Jro Gede Sudarta Kawal Pusaka Ratu Pande Besakih Sejak 1979
AMLAPURA, NusaBali
Pamangku Pura Ratu Pande Besakih, Jro Gede Pande Sudarta, sejak Karya Agung Eka Dasa Rudra di Pura Penataran Agung Besakih tahun 1979 selalu mengawal keris pusaka Ida Bhatara Ratu Pande.
Mengawal keris pusaka saat kasudi jadi pamangku pada umur 20 tahun. Keris pusaka itu wajib digunakan menyupat hewan kurban. Jro Gede Pande Sudarta mengungkapkan, keris pusaka disungsung di Pura Ratu Pande. Keris sepanjang 50 centimeter itu terbungkus kain merah. Menjadi pamangku menggantikan kedua orangtuanya yang almarhum, Jro Mangku Pande Gede Bawa dan Ni Luh Pande. Selanjutnya putra kedua dari 11 bersaudara ini menjadi Jro Gede tahun 1999. Awal menjadi pamangku, Jero Gede Sudarta menyaksikan keajaiban saat mengupas kelapa untuk membuat minyak. Minyak ini untuk menggoreng jajan suci jelang puncak Karya Agung Eka Dasa Rudra tahun 1979. “Muncul ular dari minyak yang mendidih. Minyak itu jadinya berwarna merah,” kenang Jero Gede Sudarta, Kamis (17/3).
Minyak merah itu dikeramatkan. Minyak itu diganti dengan minyak lainnya untuk menggoreng jajan suci. Menurutnya, kejadian gaib Karya Eka Dasa Rudra tidak hanya munculnya ular dari minyak di dalam wajan. Muncul juga enam pamangku gaib yang ngayah berbaur dengan umat sedharma. Usai melakukan tahapan pekerjaan, pamangku itu lalu menghilang. “Saya berupaya suntuk ngayah mundut keris pusaka Ida Bhatara Ratu Pande dan ngayah kaitan upacara, sehingga selalu dianugerahi keselamatan lahir dan bathin,” ungkap ayah dua anak dan 5 cucu ini. *ak16
Komentar