PLUT Jadi Rumah Besar UMKM
Proyek senilai Rp 8,4 miliar telah rampung pembangunan gedungnya, kini sarana dan prasarana disiapkan, sehingga pada 2023 gedung sudah bisa dioperasikan.
SINGARAJA, NusaBali
Pengerjaan fisik Gedung Pusat Layanan Umum Terpadu (PLUT) yang dibangun di Kabupaten Buleleng telah rampung. Saat ini, sedang proses pemenuhan sarana prasarana penunjangnya.
Setelah diresmikan dan beroperasi, PLUT akan dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang bernaung di Dinas Perdagangan Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dagperinkop UKM) Buleleng.
“Pembangunan Gedung PLUT untuk memberikan wadah dan ruang kepada pelaku UMKM di Buleleng. Tidak hanya menyiapkan ruang untuk pameran produk, namun juga disiapkan inkubator-inkubator bisnis, yang akan menunjang upaya peningkatan kualitas produk dan pemasarannya,” kata Kepala Dinas Dagperinkop UMK Dewa Made Sudiarta, Minggu (13/11).
Anggaran pembangunan Gedung PLUT ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Koperasi dan UMKM dengan total anggaran Rp 8,4 miliar. Sebesar Rp 4,48 miliar untuk bangunan fisik, Rp 3,76 miliar untuk pemenuhan sarana prasarana pendukung Rp 3,76 miliar dan anggaran pengawasan Rp 245 juta.
“Saat ini sedang mobilisasi sarpras pendukung. Terutama yang di inkubator bisnis. Ada 4 inkubator bisnis nanti yang akan tersedia yakni kuliner, kriya, agribisnis dan digital, ada juga ruang pelatihan dan working space. Selain juga ruang pameran produk, perpustakaan. Harapannya PLUT ini bisa menjadi rumah besar UMKM Buleleng,” jelas Sudiarta.
Setelah penyiapan sarpras rampung, gedung akan diupacarai dan dirancang tahun 2023 sudah dapat dibuka dan dimanfaatkan. Sudiarta menjelaskan lebih detail di ruang inkubator bisnis di masing-masing sektor akan dilengkapi dengan peralatan yang diperlukan. Seperti misalnya di inkubator kria, akan diisi dengan alat menenun dan juga alat pembuatan desain yang di support dengan digital.
Sedangkan untuk di ruang pameran produk, rencananya akan diisi oleh 50 produk UMKM Buleleng. Produk-produk yang bisa masuk nanti, akan dikurasi oleh beberapa ahlinya. “Nnati akan dikurasi, diutamakan nanti produk pelaku UMKM yang sudah pernah mendapatkan pelatihan dan berproduksi kontinyu sudah ada pasarnya. Kualitas produk juga nanti akan dikurasi,” jelas Sudiarta.
Sementara itu untuk mengoperasikan Gedung PLUT ini, Disdagperinkop UKM Buleleng juga tengah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM). Pengelolaannya akan dilakukan oleh UPTD. Sejumlah staf akan ditambah disana, selain juga harus ada konsultan pendamping 5-7 orang yang akan mendampingi UMKM dan memberi pelatihan. Konsultan pendamping dapat diambil dari perguruan tinggi, asosiasi atau komunitas yang memang expertdi bidangnya. *k23
Setelah diresmikan dan beroperasi, PLUT akan dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang bernaung di Dinas Perdagangan Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dagperinkop UKM) Buleleng.
“Pembangunan Gedung PLUT untuk memberikan wadah dan ruang kepada pelaku UMKM di Buleleng. Tidak hanya menyiapkan ruang untuk pameran produk, namun juga disiapkan inkubator-inkubator bisnis, yang akan menunjang upaya peningkatan kualitas produk dan pemasarannya,” kata Kepala Dinas Dagperinkop UMK Dewa Made Sudiarta, Minggu (13/11).
Anggaran pembangunan Gedung PLUT ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Koperasi dan UMKM dengan total anggaran Rp 8,4 miliar. Sebesar Rp 4,48 miliar untuk bangunan fisik, Rp 3,76 miliar untuk pemenuhan sarana prasarana pendukung Rp 3,76 miliar dan anggaran pengawasan Rp 245 juta.
“Saat ini sedang mobilisasi sarpras pendukung. Terutama yang di inkubator bisnis. Ada 4 inkubator bisnis nanti yang akan tersedia yakni kuliner, kriya, agribisnis dan digital, ada juga ruang pelatihan dan working space. Selain juga ruang pameran produk, perpustakaan. Harapannya PLUT ini bisa menjadi rumah besar UMKM Buleleng,” jelas Sudiarta.
Setelah penyiapan sarpras rampung, gedung akan diupacarai dan dirancang tahun 2023 sudah dapat dibuka dan dimanfaatkan. Sudiarta menjelaskan lebih detail di ruang inkubator bisnis di masing-masing sektor akan dilengkapi dengan peralatan yang diperlukan. Seperti misalnya di inkubator kria, akan diisi dengan alat menenun dan juga alat pembuatan desain yang di support dengan digital.
Sedangkan untuk di ruang pameran produk, rencananya akan diisi oleh 50 produk UMKM Buleleng. Produk-produk yang bisa masuk nanti, akan dikurasi oleh beberapa ahlinya. “Nnati akan dikurasi, diutamakan nanti produk pelaku UMKM yang sudah pernah mendapatkan pelatihan dan berproduksi kontinyu sudah ada pasarnya. Kualitas produk juga nanti akan dikurasi,” jelas Sudiarta.
Sementara itu untuk mengoperasikan Gedung PLUT ini, Disdagperinkop UKM Buleleng juga tengah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM). Pengelolaannya akan dilakukan oleh UPTD. Sejumlah staf akan ditambah disana, selain juga harus ada konsultan pendamping 5-7 orang yang akan mendampingi UMKM dan memberi pelatihan. Konsultan pendamping dapat diambil dari perguruan tinggi, asosiasi atau komunitas yang memang expertdi bidangnya. *k23
Komentar