Waspada, Potensi Gelombang Tinggi di Selatan Bali
BBMKG Sebut Ketinggian Gelombang Bisa Mencapai 5 Meter
Potensi gelombang tinggi kemungkinan bisa bertahan secara fluktuatif hingga sepekan ke depan.
MANGUPURA, NusaBali
Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan selatan Bali. Gelombang tinggi diperkirakan meningkat beberapa hari ke depan hingga 5 meter.
Prakirawan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Putu Agus Dedi Permana, mengimbau pelaku pariwisata bahari dan masyarakat untuk lebih waspada, terutama nelayan yang akan melaut. Sebab, tinggi gelombang pada Senin (20/6) hari ini diprediksi mencapai 5 meter.
“Untuk hari ini (kemarin), tinggi gelombang di selatan Bali mencapai 3,5 meter. Tetapi untuk besok (hari ini), tinggi gelombangnya sudah mencapai 5 meter,” kata Permana saat dikonfirmasi via ponsel, Minggu (19/6).
Menurut Permana, potensi gelombang tinggi kemungkinan bisa bertahan secara fluktuatif hingga sepekan ke depan. Dengan kata lain, suatu saat bisa turun dan kemudian meningkat lagi.
Terkait adanya gelombang tinggi itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Utamanya yakni kecepatan angin permukaan laut di perairan selatan Bali yang bisa mencapai 25 knot atau ambang batas ekstrem. “Angka tersebut terbilang lebih tinggi jika dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya yang mencatat kecepatan angin berkisar antara 15 sampai 20 knot,” jelas Permana.
Faktor lain, lanjutnya, karena perairan selatan Bali adalah berpapasan dengan Samudera Hindia. Di lautan yang lebih luas, gelombangnya akan cenderung lebih tinggi. Di mana untuk di selatan Bali biasanya dipengaruhi oleh fenomena swell atau alun.
Lantaran terbilang cukup tinggi, Permana mengimbau kepad semua pihak terutama nelayan para nelayan untuk lebih waspada saat melaut. “Selain itu, pelaku wisata bahari dan kapal penumpang juga diharapkan untuk lebih waspada. Hal ini semata untuk mencegah hal yang tidak diinginkan,” imbauannya.
Sekadar mengingatkan, gelombang tinggi sempat menerjang objek wisata Pantai Melasti, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (24/5). Akibatnya sejumlah kursi dan payung milik pedagang yang sedang berada di bibir pantai tersapu ombak. Untungnya barang-barang milik pedagang berhasil diselamatkan.
Asisten Manager Pengelola Obyek Wisata Pantai Melasti I Made Wijana, mengatakan gelombang tinggi yang menerjang Pantai Melasti Senin siang terjadi saat tidak banyak pengunjung. Walaupun gelombang tergolong tinggi, lanjutnya, tidak sampai ke pesisir. “Tadi memang cukup tinggi gelombang. Tapi belum sampai ke pesisir. Belum menyentuh seluruh pantai,” kata Wijana.
Menurut Wijana, adanya video viral penyedia jasa yang sempat terkena sapuan ombak, disebabkan pemasangan lounge chair terlalu dekat dengan air laut. “Kalau ada penyedia jasa yang terseret semua barang-barangnya, hal itu karena tidak mengindahkan imbauan dan memasang terlalu dekat dengan air laut,” kata Wijana.
Untungnya, sambung Wijana, saat gelombang naik, sejumlah pedagang dan life guard menyelamatkan barang-barang yang tersapu gelombang tinggi, seperti kursi dan payung. “Saat kondisi gelombang tinggi, sudah ada tim dari life guard yang siaga,” tegasnya. *dar
Prakirawan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Putu Agus Dedi Permana, mengimbau pelaku pariwisata bahari dan masyarakat untuk lebih waspada, terutama nelayan yang akan melaut. Sebab, tinggi gelombang pada Senin (20/6) hari ini diprediksi mencapai 5 meter.
“Untuk hari ini (kemarin), tinggi gelombang di selatan Bali mencapai 3,5 meter. Tetapi untuk besok (hari ini), tinggi gelombangnya sudah mencapai 5 meter,” kata Permana saat dikonfirmasi via ponsel, Minggu (19/6).
Menurut Permana, potensi gelombang tinggi kemungkinan bisa bertahan secara fluktuatif hingga sepekan ke depan. Dengan kata lain, suatu saat bisa turun dan kemudian meningkat lagi.
Terkait adanya gelombang tinggi itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Utamanya yakni kecepatan angin permukaan laut di perairan selatan Bali yang bisa mencapai 25 knot atau ambang batas ekstrem. “Angka tersebut terbilang lebih tinggi jika dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya yang mencatat kecepatan angin berkisar antara 15 sampai 20 knot,” jelas Permana.
Faktor lain, lanjutnya, karena perairan selatan Bali adalah berpapasan dengan Samudera Hindia. Di lautan yang lebih luas, gelombangnya akan cenderung lebih tinggi. Di mana untuk di selatan Bali biasanya dipengaruhi oleh fenomena swell atau alun.
Lantaran terbilang cukup tinggi, Permana mengimbau kepad semua pihak terutama nelayan para nelayan untuk lebih waspada saat melaut. “Selain itu, pelaku wisata bahari dan kapal penumpang juga diharapkan untuk lebih waspada. Hal ini semata untuk mencegah hal yang tidak diinginkan,” imbauannya.
Sekadar mengingatkan, gelombang tinggi sempat menerjang objek wisata Pantai Melasti, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (24/5). Akibatnya sejumlah kursi dan payung milik pedagang yang sedang berada di bibir pantai tersapu ombak. Untungnya barang-barang milik pedagang berhasil diselamatkan.
Asisten Manager Pengelola Obyek Wisata Pantai Melasti I Made Wijana, mengatakan gelombang tinggi yang menerjang Pantai Melasti Senin siang terjadi saat tidak banyak pengunjung. Walaupun gelombang tergolong tinggi, lanjutnya, tidak sampai ke pesisir. “Tadi memang cukup tinggi gelombang. Tapi belum sampai ke pesisir. Belum menyentuh seluruh pantai,” kata Wijana.
Menurut Wijana, adanya video viral penyedia jasa yang sempat terkena sapuan ombak, disebabkan pemasangan lounge chair terlalu dekat dengan air laut. “Kalau ada penyedia jasa yang terseret semua barang-barangnya, hal itu karena tidak mengindahkan imbauan dan memasang terlalu dekat dengan air laut,” kata Wijana.
Untungnya, sambung Wijana, saat gelombang naik, sejumlah pedagang dan life guard menyelamatkan barang-barang yang tersapu gelombang tinggi, seperti kursi dan payung. “Saat kondisi gelombang tinggi, sudah ada tim dari life guard yang siaga,” tegasnya. *dar
Komentar