Batal Ngadu Ayam, Babak Belur Dihajar
Tindakan penganiayaan dialami I Ketut Sutaya, 36, di arena sabung ayam (tajen) yang digelar salah seorang warga di Jalan Letda Made Adnyana, Desa Batuyang, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Senin (24/4).
GIANYAR, NusaBali
Sutaya yang dipukul I Wayan Karba, 47, melaporkan kasus tersebut ke Polsek Sukawati. Informasi yang dihimpun, kejadian berawal saat korban Sutaya tiba-tiba memutuskan batal mengadu ayamnya lantaran uang taruhan kurang. Aksi pembatalan ini, membuat saye atau wasit tajen, Wayan Danu,45, protes. Bahkan Danu sampai mengeluarkan kata-kata tidak pantas pada Sutaya.
Akibatnya perang mulut antara Danu dan Sutaya tak terhindarkan. Bahkan sampai saling tantang untuk berkelahi di luar arena tajen. Keduanya kemudian bersiap untuk adu fisik. Namun tiba-tiba datang Karba yang asal Karangasem. Tanpa banyak bicara dia langsung menghajar Sutaya hingga babak belur. Wajah Sutaya lebam, matanya merah dan mengeluarkan darah segar. Sutaya pun langsung meninggalkan arena tajen.
Usai kejadian, Danu dan Karba yang merasa bersalah berinisiatif mendatangi rumah kos korban Sutaya di wilayah Celuk, Kecamatan Sukawati. Jarak rumah kos dan lokasi kejadian tidak terlalu jauh. Mediasi coba dilakukan namun niat mediasi tersebut kembali berujung emosi.
Sutaya yang kondisinya babak belur sempat mengambil sebilah senjata tajam dan menantang Karba. Kemudian, korban meminta ganti rugi biaya pengobatan Rp 20 juta. Namun Karba hanya menyanggupi Rp 3 juta saja. Karena mediasi itu menemui jalan buntu, akhirnya korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Sukawati.
Sementara saat dikonfirmasi Kapolsek Sukawati, Kompol Pande Sugiarta mengatakan kasus tersebut sudah berakhir damai. “Sudah damai, tidak ada masalah lagi,” ungkapnya, Selasa (25/4). Dikatakan pula antara korban dengan pelaku hanya terjadi salah paham saja. * e
Akibatnya perang mulut antara Danu dan Sutaya tak terhindarkan. Bahkan sampai saling tantang untuk berkelahi di luar arena tajen. Keduanya kemudian bersiap untuk adu fisik. Namun tiba-tiba datang Karba yang asal Karangasem. Tanpa banyak bicara dia langsung menghajar Sutaya hingga babak belur. Wajah Sutaya lebam, matanya merah dan mengeluarkan darah segar. Sutaya pun langsung meninggalkan arena tajen.
Usai kejadian, Danu dan Karba yang merasa bersalah berinisiatif mendatangi rumah kos korban Sutaya di wilayah Celuk, Kecamatan Sukawati. Jarak rumah kos dan lokasi kejadian tidak terlalu jauh. Mediasi coba dilakukan namun niat mediasi tersebut kembali berujung emosi.
Sutaya yang kondisinya babak belur sempat mengambil sebilah senjata tajam dan menantang Karba. Kemudian, korban meminta ganti rugi biaya pengobatan Rp 20 juta. Namun Karba hanya menyanggupi Rp 3 juta saja. Karena mediasi itu menemui jalan buntu, akhirnya korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Sukawati.
Sementara saat dikonfirmasi Kapolsek Sukawati, Kompol Pande Sugiarta mengatakan kasus tersebut sudah berakhir damai. “Sudah damai, tidak ada masalah lagi,” ungkapnya, Selasa (25/4). Dikatakan pula antara korban dengan pelaku hanya terjadi salah paham saja. * e
Komentar