Gaji Guru SMA/SMK Negeri Macet
Para guru dan pegawai ini kelimpungan karena kesulitan pembiayaan kebutuhan harian, termasuk bayar utang.
GIANYAR, NusaBali
Sediktinya 758 guru, terdiri dari 390 guru SMK dan 368 guru SMA negeri di Kabupaten Gianyar, hingga Senini (30/1), belum menerima gaji Januari 2017. Kemacetan pencairan gaji juga menimpa 120 pegawai ASN (aparatur sipil negara) di SMA dan SMK negeri. Akibatnya, para guru dan pegawai ini kelimpungan karena kesulitan pembiayaan kebutuhan harian termasuk bayar utang.
Sejumlah guru SMA dan SMK negeri di Gianyar, Senin ((30/1), mengharapkan pemerintah, dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik) Bali segera mencairkan gaji mereka. Karena kebanyakan guru ini sangat mengandalkan pembiaayaan hidup dari gaji. ‘’Kalau guru punya usaha sampingan, mungkin tak masalah. Tapi kami yang tak punya sampingan ini, jelas masalah karena sebulan belum terima gaji,’’ jelas para guru setempat.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Gianyar Drs I Dewa Putu Alit Mpd membenarkan, para guru SMK negeri ini belum menerima gaji. Ia mengakui, macetnya gaji ini agak menjadi masalah bagi para guru terutama yang tak punya dana cadangan. Ia memaklumi para guru yang tak kuat bertahan jika gaji agak lama tak cair. ‘’Teman-teman guru banyak yang menanyakan, kapan gaji cair. Mereka memang nggak protes, tapi mereka terus ngejar saya dengan menanyakan kapan gaji cair,’’ jelas Kepala SMKN 1 Gianyar ini.
Terkait kondisi itu, pihaknya terus mencari informasi tentang macetny gaji dimaksud. Dewa Alit menambahkan, berdasarkan konfirmasi yang diperoleh dari jaringan Kepala SMK negeri se-Bali dan di jajaran Dinas Pendidikan Bali, kemacetan gaji guru SMK dan SMA untuk Januari 2017 ini terjadi se-Bali. ‘’Ini (guru SMA dan SMK negeri tak terima gaji,Red) bukan hanya terjadi di Gianyar,’’ jelasnya.
Hal hampir sama diungkapkan Ketua MKKS SMA se Kabupaten Gianyar I Wayan Gabra. Gabra yang Kepala SMAN 1 Ubud ini mengakui, para guru dan pegawai ASN di sekolahnya belum menerima gaji untuk Januari 2017. Meski tak ada guru yang terang-terangan protes terhadap macetnya gaji itu, ia mengharapkan agar Pemprov Bali segera bisa mencairkan gaji para guru dan pegawai negeri tersebut.
Harapan yang sama disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Gianyar Made Suradnya. Mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Gianyar ini menyatakan, pihaknya tak lagi berkewenangan untuk mengurus keberadaan guru SMA dan SMK negeri ini. Karena kewenangan itu sudah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Bali. ‘’Sebaiknya gaji para guru ini segera dicairkan,’’ jelasnya.
Dikonfirmasi, Kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis) Dinas Pendidikan Provinsi Bali di Kabupaten Gianyar, I Gusti Ayu Agung Trisna Dewi SE Ak MM mengakui, para guru SMK dan SMA negeri yang belum menerima gaji untuk Januari 2017, tak hanya terjadi di Gianyar, melinkan seluruh Bali. Kondisi ini karena keterlambatan penyetoran SKPP (surat keterangan pemutusan pembayaran) oleh kabupaten/kota, dari masing-masing kabupaten dan kota. ‘’Gaji baru bisa dicairkan jika persyaratannya dilengkapi dengan SKPP itu,’’ jelasnya.
Jelas dia, pascapengalihan pengelolaan SMA dan SMK negeri dari kabupaten/kota ke Provinsi Bali, jajaran Dinas Pendidikan hingga di setiap UPT terus kerja lembur untuk mengejar SKPP agar bisa mencairkan gaji dimaksud. Kondisi ini dampak dari pengalihan kewenangan pengelolaan dari kabupaten/kota ke Pemprov.
Di lain sisi, pencairan gaji tak mungkin sebagian-sebagian, melainkan harus kompak se Bali. Trisna Dewi optimis gaji tersebut bisa cair pada Februari 2017.
