Cuaca Cerah, Pohon Pule Tumbang
Proses evakuasi pohon berjalan cukup lama, menyebabkan kemacetan panjang arus lalintas dari dan menuju Singaraja.
Timpa Mobil, Motor dan Warung
MANGUPURA, NusaBali
Pohon Pule berusia tua di areal Pura Dalem Waturenggong, Banjar Delod Bale Agung, Desa Mengwi, tumbang dan melintang di tengah jalan, Kamis (23/2) sekitar pukul 15.00 Wita. Tak ayal kendaraan dari dan menuju Singaraja mengular cukup panjang saat proses evakuasi tengah berlangsung.
Menurut informasi di lapangan, sebelum kejadian suasana di lokasi cukup sepi, arus lalu lintas juga lengang. Di kompleks pura pun sedang tidak ada aktivitas keagamaan. Namun setelah mendengar bunyi kulkul bulus (kentongan) yang sengaja dibunyikan setelah terjadi pohon tumbang, warga pun mulai berdatangan.
Perbekel Mengwi I Ketut Umbara menyatakan, musibah ini sama sekali tak disangka. Pasalnya cuaca di kawasan Mengwi sekitarnya sangat cerah, malah tidak ada angin atau hujan sebelum kejadian. “Tiba-tiba saja pohon tumbang, padahal tidak ada hujan dan angin,” jelasnya menyatakan pohon tersebut sudah berusia ratusan tahun.
Akibat musibah ini tak hanya melumpuhkan arus lalu lintas, sebuah mobil Jimmy milik warga setempat I Nyoman Garis, 61, yang terparkir di seberang jalan ringsek karena tertimpa. Begitu juga sepeda motor Vario milik I Made Andreani, 42, juga rusak. Warung milik I Wayan Nik Yusditha, 62, pada bagian atapnya juga rusak dalam musibah ini. Yusditha sendiri yang saat itu sedang berada di warungnya, dia bahkan alami luka lecet karena terkena ranting dari dahan pohon yang tumbang. Tak hanya itu, tembok panyengker pura juga ikut rusak. Beruntung tidak ada korban jiwa. Kerugian ditaksir Rp 50 juta.
Proses evakuasi pohon berjalan cukup lama, pasalnya pohon pule memiliki diameter sekitar 1 meter dengan tinggi 30 meter, sehingga menyulitkan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, petugas Kebersihan Desa Mengwi dan masyarakat setempat dalam melakukan pemotongan. Tapi berkat kerja keras petugas dan masyarakat akhirnya pohon berhasil dievakuasi dan arus lalu lintas sudah kembali normal sore kemarin.
Menarik saat pohon tersebut diupacarai dan mau dibersihkan dari badan jalan tiba-tiba saja ada warga kerauhan. “Ada krama yang kerauhan, namanya Made Rai Suamba. Dia kerauhan persis setelah pohon itu tumbang, dan setelah diupacarai semua tim akhirnya dapat melakukan evakuasi,” kata Umbara.
Bersamaan dengan proses evakuasi, aparat kepolisian dari Polsek Mengwi dan Polres Badung terpaksa mengalihkan arus lalintas dari dan menuju Singaraja, Buleleng. Untuk arus lalu lintas dari Singaraja tujuan Badung-Denpasar dialihkan dari simpang Taman Ayun menuju ke Timur melalui Desa Gulingan atau Penarungan, sementara untuk tujuan Singaraja dialihkan ke jalan menuju Penarungan, sebelah selatan Pasar Beringkit menuju ke utara. “Sempat macet 1 km, tapi kami sudah alihkan jadi lancar,” terang Kapolsek Mengwi, Kompol I Nengah Patrem yang ditemui di lokasi. Mengenai total kerugian, Kompol Nengah Patrem menyebut sekitar Rp 50 juta. “Kami hitung total kerugian Rp 50 juta. Tapi nihil korban dalam musibah ini,” tandasnya.
Musibah dahan pohon pule yang tumbang ini turut jadi perhatian masyarakat. Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa pun langsung terjun ke lapangan meninjau tim melakukan evakuasi, ada juga Penglingsir Puri Ageng Mengwi AA Gde Agung, serta Camat Mengwi IGN Gede Jaya Saputra, dan juga Kabid Kedaruratan dan Logistik Ni Nyoman Ermy Setiari.
