Maraton The Last Hope, 13 Hari Berlari Kelilingi Bali Sambil Kumpulkan Sampah Plastik
GIANYAR, NusaBali.com – Kepedulian terhadap lingkungan, khususnya terhadap dampak sampah plastik, digaungkan lewat lari maraton ‘The Last Hope', 27 September – 9 Oktober 2021.
Dimulainya kegiatan lari maraton, Senin (27/9/2021), ditandai dengan pelepasan burung merpati oleh Kapolres Gianyar AKBP I Made Bayu Sutha Sartana, dan Dandim 1616 Gianyar Letkol Inf Rachmad Puji Susetyo, dan Panglingsir Puri Ageng Blahbatuh Anak Agung Ngurah Kakarsana di garis start Puri Ageng Blahbatuh.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Mulung Parahita ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat di setiap daerah akan pentingnya menjaga lingkungan bebas dari sampah plastik.
Total jarak yang ditempuh selama 13 hari penyelenggaraan adalah 466 kilometer. Setiap hari terdapat 10 pelari maraton yang menempuh jarak 35 kilometer, dengan durasi 8 hingga 10 jam per hari. “Sembari berlari, peserta lari maraton juga memberikan edukasi kepada masyarakat, terkait pentingnya menjaga lingkungan bebas dari sampah plastik,” jelas Anak Agung Ngurah Kakarsana.
Kegiatan lari maraton tersebut pun akan melewati 39 desa. “Dalam kegiatan ini menargetkan 10 ton sampah plastik, dan 30 ton sampah organik. Karena selain berlari dan mengedukasi, pelari maraton juga mengumpulkan sampah di setiap daerah yang dilewati,” ujar Anak Agung Ngurah Kakarsana.
Event ini melibatkan 10.000 partisipan baik pelari, relawan, dan donatur dalam kegiatan maraton tersebut, yang diikuti secara langsung maupun virtual. “Diadakan juga secara virtual, dengan menyalakan GPS di daerah masing-masing menggunakan aplikasi Strava, yang tergabung dalam Club Strava The Last Hope. Semakin banyak yang berpartisipasi, maka semakin banyak masyarakat yang peduli dengan lingkungan,” ujarnya.
Lebih lanjut Anak Agung Ngurah Kakarsana menyampaikan bahwa masalah sampah, terutama sampah plastik sangat mengkhawatirkan terutama di daerah pantai, wilayah Kabupaten Gianyar. Dengan adanya kegiatan lari maraton tersebut dirinya pun berharap dapat menggugah kesadaran serta memberikan inspirasi dan motivasi kepada masyarakat, tentang bahaya sampah plastik terhadap lingkungan.
Perlu diketahui Mulung Parahita merupakan sebuah komunitas yang diciptakan oleh Muryansah, sebagai komunitas yang bergerak dalam peduli lingkungan terutama terhadap sampah plastik, dan pengelolaannya. *rma
Komentar