Instant Karma Luncurkan Album 'Through This Suffering'
DENPASAR, NusaBali
Tahun 2022 menjadi momen titik balik unit metalcore asal Denpasar, Instant Karma.
Mereka secara resmi meluncurkan album bertajuk 'Through This Suffering' yang sejatinya telah dirilis ke pasaran beberapa bulan lalu. Hajatan ini bak penantian panjang Instant Karma selama dua dekade. Juga sebagai bukti konsistensi mereka di skena musik Bali, meski dalam perjalanannya sempat mengalami bongkar pasang personel.
Acara digelar di Kopi Joglo, Jalan Sedap Malam, Kesiman, Denpasar, pada Sabtu, (23/7). Tidak hanya penampilan dari Instant Karma, turut memanaskan panggung pesta perayaaan adalah Parau, Painful By Kisses, Roaddish, dan Kingdom.
"Ya peluncuran album perdana ini merupakan penantian panjang Instant Karma. Dan perjalanan akan dimulai dari titik ini," ujar gitaris sekaligus frontman Instant Karma, Dimas.
Dua dekade adalah penantian yang panjang. Sempat hiatus sesaat, pergantian personel, dan pencarian karakter musik menjadi dinamika perjalanan Instant Karma. "Dalam perjalanannya, ragam soal kami alami dan temui. Tapi itu tidak jadi soal, kami masih masih ada dan tetap konsisten mengibarkan bendera Instant Karma," tegas Dimas.
Diketahui, album 'Through This Suffering' telah dirilis dengan format cakram padat (CD). Disusul peluncuran di pelbagai platform musik digital.
Sejak terbentuk, Instant Karma telah merilis tiga buah single, yakni '6 Days 6 Year 6 Pain', 'Kabut Tergenggam', dan 'Aphrodity'. Ketiganya digarap tahun 2005, di mana single '6 Days 6 Year 6 Pain' ikut dalam album kompilasi Rock After School #2 tahun 2007 dan lagu 'Aphrodity' masuk di dalam album Grindcorner Bali Compilation tahun 2006.
Tajuk album 'Through This Suffering' diambil dari judul lagu yang ada di album penuh perdana tersebut. 'Through This Suffering' mengusung tema tentang isu kesehatan mental, dan Instant Karma memang concern terhadap isu tersebut.
" 'Through This Suffering' dipilih sebagai judul album ini, karena menurut kami relevan dengan situasi yang sering dialami manusia. Banyak melewati hal-hal yang tidak diingankan. Berperang dengan waktu dan diri sendiri, berperang melawan mentalnya. Tapi pada akhirnya bisa bangkit menemukan jati diri dengan ragam jalan dan cara. Jadi apapun kondisi sakit kalian, kalian pasti bisa bangkit lagi. Lagu 'Through This Suffering' berbicara tentang isu kesehatan mental, dan kami konsen terhadap isu itu," tutur Dimas.
Total ada 11 track termutakhir mengisi album 'Through This Suffering'. Meski secara garis besar mengusung isu kesehatan mental, Instans Karma juga menyuarakan dalam lirik lagunya tentang hubungan manusia dengan Sang Pencipta. Pula terselip isu lingkungan di dalamnya. Menariknya di lagu 'My Clarity', Instant Karma menggaet vokalis Scared Of Bums, Bocare.
Kata Dimas, proses penggarapan album ini memakan waktu cukup lama, empat tahun. Lamanya pengerjaan album, lantaran Instant Karma sempat vakum dan mengalami pergantian personel. "Kami sempat break lama, dan perjalanan menuju album ini kami juga mengalami bongkar pasang personel," ungkapnya.
Berbicara proses kreatif, semua lagu, juga lirik diciptakan oleh Dimas. Namun dari sisi aransemen musik dikerjakan secara kolektif oleh Instant Karma. "Kebetulan draft awal fondasi lagu saya yang buat. Cuma teman-teman lain membantu mengkoreksi dan mengaransemen apabila ada yang kurang," jelas Dimas.
Album penuh dirilis, band yang kini diawaki oleh Dimas (gitar), Vito (gitar), Andra (bass), Gus De (drum) dan Tegar (vokal) ini telah menyiapkan video musik salah satu lagu di album 'Through This Suffering'. Bahkan mereka pun tengah merencanakan menggelar tour album ke Jepang.
"Kalau pandemi bisa teratasi kami mau tour ke Jepang," ujar Dimas. "Ya mudah-mudahan musik kami bisa di terima di khalayak luas dengan semua kekurangan kami, dan bisa eksis di bawah tanah Bali dan Indonesia. Ya kalau bisa kami akan merilis album lagi," harapnya. *cr78
Komentar