Denpasar Baru Vaksinasi 275 Ekor Sapi
Populasi sapi di Denpasar sekitar 4.000-an, yang tervaksinasi baru sekitar 275 ekor. Saat ini Denpasar baru mendapat jatah vaksin PMK sebanyak 1.000 dosis.
DENPASAR, NusaBali
Dinas Pertanian Kota Denpasar baru melakukan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) sebanyak 275 ekor sapi hingga Selasa (12/7/2022). Jumlah tersebut masih jauh dari populasi sapi di Denpasar yang mencapai 4.000-an ekor yang tersebar di empat kecamatan di Kota Denpasar.
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Denpasar I Made Ngurah Sugiri saat dikonfirmasi, Selasa kemarin, mengatakan beberapa wilayah yang sudah disasar yakni Desa Pemogan, Denpasar Selatan; Desa Padangsambian Kelod, Denpasar Barat; Kelurahan Renon dan Desa Sidakarya, Denpasar Selatan.
Dari ke-4 lokasi tersebut baru mencakup sebanyak 275 ekor sapi. Selain keempat wilayah tersebut vaksinasi masih berlanjut dengan menyasar wilayah Kelurahan Kesiman, Denpasar Timur. “Saat ini kami sedang melakukan vaksinasi PMK menyasar wilayah Kesiman,” ucap Sugiri.
Sugiri mengatakan, setelah vaksinasi pertama ini, sapi yang sama akan diberikan vaksin booster empat minggu berikutnya. “Selain itu, enam bulan kemudian kalau sapinya belum dipotong akan kami berikan vaksin PMK lagi untuk menambah kekebalan tubuh sapi,” kata Sugiri.
Menurut dia, untuk saat ini Denpasar baru mendapat jatah vaksin 1.000 dosis. Nantinya jika sudah habis, pihaknya akan melakukan amprah lagi ke provinsi. Vaksinasi ini diutamakan terlebih dahulu untuk sapi.
Sugiri mengatakan, populasi sapi di Denpasar sebanyak 4.290 ekor dengan rincian Denpasar Selatan 1.806 ekor, Denpasar Timur 1.216 ekor, Denpasar Barat 492 ekor, dan Denpasar Utara 776 ekor. Selain itu, ada juga kerbau sebanyak dua ekor, kambing atau domba sebanyak 189 ekor.
Sementara populasi babi sebanyak 4.601 ekor, dengan rincian Densel 866 ekor, Dentim 1.857 ekor, Denbar 1.352 ekor, dan Denut sebanyak 526 ekor. Sugiri menambahkan, di masing-masing kecamatan pihaknya juga sudah menyiagakan petugas.
Jika ada tanda-tanda sapi terkena PMK ataupun sakit, peternak diminta untuk menghubungi petugas tersebut. “Kami sudah standby nomor HP kalau ada peternak yang menemukan sapinya dalam kondisi sakit agar cepat menghubungi petugas di kecamatan tersebut,” imbuhnya.
Sugiri juga meminta kepada peternak agar melakukan lockdown jika ada hewan ternak sakit. “Jangan dipindahkan ke mana-mana kalau sapi, kambing atau babinya sakit. Karena itu berpotensi menyebarluaskan PMK jika sakitnya mengarah pada PMK,” tandasnya. *mis
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Denpasar I Made Ngurah Sugiri saat dikonfirmasi, Selasa kemarin, mengatakan beberapa wilayah yang sudah disasar yakni Desa Pemogan, Denpasar Selatan; Desa Padangsambian Kelod, Denpasar Barat; Kelurahan Renon dan Desa Sidakarya, Denpasar Selatan.
Dari ke-4 lokasi tersebut baru mencakup sebanyak 275 ekor sapi. Selain keempat wilayah tersebut vaksinasi masih berlanjut dengan menyasar wilayah Kelurahan Kesiman, Denpasar Timur. “Saat ini kami sedang melakukan vaksinasi PMK menyasar wilayah Kesiman,” ucap Sugiri.
Sugiri mengatakan, setelah vaksinasi pertama ini, sapi yang sama akan diberikan vaksin booster empat minggu berikutnya. “Selain itu, enam bulan kemudian kalau sapinya belum dipotong akan kami berikan vaksin PMK lagi untuk menambah kekebalan tubuh sapi,” kata Sugiri.
Menurut dia, untuk saat ini Denpasar baru mendapat jatah vaksin 1.000 dosis. Nantinya jika sudah habis, pihaknya akan melakukan amprah lagi ke provinsi. Vaksinasi ini diutamakan terlebih dahulu untuk sapi.
Sugiri mengatakan, populasi sapi di Denpasar sebanyak 4.290 ekor dengan rincian Denpasar Selatan 1.806 ekor, Denpasar Timur 1.216 ekor, Denpasar Barat 492 ekor, dan Denpasar Utara 776 ekor. Selain itu, ada juga kerbau sebanyak dua ekor, kambing atau domba sebanyak 189 ekor.
Sementara populasi babi sebanyak 4.601 ekor, dengan rincian Densel 866 ekor, Dentim 1.857 ekor, Denbar 1.352 ekor, dan Denut sebanyak 526 ekor. Sugiri menambahkan, di masing-masing kecamatan pihaknya juga sudah menyiagakan petugas.
Jika ada tanda-tanda sapi terkena PMK ataupun sakit, peternak diminta untuk menghubungi petugas tersebut. “Kami sudah standby nomor HP kalau ada peternak yang menemukan sapinya dalam kondisi sakit agar cepat menghubungi petugas di kecamatan tersebut,” imbuhnya.
Sugiri juga meminta kepada peternak agar melakukan lockdown jika ada hewan ternak sakit. “Jangan dipindahkan ke mana-mana kalau sapi, kambing atau babinya sakit. Karena itu berpotensi menyebarluaskan PMK jika sakitnya mengarah pada PMK,” tandasnya. *mis
Komentar