Kasus DBD di Gianyar Meningkat Signifikan
Selama Januari-Nopember, RSUD Sanjiwani merawat 248 pasien, terbanyak di bulan Oktober 35 pasien.
GIANYAR, NusaBali
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Gianyar pada tahun 2022 meningkat signifikan. Tahun 2021 sebanyak 124 kasus, sementara hingga Agustus 2022 sudah ada 465 kasus. Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar mengimbau warga lebih aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk pada genangan-genangan air.
Plt Kadis Kesehatan Gianyar Ni Nyoman Ariyuni mengungkapkan, pada Januari sebanyak 34 kasus, Februari 9 kasus, Maret 37 kasus, April 65 kasus, Mei 63 kasus, Juni 62 kasus, Juli 51 kasus, dan Agustus 47 kasus. “Sampai November ini masih kami rekap,” ungkap Ariyuni, Kamis (24/11). Dinas Kesehatan Gianyar melakukan upaya pencegahan melalui promosi kesehatan dengan menjaga kebersihan lingkungan, utamanya meminimalkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti. Melakukan penyelidikan epidemiologi dan foging.
Pasien DBD yang dirawat di RSUD Sanjiwani relatif banyak. Humas RSUD Sanjiwani Gianyar, Ida Bagus Punarbawa, mengatakan pasien DBD terbanyak yang dirawat pada bulan Oktober 2022. “Dari Januari sampai November ini, kami merawat 248 pasien DBD. Terbanyak di bulan Oktober 35 pasien,” jelas Ida Bagus Punarbawa. Pasien rata-rata dengan keluhan demam tinggi, sakit persendian, dan muncul bintik merah. Setelah mendapat penanganan medis, pasien DBD diperbolehkan pulang. “Pada bulan November sampai hari ini ada 23 pasien, sebagian sudah diperbolehkan pulang. Yang dirawat masih 5 pasien” jelasnya.
Salah satu pasien, Komang Suarya, 11, mendapatkan perawatan di gedung Ayodya RSUD Sanjiwani. Bocah asal Lingkungan Abianbase Kaja Kauh ini masuk rumah sakit sejak Selasa (22/11). “Panasnya tidak turun-turun. Saya sudah ajak ke dokter, belum juga baikan sehingga dibawa ke rumah sakit,” jelas ibu pasien, Ni Made Sutari. Sepengetahuan Sutari, lingkungan sekitar rumahnya tidak ada genangan air yang berpotensi sebagai sarang nyamuk. Maka dari itu, dia tidak mengetahui dimana anaknya digigit nyamuk Aedes Aegypti. *nvi
Plt Kadis Kesehatan Gianyar Ni Nyoman Ariyuni mengungkapkan, pada Januari sebanyak 34 kasus, Februari 9 kasus, Maret 37 kasus, April 65 kasus, Mei 63 kasus, Juni 62 kasus, Juli 51 kasus, dan Agustus 47 kasus. “Sampai November ini masih kami rekap,” ungkap Ariyuni, Kamis (24/11). Dinas Kesehatan Gianyar melakukan upaya pencegahan melalui promosi kesehatan dengan menjaga kebersihan lingkungan, utamanya meminimalkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti. Melakukan penyelidikan epidemiologi dan foging.
Pasien DBD yang dirawat di RSUD Sanjiwani relatif banyak. Humas RSUD Sanjiwani Gianyar, Ida Bagus Punarbawa, mengatakan pasien DBD terbanyak yang dirawat pada bulan Oktober 2022. “Dari Januari sampai November ini, kami merawat 248 pasien DBD. Terbanyak di bulan Oktober 35 pasien,” jelas Ida Bagus Punarbawa. Pasien rata-rata dengan keluhan demam tinggi, sakit persendian, dan muncul bintik merah. Setelah mendapat penanganan medis, pasien DBD diperbolehkan pulang. “Pada bulan November sampai hari ini ada 23 pasien, sebagian sudah diperbolehkan pulang. Yang dirawat masih 5 pasien” jelasnya.
Salah satu pasien, Komang Suarya, 11, mendapatkan perawatan di gedung Ayodya RSUD Sanjiwani. Bocah asal Lingkungan Abianbase Kaja Kauh ini masuk rumah sakit sejak Selasa (22/11). “Panasnya tidak turun-turun. Saya sudah ajak ke dokter, belum juga baikan sehingga dibawa ke rumah sakit,” jelas ibu pasien, Ni Made Sutari. Sepengetahuan Sutari, lingkungan sekitar rumahnya tidak ada genangan air yang berpotensi sebagai sarang nyamuk. Maka dari itu, dia tidak mengetahui dimana anaknya digigit nyamuk Aedes Aegypti. *nvi
Komentar