Irfan-Sylvano Duet Tajam
Saya sudah tonton videonya. Kami memang hanya cetak satu gol. Tapi kalau mau jujur, ada enam hingga tujuh peluang on-side yang dianggap off-side.
MANGUPURA,NusaBali
Kekalahan 1-2 dari lawatan Bali United ke kandang PSS Sleman, Minggu (19/3) lalu, tak membuat Hans Peter Scaller (HPS) kecewa. Meski takluk 1-2, pelatih asal Austria itu tetap memuji kinerja anak asuhnya, khususnya lini serang Serdadu Tridatu.
“Hasil bagi saya bukan segala. Tapi saya mulai tenang karena empat striker kami sejauh ini menunjukkan progres yang bagus. Lini depan Bali United sudah aman dan cukup menjajikan ketajamannya,” kata Peter.
Apalagi duet Sylvano Comvalius dan Irfan Bachdim menurutnya sudah mulai menemukan keselarasan. Pada uji tanding di Sleman mereka hanya mampu mengkreasikan satu gol. Namun Hans Peter menilai lini depannya mulai bisa mengatasi permasalahan klasik, yakni penyelesaian akhir.
Bahkan kehadiran Sylvano, menurut Hans Peter, juga mulai memberi kontribusi nyata bagi ketajaman lini serang Bali United. Hans Peter mengaku sudah menonton ulang rekaman laga bali United melawan PSS Sleman. Diakui banyak on side jadi off side, sehingga tidak bisa mencetak gol.
“Kami memang hanya bisa cetak satu gol. Tapi kalau mau jujur, ada enam hingga tujuh peluang on-side yang dianggap off-side,” ujar Hans Peter.
Selain memuji duet Sylvano dan Irfan Bachdim, Hans Peter juga punya pandangan positif pada potensi Yandi Sofyan Munawar (24 tahun). Dia mengaku mempelajari rekam jejak Yandi sejak awal karir keprofesionalannya. Hans Peter sangat yakin, Yandi bakal segera kembali menemukan performa terbaiknya.
“Saya tahu dia punya riwayat cedera yang panjang. Saya juga tahu dia tidak punya kesempatan bermain yang banyak di tim sebelumnya. Tapi saya percaya dia adalah striker hebat,” kata Peter.
Bahkan sikap Yandi Sofyan juga cukup positif dan kompetitif. Yandi mengaku tak merasa terusik dengan kedatangan bomber asing asal Belanda, Sylvano Comvalius. Dia malah menganggap Sylvano sebagai cambuk baginya agar terus terpacu untuk bisa menyajikan performa terbaik.
“Saya pikir di semua tim persaingan jadi pemain utama itu selalu ada. Saya selalu merespon situasi seperti itu sebagai tantangan bagi saya agar terus bisa lebih baik lagi,” kata Yandi.
Bahkan Yandi tak sungkan memuji penampilan perdana Sylvano bersama Bali United kala bertandang ke Sleman beberapa waktu lalu. Yandi menyebut, kehadiran striker jangkung itu mampu menambah daya gedor Bali United.
Terkait kondisi cedera engkel yang membekapnya pasca laga kontra PSS Sleman, Yandi mengatakan merasa agak lebih baik. Meski demikian, menurut perkiraan tim dokter, dirinya diminta tetap istirahat hingga beberapa hari ke depan. *dek
“Hasil bagi saya bukan segala. Tapi saya mulai tenang karena empat striker kami sejauh ini menunjukkan progres yang bagus. Lini depan Bali United sudah aman dan cukup menjajikan ketajamannya,” kata Peter.
Apalagi duet Sylvano Comvalius dan Irfan Bachdim menurutnya sudah mulai menemukan keselarasan. Pada uji tanding di Sleman mereka hanya mampu mengkreasikan satu gol. Namun Hans Peter menilai lini depannya mulai bisa mengatasi permasalahan klasik, yakni penyelesaian akhir.
Bahkan kehadiran Sylvano, menurut Hans Peter, juga mulai memberi kontribusi nyata bagi ketajaman lini serang Bali United. Hans Peter mengaku sudah menonton ulang rekaman laga bali United melawan PSS Sleman. Diakui banyak on side jadi off side, sehingga tidak bisa mencetak gol.
“Kami memang hanya bisa cetak satu gol. Tapi kalau mau jujur, ada enam hingga tujuh peluang on-side yang dianggap off-side,” ujar Hans Peter.
Selain memuji duet Sylvano dan Irfan Bachdim, Hans Peter juga punya pandangan positif pada potensi Yandi Sofyan Munawar (24 tahun). Dia mengaku mempelajari rekam jejak Yandi sejak awal karir keprofesionalannya. Hans Peter sangat yakin, Yandi bakal segera kembali menemukan performa terbaiknya.
“Saya tahu dia punya riwayat cedera yang panjang. Saya juga tahu dia tidak punya kesempatan bermain yang banyak di tim sebelumnya. Tapi saya percaya dia adalah striker hebat,” kata Peter.
Bahkan sikap Yandi Sofyan juga cukup positif dan kompetitif. Yandi mengaku tak merasa terusik dengan kedatangan bomber asing asal Belanda, Sylvano Comvalius. Dia malah menganggap Sylvano sebagai cambuk baginya agar terus terpacu untuk bisa menyajikan performa terbaik.
“Saya pikir di semua tim persaingan jadi pemain utama itu selalu ada. Saya selalu merespon situasi seperti itu sebagai tantangan bagi saya agar terus bisa lebih baik lagi,” kata Yandi.
Bahkan Yandi tak sungkan memuji penampilan perdana Sylvano bersama Bali United kala bertandang ke Sleman beberapa waktu lalu. Yandi menyebut, kehadiran striker jangkung itu mampu menambah daya gedor Bali United.
Terkait kondisi cedera engkel yang membekapnya pasca laga kontra PSS Sleman, Yandi mengatakan merasa agak lebih baik. Meski demikian, menurut perkiraan tim dokter, dirinya diminta tetap istirahat hingga beberapa hari ke depan. *dek
Komentar