Kolaborasi Seniman-Polisi Tampilkan Tari Kolosal Bhayangkara Wilwatikta
Pertunjukan Saat Apel Peringatan HUT ke-76 Bhayangkara di Mapolres Gianyar
Garapan Bhayangkara Wilwatikta menggambarkan tentang Maha Patih Gajah Mada dengan Maha Patih Kebo Iwa yang punya visi misi sama, yakni menyatukan Nusantara.
GIANYAR, NusaBali
Kolaborasi seniman dan anggota polisi tersaji apik dalam pementasan Tari Kolosal Bhayangkara Wilwatikta usai Apel Peringatan HUT ke-76 Bhayangkara di Polres Gianyar, Selasa (5/7). Kolaborasi ratusan personel Polres dan seniman inipun dijadikan cerminan kemanunggalan Maha Patih Gajah Mada dan Maha Patih Kebo Iwa demi terwujudnya Nusantara.
Made Sidia, arsitek di balik tarian spektakuler ini mengungkapkan, tari kolosal ini memang digagas oleh Kapolres Gianyar AKBP I Made Bayu Sutha Sartana. Sebagai seniman, dirinya mengeksekusi bersama seniman lainnya, yakni Nyoman Sira dan Yantu Prabawa. "Kami selalu mendukung program pemerintah apalagi Polri. Karena tanpa rasa aman kita tentu tidak bisa berkesenian. Dalam Garapan ini kami persembahkan tarian kolosal ‘Bhayangkara Wilwatikta’. Bagaimana seniman dan prajurit bisa bersatu demi tegaknya Nusantara,” jelas Made Sidia.
Adapun garapan Bhayangkara Wilwatikta tersebut menggambarkan tentang Maha Patih Gajah Mada dengan Maha Patih Kebo Iwa yang punya visi misi sama, yakni menyatukan Nusantara di bawah kepak sayap burung Garuda Pancasila. “Karena Maha Patih Gajah Mada punya prajurit namanya Bhayangkara Wilwatikta, sedangkan Maha Patih Kebo Iwa punya prajurit yang namanya Bara Batu,” paparnya.
Kedua kelompok prajurit tersebut jika sudah disatukan dipercaya bisa menyatukan Nusantara, bisa menegakkan NKRI. “Nah kalau ini sudah disatukan niscaya Nusantara bisa bersatu demi tegaknya NKRI. Jadi dari zaman Majapahit sudah didengungkan bagaimana kita seharusnya bisa bersatu dalam keberagaman walaupun kita beda ras, suku, agama, adat istiadat,” terangnya.
Jika sudah bersatu, maka diyakini Indonesia akan tangguh dan yakin bisa mengalahkan negara lain di bidang apapun. “Apalagi kita kaya dengan potensi yang ada, mulai dari seni budaya, adat istiadat, dan kekayaan alam tak ternilai harganya,” ungkapnya. Sementara itu, Kapolres Gianyar AKBP I Made Bayu Sutha Sartana mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersama-sama mensukseskan HUT ke-76 Bhayangkara. “Terimakasih atas doa dan dukungannya di HUT ke-76 Bhayangkara ini. Kiranya Polres Gianyar tetap menjadi pelindung, pengayom dan pelayan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Gianyar,” tegasnya. Pihaknya pun berharap Pemerintah Kabupaten Gianyar serta semua elemen masyarakat dapat selalu bersinergi untuk mendukung program Presisi yang dicanangkan oleh Kapolri.
“Pada hari Bhayangkara ini, kami minta dukungan serta kerjasama dari instansi pemerintah dan seluruh elemen masyarakat yang ada di wilayah hukum Polres Gianyar untuk menjaga dan memelihara situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif,” ujar Kapolres. *nvi
Made Sidia, arsitek di balik tarian spektakuler ini mengungkapkan, tari kolosal ini memang digagas oleh Kapolres Gianyar AKBP I Made Bayu Sutha Sartana. Sebagai seniman, dirinya mengeksekusi bersama seniman lainnya, yakni Nyoman Sira dan Yantu Prabawa. "Kami selalu mendukung program pemerintah apalagi Polri. Karena tanpa rasa aman kita tentu tidak bisa berkesenian. Dalam Garapan ini kami persembahkan tarian kolosal ‘Bhayangkara Wilwatikta’. Bagaimana seniman dan prajurit bisa bersatu demi tegaknya Nusantara,” jelas Made Sidia.
Adapun garapan Bhayangkara Wilwatikta tersebut menggambarkan tentang Maha Patih Gajah Mada dengan Maha Patih Kebo Iwa yang punya visi misi sama, yakni menyatukan Nusantara di bawah kepak sayap burung Garuda Pancasila. “Karena Maha Patih Gajah Mada punya prajurit namanya Bhayangkara Wilwatikta, sedangkan Maha Patih Kebo Iwa punya prajurit yang namanya Bara Batu,” paparnya.
Kedua kelompok prajurit tersebut jika sudah disatukan dipercaya bisa menyatukan Nusantara, bisa menegakkan NKRI. “Nah kalau ini sudah disatukan niscaya Nusantara bisa bersatu demi tegaknya NKRI. Jadi dari zaman Majapahit sudah didengungkan bagaimana kita seharusnya bisa bersatu dalam keberagaman walaupun kita beda ras, suku, agama, adat istiadat,” terangnya.
Jika sudah bersatu, maka diyakini Indonesia akan tangguh dan yakin bisa mengalahkan negara lain di bidang apapun. “Apalagi kita kaya dengan potensi yang ada, mulai dari seni budaya, adat istiadat, dan kekayaan alam tak ternilai harganya,” ungkapnya. Sementara itu, Kapolres Gianyar AKBP I Made Bayu Sutha Sartana mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersama-sama mensukseskan HUT ke-76 Bhayangkara. “Terimakasih atas doa dan dukungannya di HUT ke-76 Bhayangkara ini. Kiranya Polres Gianyar tetap menjadi pelindung, pengayom dan pelayan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Gianyar,” tegasnya. Pihaknya pun berharap Pemerintah Kabupaten Gianyar serta semua elemen masyarakat dapat selalu bersinergi untuk mendukung program Presisi yang dicanangkan oleh Kapolri.
“Pada hari Bhayangkara ini, kami minta dukungan serta kerjasama dari instansi pemerintah dan seluruh elemen masyarakat yang ada di wilayah hukum Polres Gianyar untuk menjaga dan memelihara situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif,” ujar Kapolres. *nvi
Komentar