Gelombang Tinggi, Nelayan Diimbau Tak Melaut
Nelayan Tabanan dimbau tak melaut. Seruan ini diberikan menyusul adanya potensi ancaman gelombang tinggi mencapai 2 meter di pantai selatan Kabupaten Tabanan.
TABANAN, NusaBali
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tabanan, I Ketut 'Sadam' Arsana Yasa mengatakan, sesuai dengan informasi yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gelombang tinggi mulai terjadi pada Senin (20/6) hingga Minggu (26/9) mendatang. Ancaman gelombang tinggi bisa mencapai 2 meter. "Puncaknya gelombang tinggi pada Jumat (26/6) mendatang," kata Sadam, Minggu (19/6).
Kata dia, tak hanya di Pantai Selatan saja adanya ancaman gelombang tinggi. Pantai di Jawa pun mengalami hal sama, bahkan bisa saja gelombang mencapai 3 meter. "Dari pengalaman periode sama tahun sebelumnya pantai selatan di Tabanan memang selalu terjadi ancaman gelombang tinggi," katanya.
Terkait hal tersebut untuk menghindari terjadi hal yang tak diinginkan, mengimbau kepada seluruh nelayan di Kabupaten Tabanan agar mulai awal pekan depan sementara tidak melakukan aktivitas untuk melaut. Apalagi selama pekan depan potensi jumlah tangkapan lobster yang menjadi incaran par nelayan dalam kondisi menurun dari sebelumnya. “Akhirnya saya sampaikan di grup WA, karena kondisi cuaca terpantau besok hingga minggu yang akan datang ini belum ada penurunan gelombang. Maka lebih baik istirahat dulu,” imbaunya.
Bahkan dia menambahkan, hembusan angin di kawasan pesisir juga cukup kencang. Hembusan angin berada cukup kencang antara 7-12 knot. "Biasanya, hembusan angin di atas 10 knot berpotensi membuat jukung nelayan ini berada dalam posisi yang bahaya jika dipaksakan untuk melakukan aktivitas melaut," tandas Sadam yang juga anggota DPRD Tabanan dari Fraksi PDIP ini. *des
Kata dia, tak hanya di Pantai Selatan saja adanya ancaman gelombang tinggi. Pantai di Jawa pun mengalami hal sama, bahkan bisa saja gelombang mencapai 3 meter. "Dari pengalaman periode sama tahun sebelumnya pantai selatan di Tabanan memang selalu terjadi ancaman gelombang tinggi," katanya.
Terkait hal tersebut untuk menghindari terjadi hal yang tak diinginkan, mengimbau kepada seluruh nelayan di Kabupaten Tabanan agar mulai awal pekan depan sementara tidak melakukan aktivitas untuk melaut. Apalagi selama pekan depan potensi jumlah tangkapan lobster yang menjadi incaran par nelayan dalam kondisi menurun dari sebelumnya. “Akhirnya saya sampaikan di grup WA, karena kondisi cuaca terpantau besok hingga minggu yang akan datang ini belum ada penurunan gelombang. Maka lebih baik istirahat dulu,” imbaunya.
Bahkan dia menambahkan, hembusan angin di kawasan pesisir juga cukup kencang. Hembusan angin berada cukup kencang antara 7-12 knot. "Biasanya, hembusan angin di atas 10 knot berpotensi membuat jukung nelayan ini berada dalam posisi yang bahaya jika dipaksakan untuk melakukan aktivitas melaut," tandas Sadam yang juga anggota DPRD Tabanan dari Fraksi PDIP ini. *des
Komentar