Gde Agung pada kesempatan tersebut mengatakan, atas musibah ini akan melaksanakan pecaruan kedurmanggalan (pembersihan). “Nanti (kemarin) setelah selesai pemotongan kami akan ada upacara kedurmanggalan. Tujuannya untuk memohon keselamatan bersama,” tutur Bupati Badung XI periode 2005-2015 tersebut. “Kemudian untuk rerahinan Tilem (25/2) besok kita akan laksanakan panunas ican kembali yakni ngaturang guru piduka (permohonan maaf),” imbuhnya.
Mengantisipasi dahan pohon pule yang lain ikut tumbang, kata Gde Agung, pihaknya bersama masyarakat sekitar berencana akan melakukan pemotongan beberapa ranting pohon yang lain. Karena masih ada ranting pohon yang dinilai membahayakan dan ditakutkan akan roboh lagi.
Sementara Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa yang meninjau langsung lokasi berjanji menyalurkan bantuan kepada para korban. Begitu juga untuk perbaikan segala sarana prasarana yang mengalami kerusakan. “Kami dari pemerintah pasti akan melakukan langkah lebih lanjut terhadap kerugian material dan kerugian fisik. Pihak Desa dan Camat diharapkan segera membuat laporan, dan menyiapkan segala upacara,” pesannya. Terkait upaya perbaikan selanjutnya, Wabup Suiasa menegaskan akan ditindaklanjuti oleh dinas terkait yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Panataan Ruan (PUPR) Kabupaten Badung.
Menganai rencana pemangkasan dahan pohon pule seperti disampaikan Gde Agung, Wabup Suiasa menyatakan mendukung. Bahkan pihaknya menginstruksikan DLHK untuk membantu masyarakat dalam pemangkasan. “Kami akan minta dinas terkait (DLHK) lakukan pemangkasan dengan ijin dari pihak desa, pura, dan pemangku setempat,” tukas Wabup Suiasa sembari juga memerintahkan agar DLHK memangkas pohon di tempat lain yang sudah usia tua dan rantingnya berpotensi tumbang. * asa
MANGUPURA, NusaBali
Pohon Pule berusia tua di areal Pura Dalem Waturenggong, Banjar Delod Bale Agung, Desa Mengwi, tumbang dan melintang di tengah jalan, Kamis (23/2) sekitar pukul 15.00 Wita. Tak ayal kendaraan dari dan menuju Singaraja mengular cukup panjang saat proses evakuasi tengah berlangsung.
Menurut informasi di lapangan, sebelum kejadian suasana di lokasi cukup sepi, arus lalu lintas juga lengang. Di kompleks pura pun sedang tidak ada aktivitas keagamaan. Namun setelah mendengar bunyi kulkul bulus (kentongan) yang sengaja dibunyikan setelah terjadi pohon tumbang, warga pun mulai berdatangan.
Perbekel Mengwi I Ketut Umbara menyatakan, musibah ini sama sekali tak disangka. Pasalnya cuaca di kawasan Mengwi sekitarnya sangat cerah, malah tidak ada angin atau hujan sebelum kejadian. “Tiba-tiba saja pohon tumbang, padahal tidak ada hujan dan angin,” jelasnya menyatakan pohon tersebut sudah berusia ratusan tahun.
Akibat musibah ini tak hanya melumpuhkan arus lalu lintas, sebuah mobil Jimmy milik warga setempat I Nyoman Garis, 61, yang terparkir di seberang jalan ringsek karena tertimpa. Begitu juga sepeda motor Vario milik I Made Andreani, 42, juga rusak. Warung milik I Wayan Nik Yusditha, 62, pada bagian atapnya juga rusak dalam musibah ini. Yusditha sendiri yang saat itu sedang berada di warungnya, dia bahkan alami luka lecet karena terkena ranting dari dahan pohon yang tumbang. Tak hanya itu, tembok panyengker pura juga ikut rusak. Beruntung tidak ada korban jiwa. Kerugian ditaksir Rp 50 juta.
