebakaran
SINGARAJA, NusaBali
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singaraja bersama Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Buleleng menggelar simulasi dan pelatihan penanggulangan kebakaran, pada Rabu (22/9) pagi.
Pelatihan dan simulasi ini bertujuan untuk menyiapkan langkah awal jika terjadi kebakaran di lingkungan Lapas Singaraja. Selain melibatkan para pegawai Lapas Singaraja, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) juga dilibatkan dalam simulasi ini. Agar seluruh petugas maupun warga binaan memahami cara menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Ini untuk meningkatkan kewaspadaan semua pihak apabila sewaktu-waktu terjadi bencana kebakaran.
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas II B Singaraja Mut Zaini menyampaikan, sebelum melakukan kegiatan pelatihan dan simulasi, pihaknya terlebih dahulu melakukan asesmen serta koordinasi dengan Damkar Buleleng apa saja yang perlu disiapkan dan diantisipasi. Pihaknya juga telah melakukan pengecekan instalasi listrik bersama PLN.
Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan, warga binaan serta pegawai Lapas Singaraja diberikan pengetahuan awal terhadap apa yang dilakukan jika terjadi kebakaran. Hal ini sebagai upaya antisipasi terhadap kebakaran seperti yang terjadi di Lapas Kelas I Tangerang berapa waktu yang lalu, yang menyebabkan puluhan warga binaan meninggal dunia.
"Kegiatan ini merupakan Instruksi pimpinan, kami harus sikapi. Sebelumnya sudah kami cek titik-titik aliran listrik yang rawan terjadinya kebakaran sekarang kita simulasi penanganan kebakaran," kata Kalapas Mut Zaini.
Selain memberikan pelatihan, pihaknya juga memberikan pemahaman kepada warga binaan agar lebih berhati-hati menggunakan dupa untuk sembahyang. Pasalnya, kebakaran di Buleleng banyak yang dipicu api sisa pembakaran dupa. Karena itu pihaknya menekankan agar dalam sembahyang dengan menggunakan dupa harus lebih diperhatikan.
Mut Zaini berharap, tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan seperti kejadian serupa di Lapas Tangerang. Dengan pelatihan yang diberikan setidaknya bisa melakukan pencegahan secara dini terkait kebakaran di Lapas singaraja.
Diakui Mut Zaini, Laaps Singaraja saat ini masih kekurangan alat pendukung penanganan kebakaran. Pihaknya sendiri sudah mengusulkan ke Kementerian Hukum dan HAM RI untuk pengadaan alat pemadam api ringan dan hidran, atau instalasi pemadam kebakaran yang dipasang secara permanen berupa jaringan perpipaan berisi air bertekanan terus menerus yang siap untuk memadamkan kebakaran.
"Saat ini sekurang-kurangnya kami memerlukan 8 unit Apar untuk langkah awal jika terjadinya kebakaran. Kami sudah diusulkan ke pusat," tandas Mut Zaini.
Sementara itu, Kepala Bidang Investigasi Damkar Kabupaten Buleleng, Pasek Sujendra mengatakan, pelatihan dan simulasi merupakan langkah awal penanganan jika suatu saat terjadi hal yang tidak diinginkan. Dalam pelaksanaan pelatihan berjalan dengan lancar. Pihaknya menekankan kepada para staf dan warga binaan ketika terjadi kebakaran agar tidak panik.
Pasek Sujendra juga mengakui, jika memang di Lapas Singaraja belum tersedia alat yang memadai terkait penanganan kebakaran. Pihaknya berharap di Lapas Singaraja segera bisa memiliki peralatan dalam upaya penanganan kebakaran. Yakni Apar, alarm bahaya kebakaran, serta hidran. "Terutama hidran, ini untuk memudahkan dalam akses dalam pengambilan air ketika ada kebakaran. Semoga bisa segera bisa dilengkapi," harapnya. *mz
Komentar