Terkait itu, Senin (30/1), pihak UPT Disdik di Gianuar dan jajaran kepala SMK dan SMA negeri di Gianyar menerima konfirmasi dari Disdik Bali, bahwa Disdik Bali akan menggelar rapat di Kantor Disdik Bali, Selasa (31/1) pukul 13.00 Wita. Agenda rapat, koordinasi menyeluruh terkait penyelenggaraan pendikan jenjang SMA dan SMK se Bali, khususnya tentang pencairan gaji para guru dan pegawai tersebut. * lsa
Sejumlah guru SMA dan SMK negeri di Gianyar, Senin ((30/1), mengharapkan pemerintah, dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik) Bali segera mencairkan gaji mereka. Karena kebanyakan guru ini sangat mengandalkan pembiaayaan hidup dari gaji. ‘’Kalau guru punya usaha sampingan, mungkin tak masalah. Tapi kami yang tak punya sampingan ini, jelas masalah karena sebulan belum terima gaji,’’ jelas para guru setempat.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Gianyar Drs I Dewa Putu Alit Mpd membenarkan, para guru SMK negeri ini belum menerima gaji. Ia mengakui, macetnya gaji ini agak menjadi masalah bagi para guru terutama yang tak punya dana cadangan. Ia memaklumi para guru yang tak kuat bertahan jika gaji agak lama tak cair. ‘’Teman-teman guru banyak yang menanyakan, kapan gaji cair. Mereka memang nggak protes, tapi mereka terus ngejar saya dengan menanyakan kapan gaji cair,’’ jelas Kepala SMKN 1 Gianyar ini.
Terkait kondisi itu, pihaknya terus mencari informasi tentang macetny gaji dimaksud. Dewa Alit menambahkan, berdasarkan konfirmasi yang diperoleh dari jaringan Kepala SMK negeri se-Bali dan di jajaran Dinas Pendidikan Bali, kemacetan gaji guru SMK dan SMA untuk Januari 2017 ini terjadi se-Bali. ‘’Ini (guru SMA dan SMK negeri tak terima gaji,Red) bukan hanya terjadi di Gianyar,’’ jelasnya.
Hal hampir sama diungkapkan Ketua MKKS SMA se Kabupaten Gianyar I Wayan Gabra. Gabra yang Kepala SMAN 1 Ubud ini mengakui, para guru dan pegawai ASN di sekolahnya belum menerima gaji untuk Januari 2017. Meski tak ada guru yang terang-terangan protes terhadap macetnya gaji itu, ia mengharapkan agar Pemprov Bali segera bisa mencairkan gaji para guru dan pegawai negeri tersebut.
Harapan yang sama disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Gianyar Made Suradnya. Mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Gianyar ini menyatakan, pihaknya tak lagi berkewenangan untuk mengurus keberadaan guru SMA dan SMK negeri ini. Karena kewenangan itu sudah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Bali. ‘’Sebaiknya gaji para guru ini segera dicairkan,’’ jelasnya.
Dikonfirmasi, Kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis) Dinas Pendidikan Provinsi Bali di Kabupaten Gianyar, I Gusti Ayu Agung Trisna Dewi SE Ak MM mengakui, para guru SMK dan SMA negeri yang belum menerima gaji untuk Januari 2017, tak hanya terjadi di Gianyar, melinkan seluruh Bali. Kondisi ini karena keterlambatan penyetoran SKPP (surat keterangan pemutusan pembayaran) oleh kabupaten/kota, dari masing-masing kabupaten dan kota. ‘’Gaji baru bisa dicairkan jika persyaratannya dilengkapi dengan SKPP itu,’’ jelasnya.
Jelas dia, pascapengalihan pengelolaan SMA dan SMK negeri dari kabupaten/kota ke Provinsi Bali, jajaran Dinas Pendidikan hingga di setiap UPT terus kerja lembur untuk mengejar SKPP agar bisa mencairkan gaji dimaksud. Kondisi ini dampak dari pengalihan kewenangan pengelolaan dari kabupaten/kota ke Pemprov.
Di lain sisi, pencairan gaji tak mungkin sebagian-sebagian, melainkan harus kompak se Bali. Trisna Dewi optimis gaji tersebut bisa cair pada Februari 2017.
Terkait itu, Senin (30/1), pihak UPT Disdik di Gianuar dan jajaran kepala SMK dan SMA negeri di Gianyar menerima konfirmasi dari Disdik Bali, bahwa Disdik Bali akan menggelar rapat di Kantor Disdik Bali, Selasa (31/1) pukul 13.00 Wita. Agenda rapat, koordinasi menyeluruh terkait penyelenggaraan pendikan jenjang SMA dan SMK se Bali, khususnya tentang pencairan gaji para guru dan pegawai tersebut. * lsa
Komentar