Pohon Roboh ke Arah Timur, Krama yang Sembahyang Pun Selamat
Saat pohon Beringin roboh ke arah timur Sabtu malam pukul 20.00 Wita, krama Desa Pakraman Pengoseka sedang sembahyang Tumpek Landep di Pura Catur Buwana yang berada di sebelah barat Pura Desa
Beringin di Jaba Pura Desa Pakraman Pengosekan Tumbang, Sejumlah Bangunan Suci Rusak
GIANYAR, NusaBali
Pohon Beringin berusia ratusan tahun yang berada di jaba Pura Desa Pakraman Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar mendadak tumbang, Sabtu (4/2) malam. Akibatnya, sejumlah bagunan suci (palinggih) di Pura Desa mengalami kerusakan. Untungnya, pohon Beringin roboh ke arah timur, sehingga krama yang sedang sembahyang malam itu selamat dari maut.
Saat bencana robohnya pohon Beringin di jaba Pura Desa Pakraman Pengosekan ini ter-jadi, Sabtu malam sekitar pukul 20.00 Wita, krama setempat sedang sembahyang serangkaian rahina Tumpek Landep pada Saniscara Kliwon Landep, di Pura Catur Buwana. Lokasi Pura Catur Buwana itu sendiri berada di sebelah barat Pura Desa Pakraman Pengosekan.
Beruntung, pohon Beringin ukuran ini roboh ke arah timur, sehingga para pamedek (umat yang tangkil sembahyang) di Pura Catur Buwana selamat dari maut. Syukurnya lagi, jalanan di sebelah timur Pura Desa Pakraman Pengosekan di mana pohon Beringin tumbang melintang, sedang dalam keadaan sepi lalulintas, sehingga tidak ada yang terluka.
Namun, robohnya pohon Beringin di jaba Pura Desa Pakraman Pengosekan ini meni-mbulkan kerugian material yang ditaksir mencapai sekitar Rp 400 juta. Pasalnya, sejumlah bangunan suci hancur tertimpa pohon. Bangunan yang rusak, antara lain, Bale Agung ukuran 8 meter x 4 meter, Candi Bentar Pura Desa Pakraman Pengosekan, dan tembok penyengker Pura Puseh. Selain itu, pohon Beringin tumbang ini menutup jalan raya, hingga sempat memutuskan arus lalulintas di jalur pariwisata tersebut.
Bendesa Pakraman Pengosekan, I Wayan Sumantra, mengatakan peristiwa robohnya pohon Beringin di jaba Pura Desa ini murni bencana alam. Diduga kuat, pohon beringin ukuran besar yang sudah berusia ratusan tahun ini roboh karena pangkal batangnya dalam kondisi lapuk. “Usia pohon Beringin ini sudah ratusan tahun, batangnya lapuk, hingga akhirnya tumbang,” ungkap Bendesa wayan Sumantra saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu (5/2).
Sementara itu, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar langsung terjun ke lokasi robohnya pohon Beringin di jaba Pura Desa Pakraman Pengosekan, Sabtu malam, begitu mendapat laporan. Petugas BPBD Gianyar menge-vakuasi pohon tumbang ini bersama anggota kepolisian dan krama setempat. Saat proseds evakuasi dilakukan, pengguna jalan harus balik arah.
Kepala BPBD Gianyar, AA Gde Oka Digjaya, mengatakan proses evakuasi pohon roboh dilakukan secara tuntas selama semalaman, agar jangan sampai lama mengganggu arus lalulintas. “Proses evakuasi pohon Berongin roboh dilakukan hingga Minggu dinihari. Kami bersyukur, karena tidakj ada korban jiwa maupun terluka dalam petaka ponoh Beringin roboh ini,’ jelas Gung Oka Digjaya. * e
GIANYAR, NusaBali
Pohon Beringin berusia ratusan tahun yang berada di jaba Pura Desa Pakraman Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar mendadak tumbang, Sabtu (4/2) malam. Akibatnya, sejumlah bagunan suci (palinggih) di Pura Desa mengalami kerusakan. Untungnya, pohon Beringin roboh ke arah timur, sehingga krama yang sedang sembahyang malam itu selamat dari maut.
Saat bencana robohnya pohon Beringin di jaba Pura Desa Pakraman Pengosekan ini ter-jadi, Sabtu malam sekitar pukul 20.00 Wita, krama setempat sedang sembahyang serangkaian rahina Tumpek Landep pada Saniscara Kliwon Landep, di Pura Catur Buwana. Lokasi Pura Catur Buwana itu sendiri berada di sebelah barat Pura Desa Pakraman Pengosekan.
Beruntung, pohon Beringin ukuran ini roboh ke arah timur, sehingga para pamedek (umat yang tangkil sembahyang) di Pura Catur Buwana selamat dari maut. Syukurnya lagi, jalanan di sebelah timur Pura Desa Pakraman Pengosekan di mana pohon Beringin tumbang melintang, sedang dalam keadaan sepi lalulintas, sehingga tidak ada yang terluka.
Namun, robohnya pohon Beringin di jaba Pura Desa Pakraman Pengosekan ini meni-mbulkan kerugian material yang ditaksir mencapai sekitar Rp 400 juta. Pasalnya, sejumlah bangunan suci hancur tertimpa pohon. Bangunan yang rusak, antara lain, Bale Agung ukuran 8 meter x 4 meter, Candi Bentar Pura Desa Pakraman Pengosekan, dan tembok penyengker Pura Puseh. Selain itu, pohon Beringin tumbang ini menutup jalan raya, hingga sempat memutuskan arus lalulintas di jalur pariwisata tersebut.
Bendesa Pakraman Pengosekan, I Wayan Sumantra, mengatakan peristiwa robohnya pohon Beringin di jaba Pura Desa ini murni bencana alam. Diduga kuat, pohon beringin ukuran besar yang sudah berusia ratusan tahun ini roboh karena pangkal batangnya dalam kondisi lapuk. “Usia pohon Beringin ini sudah ratusan tahun, batangnya lapuk, hingga akhirnya tumbang,” ungkap Bendesa wayan Sumantra saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu (5/2).
Sementara itu, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar langsung terjun ke lokasi robohnya pohon Beringin di jaba Pura Desa Pakraman Pengosekan, Sabtu malam, begitu mendapat laporan. Petugas BPBD Gianyar menge-vakuasi pohon tumbang ini bersama anggota kepolisian dan krama setempat. Saat proseds evakuasi dilakukan, pengguna jalan harus balik arah.
Kepala BPBD Gianyar, AA Gde Oka Digjaya, mengatakan proses evakuasi pohon roboh dilakukan secara tuntas selama semalaman, agar jangan sampai lama mengganggu arus lalulintas. “Proses evakuasi pohon Berongin roboh dilakukan hingga Minggu dinihari. Kami bersyukur, karena tidakj ada korban jiwa maupun terluka dalam petaka ponoh Beringin roboh ini,’ jelas Gung Oka Digjaya. * e
1
Komentar