Delapan Tenaga Kerja Tunggu Jadwal Keberangkatan ke Jepang
AMLAPURA, NusaBali
Yayasan Lascarya Paramaseva di Banjar Darma Winangun, Desa Tianyar Timur, Kecamatan Kubu, Karangasem bekerja sama dengan LPK CIS (Lembaga Pelatihan dan Kursus Cakrawala Indonesia Sejahtera) Jakarta segera kirim 8 tenaga kerja ke Jepang.
Sebanyak 8 tenaga kerja ini tinggal menunggu jadwal keberangkaran ke Jepang. Sebelumnya, sebanyak 31 calon tenaga kerja mengikutu tes wawancara secara online.
Pengelola Yayasan Lascarya Paramaseva I Made Putu Kawi Suardana mengungkapkan, siswa angkatan I yang mengikuti pelatihan di bawah bimbingan LPK CIS Jakarta sebanyak 31 siswa. Lulus tes wawancara sebanyak 23 siswa. Tetapi yang diminta segera diberangkatkan hanya 8 siswa, lainnya menunggu jadwal keberangkatan. “Mereka kerja di bidang konstruksi, pertanian, dan pabrik plastik. Tenaga kerja yang dibutuhkan Jepang sesuai kerja sama antara LPK CIS Jakarta dengan perusahaan di Jepang,” ungkap Kawi Suarsana, Kamis (7/4).
Kawi Suardana menambahkan, siswa angkatan II sebanyak 11 siswa, hanya 1 siswa lulus tes wawancara. LPK CIS menjamin semua siswa yang telah menjalani pelatihan mendapat kesempatan kerja di Jepang, hanya menunggu giliran saja. Calon tenaga kerja yang dilatih sesuai permintaan dari Jepang. Selama pelatihan hanya memahirkan bahasa Jepang agar tidak kesulitan berkomunikasi setelah bekerja di Jepang. LPK CIS Jakarta ke Desa Tianyar pada Juli 2021 lalu untuk merekrut calon tenaga kerja dari keluarga kurang mampu. Mereka akan dipekerjakan di bidang perkebunan, pertanian, peternakan, konstruksi, dan keperawatan.
LPK CIS menjalin kerja sama dengan Yayasan Lascarya Paramaseva, langsung merekrut calon tenaga kerja. Mereka mengikuti pelatihan selama dua bulan Agustus-September 2021. “Statusnya magang selama 3 tahun, setelah itu bisa kerja secara penuh dan menggunakan visa kerja,” jelas Kawi Suardana. Bagi calon tenaga kerja tidak punya biaya saat berangkat ke Jepang, diberikan pinjaman tanpa agunan dari LPK CIS. Dana pinjaman Rp 30 juta per siswa untuk biaya keberangkatan. Setelah resmi bekerja dan dapat gaji, pinjaman itu dikembalikan dengan cara kredit selama 8 bulan. Selama menjalani pelatihan, para siswa kena biaya Rp 5,5 juta dari kewajiban Rp 10 juta. *k16
Komentar