Hujan Lebat, Kota Bangli Kebanjiran
Hujan lebat yang terjadi Selasa (14/3) dari sekitar pukul 14.30 sampai 16.30 Wita mengakibatkan kota Bangli dan sekitarnya kebanjiran di sejumlah lokasi.
BANGLI, NusaBali
Di antaranya di perempatan di Patung Singa Murti Jalan Brigjen I Gusti Ngurah Rai ke Selatan, terus di lingkungan kantor bupati. Banjir juga terjadi di lingkungan Kawan di Jalan Kusumayudha.
Dari pantauan, banjir membuat aktivitas warga terganggu. Selain itu beberapa kendaraan warga ngadat karena pemiliknya nekat menorobos luapan air. Beberapa pedagang kaki lima juga kerepotan, khawatir gerobak dagangan mereka hanyut.
“Ini karena gorong-gorong tersumbat sampah,” kata I Made Suteja, salah seorang warga sembari menunjuk gorong-gorong di sebelah Utara Lapangan Kapten AA Anom Mudita, yang merupakan drainase kota sekaligus saluran irigasi Subak Uma Aya. “Coba itu kan mampet karena sampah,” imbuhnya.
Sementara di lingkungan Kantor Bupati Bangli luberan air tak hanya menyebabkan lingkungan kantor tergenang setinggi sekitar 30 centimeter, juga ‘kepungan’ sampah dan bau busuk menyengat. Diyakini bau menyengat tersebut berasal dari sampah yang membusuk dan limbah dari drainase. Luberan banjir tersebut membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menerjunkan belasan petugas untuk membersihkan serakan sampah di lingkungan Kantor Bupati Bangli, dan menguras gorong-gorong yang mampet di lingkungan kota dipimpin Kadis LH Ida Ayu Gede Yudi Sutha. * k17
Di antaranya di perempatan di Patung Singa Murti Jalan Brigjen I Gusti Ngurah Rai ke Selatan, terus di lingkungan kantor bupati. Banjir juga terjadi di lingkungan Kawan di Jalan Kusumayudha.
Dari pantauan, banjir membuat aktivitas warga terganggu. Selain itu beberapa kendaraan warga ngadat karena pemiliknya nekat menorobos luapan air. Beberapa pedagang kaki lima juga kerepotan, khawatir gerobak dagangan mereka hanyut.
“Ini karena gorong-gorong tersumbat sampah,” kata I Made Suteja, salah seorang warga sembari menunjuk gorong-gorong di sebelah Utara Lapangan Kapten AA Anom Mudita, yang merupakan drainase kota sekaligus saluran irigasi Subak Uma Aya. “Coba itu kan mampet karena sampah,” imbuhnya.
Sementara di lingkungan Kantor Bupati Bangli luberan air tak hanya menyebabkan lingkungan kantor tergenang setinggi sekitar 30 centimeter, juga ‘kepungan’ sampah dan bau busuk menyengat. Diyakini bau menyengat tersebut berasal dari sampah yang membusuk dan limbah dari drainase. Luberan banjir tersebut membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menerjunkan belasan petugas untuk membersihkan serakan sampah di lingkungan Kantor Bupati Bangli, dan menguras gorong-gorong yang mampet di lingkungan kota dipimpin Kadis LH Ida Ayu Gede Yudi Sutha. * k17
Komentar