Realisasi Fisik Triwulan I, Empat OPD Nol Persen
Pembangunan fisik pada Triwulan I Tahun 2017, empat OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Karangasem realisasinya masih nol persen.
AMLAPURA, NusaBali
Delapan OPD mendekati target skor hijau, selebihnya rapor merah. Berbagai kendala dihadapi OPD hingga targetnya belum terpenuhi. Salah satunya, belum mapannya OPD beroperasi dan lambatnya amprah DAK (dana alokasi khusus). Begitu juga pada delapan camat se-Karangasem, tiga kecamatan berada di garis merah, yakni Karangasem, Bebandem dan Kubu. Hal itu berdasarkan evaluasi Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Karangasem dipimpin I Made Sujana Erawan di Amlapura, Kamis (16/3).
Empat OPD yang realisasi fisiknya nol persen yakni Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga yang mestinya di Triwulan I tuntas 4,66 persen dari total target selama setahun. Dinas Kesehatan targetnya 21,08 persen, Satpol PP targetnya 35,75 persen, dan Sekretariat Dewan DPRD Karangasem targetnya 47,20 persen.
Sedangkan delapan OPD yang rapornya hijau, walau masih menyisakan target di Triwulan I hingga akhir Maret 2017, yakni Dinas Sosial mencapai 96,79 persen, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 94,19 persen, Bagian Kesra 89,65 persen, Dinas PU Penataan Ruang 82,95 persen, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 75,25 persen, Bagian Organisasi 71,88 persen, Bagian Pengadaan 67,35 persen, dan Dinas Koperasi dan UKM 65,21 persen. Sedangkan lima kecamatan yang skornya hijau Camat Rendang 78,80 persen, Abang 71,20 persen, Manggis 71,15 persen, Sidemen 65,79 persen dan Selat 64,70 persen.
Kapala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Karangasem I Made Sujana Erawan menerangkan, penyebab belum tercapainya target di Triwulan I karena serapan anggaran bersumber dari DAK (dana alokasi khusus) belum optimal. “Terutama di Disdikpora ada juklak dan juknis penggunaan dana BOS dan serapan DAK yang baru turun, sehingga realisasinya terhambat,” kata Sujana Erawan. Begitu juga di Dinas Kesehatan. “Bukan disebabkan, di lembaga itu belum ada pimpinannya, serapan DAK yang lambat,” tambahnya.
Plh Kadisdikpora Karangasem I Wayan Sutrisna mengakui laporan yang masuk ke Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah masih nol persen. Padahal kenyataannya realisasi fisik dan serapan anggaran di Triwulan I telah mencapai Rp 600 juta lebih.
“Ada sistem yang belum bisa nyambung ke Badan Perencana Penelitian dan Pengembangan Daerah. Sehingga data terkirim tidak bisa diterima, makanya capaiannya terlihat masih nol persen,” kata Sutrisna. Terkait persoalan itu, Sutrisna mengaku telah berkoordinasi dengan petugas operator di kantornya. *k16
Empat OPD yang realisasi fisiknya nol persen yakni Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga yang mestinya di Triwulan I tuntas 4,66 persen dari total target selama setahun. Dinas Kesehatan targetnya 21,08 persen, Satpol PP targetnya 35,75 persen, dan Sekretariat Dewan DPRD Karangasem targetnya 47,20 persen.
Sedangkan delapan OPD yang rapornya hijau, walau masih menyisakan target di Triwulan I hingga akhir Maret 2017, yakni Dinas Sosial mencapai 96,79 persen, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 94,19 persen, Bagian Kesra 89,65 persen, Dinas PU Penataan Ruang 82,95 persen, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 75,25 persen, Bagian Organisasi 71,88 persen, Bagian Pengadaan 67,35 persen, dan Dinas Koperasi dan UKM 65,21 persen. Sedangkan lima kecamatan yang skornya hijau Camat Rendang 78,80 persen, Abang 71,20 persen, Manggis 71,15 persen, Sidemen 65,79 persen dan Selat 64,70 persen.
Kapala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Karangasem I Made Sujana Erawan menerangkan, penyebab belum tercapainya target di Triwulan I karena serapan anggaran bersumber dari DAK (dana alokasi khusus) belum optimal. “Terutama di Disdikpora ada juklak dan juknis penggunaan dana BOS dan serapan DAK yang baru turun, sehingga realisasinya terhambat,” kata Sujana Erawan. Begitu juga di Dinas Kesehatan. “Bukan disebabkan, di lembaga itu belum ada pimpinannya, serapan DAK yang lambat,” tambahnya.
Plh Kadisdikpora Karangasem I Wayan Sutrisna mengakui laporan yang masuk ke Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah masih nol persen. Padahal kenyataannya realisasi fisik dan serapan anggaran di Triwulan I telah mencapai Rp 600 juta lebih.
“Ada sistem yang belum bisa nyambung ke Badan Perencana Penelitian dan Pengembangan Daerah. Sehingga data terkirim tidak bisa diterima, makanya capaiannya terlihat masih nol persen,” kata Sutrisna. Terkait persoalan itu, Sutrisna mengaku telah berkoordinasi dengan petugas operator di kantornya. *k16
Komentar