Pengamanan KTT G20, Desa Adat Bualu Minta Pecalang Dilibatkan
MANGUPURA, NusaBali
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) merupakan event skala internasional yang akan dihadiri delegasi dan para kepala negara. Untuk itu soal pengamanan pun tak main-main.
Meski demikian, Desa Adat Bualu, Kecamatan Kuta Selatan selaku salah satu wilayah penyangga lokasi kegiatan mendorong ada keterlibatan Pecalang dalam pengamanan, meski hanya berada di garis paling belakang.
Bendesa Adat Bualu I Wayan Mudita, mengatakan keterlibatan Pecalang khususnya di Desa Adat Bualu masih terus dikoordinasikan dengan sejumlah pihak, termasuk dengan Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Badung. Koordinasi ini bagian dari upaya pelibatan Pecalang dalam event yang sangat bergengsi itu. “Pecalang kami masih terus diajak koordinasi untuk penjagaan di KTT G20. Terus terang kami ada 32 pecalang dan kami berharap kami dilibatkan semua walaupun itu berada di ring tiga atau garis belakang. Ya, gunanya untuk langsung atensi ke krama adat dan tamiu yang ada di wilayah Bualu,” kata Mudita belum lama ini.
Menurut dia, Pecalang Desa Adat Bualu selama ini sudah sering dilibatkan dalam penjagaan berbagai event internasional. Yang terbaru, katanya, Pecalang dilibatkan dalam pengamanan event R20 di ITDC. “Semuanya sudah berpengalaman, karena beberapa kegiatan selama ini selalu melibatkan kami. Makanya untuk KTT G20 ini diharapakan keterlibatan Pecalang kami,” harap Mudita.
Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, menegaskan sudah membahas pelibatan pecalang dalam pengamanan KTT G20. Menurut dia, dari hasil koordinasi terakhir dengan petugas kepolisian, Dinas Kebudayaan dan instansi lainnya, Pecalang dilibatkan dalam pengamanan KTT G20. Pecalang tersebut berasal dari empat desa adat, yakni Desa Adat Jimbaran, Desa Adat Bualu, Desa Adat Peminge, dan satu lagi dari Desa Adat Seminyak. “Pecalang yang dilibatkan dari empat desa adat. Dari koordinasi terakhir ada 200 pecalang yang dilibatkan dari empat desa adat,” jelasnya.
Gede Arta mengatakan, keterlibatan Pecalang dalam pengamanan KTT G20, lebih kepada pengamanan di wilayah masing-masing, khususnya dalam menjaga keamanan dan ketertiban. “Pecalang mungkin lebih ke masyarakat, karena sudah ada protokol khusus untuk pengaman presiden. Tapi intinya mereka tetap dilibatkan saat KTT G20,” tegas Gede Arta. *dar
Komentar