Pengeroyokan di Kafe Monjali Berakhir Damai
DENPASAR, NusaBali
Kasus pengeroyokan yang terjadi di Kafe Monjali, Jalan Mahendradatta, Denpasar Barat berakhir dengan perdamaian antara kedua belah pihak yang dilakukan di Mapolsek Denpasar Barat, Senin (22/11) siang.
Perdamaian ini disetujui setelah ada pertimbangan kemanusiaan. Baik pihak korban (pelapor), Anderson Benyamin Silla, 34 dan pihak pelaku (terlapor), Amos Ben Husyin Toelle alias (Boy), 47, Benny Felexinandre Toelle, 44, dan Hyginus Gens Keytimu, 53 semuanya hadir langsung. Perdamaian mereka disaksikan oleh masing-masing keluarga kedua belah pihak.
Andre mengaku memilih jalan damai setelah keluarga ketiga terlapor beritikad baik untuk bertemu langsung. Mempertimbangkan psikologi istri dan anak para terlapor, Andre memilih untuk berdamai.
Perdamaian mereka disaksikan oleh masing-masing saksi dari kedua belah pihak. Boy bersama dua rekannya langsung meminta maaf karena akibat peristiwa itu membuat perasaan tidak nyaman. Hubungan persaudaraan sesama dari NTT jadi kacau.
"Ini jalan terbaik (damai). Ada banyak isu beredar di luar, tetapi kami tegaskan itu semua bukan dari kami. Itu isu liar. Kejadian ini dijadikan pelajaran," ungkap Boy.
Sementara Andre menegaskan perdamaian tersebut tidak ada paksaan atau tekanan dari siapa pun. "Ini murni kemanusiaan. Saya tegaskan saya tidak meminta ganti kerugian apa pun baik materil maupun imateril dalam perdamaian ini," bebernya.
Sementara itu, beberapa penyidik yang ikut menyaksikan perdamaian kedua belah pihak menyampaikan damai itu adalah yang terbaik. Dikatakan langkah dari Andre melapor ke polisi benar, karena dengan lapor polisi kedua belah pihak bisa duduk bersama dan damai. Para penyidik meminta untuk jaga kedamaian, keamanan, dan kenyamanan Bali. *pol
Komentar