Proses evakuasi pohon berjalan cukup lama, pasalnya pohon pule memiliki diameter sekitar 1 meter dengan tinggi 30 meter, sehingga menyulitkan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, petugas Kebersihan Desa Mengwi dan masyarakat setempat dalam melakukan pemotongan. Tapi berkat kerja keras petugas dan masyarakat akhirnya pohon berhasil dievakuasi dan arus lalu lintas sudah kembali normal sore kemarin.
Menarik saat pohon tersebut diupacarai dan mau dibersihkan dari badan jalan tiba-tiba saja ada warga kerauhan. “Ada krama yang kerauhan, namanya Made Rai Suamba. Dia kerauhan persis setelah pohon itu tumbang, dan setelah diupacarai semua tim akhirnya dapat melakukan evakuasi,” kata Umbara.
Bersamaan dengan proses evakuasi, aparat kepolisian dari Polsek Mengwi dan Polres Badung terpaksa mengalihkan arus lalintas dari dan menuju Singaraja, Buleleng. Untuk arus lalu lintas dari Singaraja tujuan Badung-Denpasar dialihkan dari simpang Taman Ayun menuju ke Timur melalui Desa Gulingan atau Penarungan, sementara untuk tujuan Singaraja dialihkan ke jalan menuju Penarungan, sebelah selatan Pasar Beringkit menuju ke utara. “Sempat macet 1 km, tapi kami sudah alihkan jadi lancar,” terang Kapolsek Mengwi, Kompol I Nengah Patrem yang ditemui di lokasi. Mengenai total kerugian, Kompol Nengah Patrem menyebut sekitar Rp 50 juta. “Kami hitung total kerugian Rp 50 juta. Tapi nihil korban dalam musibah ini,” tandasnya.
Musibah dahan pohon pule yang tumbang ini turut jadi perhatian masyarakat. Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa pun langsung terjun ke lapangan meninjau tim melakukan evakuasi, ada juga Penglingsir Puri Ageng Mengwi AA Gde Agung, serta Camat Mengwi IGN Gede Jaya Saputra, dan juga Kabid Kedaruratan dan Logistik Ni Nyoman Ermy Setiari.
Gde Agung pada kesempatan tersebut mengatakan, atas musibah ini akan melaksanakan pecaruan kedurmanggalan (pembersihan). “Nanti (kemarin) setelah selesai pemotongan kami akan ada upacara kedurmanggalan. Tujuannya untuk memohon keselamatan bersama,” tutur Bupati Badung XI periode 2005-2015 tersebut. “Kemudian untuk rerahinan Tilem (25/2) besok kita akan laksanakan panunas ican kembali yakni ngaturang guru piduka (permohonan maaf),” imbuhnya.
Mengantisipasi dahan pohon pule yang lain ikut tumbang, kata Gde Agung, pihaknya bersama masyarakat sekitar berencana akan melakukan pemotongan beberapa ranting pohon yang lain. Karena masih ada ranting pohon yang dinilai membahayakan dan ditakutkan akan roboh lagi.
Sementara Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa yang meninjau langsung lokasi berjanji menyalurkan bantuan kepada para korban. Begitu juga untuk perbaikan segala sarana prasarana yang mengalami kerusakan. “Kami dari pemerintah pasti akan melakukan langkah lebih lanjut terhadap kerugian material dan kerugian fisik. Pihak Desa dan Camat diharapkan segera membuat laporan, dan menyiapkan segala upacara,” pesannya. Terkait upaya perbaikan selanjutnya, Wabup Suiasa menegaskan akan ditindaklanjuti oleh dinas terkait yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Panataan Ruan (PUPR) Kabupaten Badung.
Menganai rencana pemangkasan dahan pohon pule seperti disampaikan Gde Agung, Wabup Suiasa menyatakan mendukung. Bahkan pihaknya menginstruksikan DLHK untuk membantu masyarakat dalam pemangkasan. “Kami akan minta dinas terkait (DLHK) lakukan pemangkasan dengan ijin dari pihak desa, pura, dan pemangku setempat,” tukas Wabup Suiasa sembari juga memerintahkan agar DLHK memangkas pohon di tempat lain yang sudah usia tua dan rantingnya berpotensi tumbang. * asa
1
Komentar